Materi
Pembelajaran Kelas IX SMP
Oleh:
Drs. H. A. Suchaimi, MA
GPAI
UPT SMPN 5 Gresik
KOMPETENSI
(DASAR PENGETAHUAN) |
3.4. Memahami
makna iman kepada Qadha dan Qadar berdasarkan pengamatan terhadap dirinya,
alam sekitar dan makhluk ciptaan-Nya |
KOMPETENSI
DASAR (KETRAMPILAN) |
4.4.
Menyajikan dalil naqli tentang adanya Qadha dan Qadar |
A. PENGERTIAN DAN DALIL NAQLI
Qodho’ mempunyai
banyak arti, sebagaimana disebutkan
dalam Alqur’an, yaitu : hukum, menghendaki dan menjadikan. Qodho’ menurut
istilah, adalah ketetapan yang telah dikehendaki atau direncanakan oleh
Allah SWT terhadap semua makhlukNya, baik yang akan terjadi di dunia maupun di
akhirat kelak. Qodho’ ini ditetapkan oleh Allah sejak zaman azali, yaitu
zaman sebelum alam semesta diciptakan.
Qodar, dalam
Alqur’an mempunyai arti: ukuran, ketetapan dan ketentuan. Qodar
menurut istilah, adalah : Ketentuan Allah yang terjadi atau berlaku
pada setiap makhlukNya sesuai dengan ukuran atau batas yang telah ditentukan
sejak zaman azali.
Ringkasnya, Qodho’
itu merupakan rencana atau kehendak, sedang Qodar merupakan pelaksanaan
atas rencana (qodho’) tersebut. Istilah Qodho’ dan Qodar dapat
disebut Taqdir. Jadi, Taqdir itu artinya proses terjadinya qodho’
dan qodar.
Iman
Kepada Qodho’ dan Qodar berarti : meyakini adanya qodho’ dan qodar
Allah SWT yang diberlakukan kepada setiap makhlukNya.
Ada dan tidak adanya alam ini beserta seluruh
peristiwa yang terjadi di alam semsta
ini tidaklah terjadi secara kebetulan, melainkan sudah ditentukan oleh Allah
SWT sebelumnya, sesuai dengan rencana dan kehendakNya.
Allah SWT berfirman (QS. 57 Al-Hadid
ayat 22)
مَآ أَصَابَ مِنْ مُصِيْبَةٍ فِى الْأَرْضِ وَ لَا فِيْ أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِيْ كِتٰـبٍ مِّنْ قِبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَاۚ إِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ
Artinya: “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”.
Dalil
Naqli tentang qodho dan qodar
a. QS. 4
An-Nisa’ ayat 78
أَيْنَمَا تَكُوْنُوْا
يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُشَيَّدَةٍۗ وَ إِنْ تُصِبْهُمْ
حَسَنَةٌ يَقُوْلُوْا هٰـذِهِ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِۖ وَ إِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُوْلُوْا
هٰـذِهِ مِنْ عِنْدِكَۚ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِۖ فَمَالِ هٰـؤُلَآءِ الْقَوْمِ
لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا *
Artinya : “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh,. Dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?”
b. QS.
25 Al-Furqon ayat 2
... وَخَلَقَ كُلَّ
شَيْئٍ فَقَدَّرَهٗ تَقْدِيْرً *
Artinya : “ … dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”.
c. QS. 35
Fathir ayat 2
مَا يَفْتَحُ اللّٰهُ
لِلنَّاسِ مِنْ رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَاۖوَمَا يُمْسِكَ فَلَا مُرْسِلَ لَهٗ
مِنْ بَعْدِهِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ *
Artinya : “Apa saja
yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun
yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak
seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. dan Dialah yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana”.
B. MACAM, TANDA DAN FUNGSI IMAN KEPADA QODHO’ DAN QODAR
1. Macam-Macam Taqdir
Apapun yang terjadi pada makhluk, sebenarnya sudah ditentukan qodho’nya oleh Allah sejak zaman azali. Setelah qodho’ itu sudah menjadi qodar (: taqdir, peristiwa yang sudah terjadi) maka taqdir itu ada yang bisa berubah untuk diproses menjadi taqdir baru pada masa berikutnya, dan ada pula yang tidak dapat berubah. Karena itu taqdir ada dua macam, yaitu:
a. Taqdir Mubrom,
Yaitu taqdir yang sudah pasti berlaku
(telah terjadi) dan tidak dapat diubah atau dielakkan. Misalnya, kematian,
kelahiran dan lain lain.
قُلْ لَا أَمْلِكُ
لِنَفْسِي ضَرًّا وَ لَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَآءَ اللّٰهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌۚ
إِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَئْخِرُوْنَ سَاعَةًۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ *
Artinya : “Katakanlah: “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah”. tiap-tiap umat mempunyai ajal[696]. apabila telah datang ajal mereka, Maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (QS. 10 Yunus ayat 49)
b. Taqdir Mu’allaq,
Yaitu taqdir yang sudah pasti berlaku
(telah terjadi) dan masih ada kemungkinan dapat diubah menjadi taqdir baru
dimasa mendatang, dengan jalan ikhtiyar (usaha), do’a dan atas izin serta
kehendak Allah SWT.
... إِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْا مَا بِأَنْفُسِهِمْۗ ....
Artinya : “Sesungguhnya
Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri”. (QS.
13 Ar-Ra’d ayat 11)
2. Tanda-Tanda Orang Yang Beriman
Kepada Qodho’ Dan Qodar
a. Selalu tabah dan sabar,
karena ia yakin bahwa musibah itu merupakan peringatan dan ujian dari Allah SWT
untuk menaikkan derajat dan kualitas imannya.
b. Selalu bersyukur dan
tidak sombong bila mendapat nikmat, karena ia yakin bahwa segala nikmat itu
dari Allah SWT untuk menguji keimanan.
c. Selalu optimis dalam
setiap usaha, baik dalam belajar maupun bekerja.
d. Tidak meninggalkan berdo’a dan berserah diri kepada Allah
(tawakkal) setelah berusaha.
e. Selalu menjaga diri dari
berbuat dosa terutama dosa syirik. Ia lebih yakin kepada Allah SWT dari pada
kepada selain Dia.
3. Fungsi Iman Kepada Qodho’ Dan Qodar
a. Membangkitkan semangat berusaha dan bekerja
b. Membangkitkan semangat beribadah dan berdo’a
c. Menumbuhkan sikap tawadlu’ kepada Allah SWT
d. Menumbuhkan sekap sabar dan syukur
e. Terhindar dari sikap sombong/takabbur
f. Terhindar dari sikap pesimis dan putus asa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar