Jumat, 23 Juli 2021

MEYAKINI HARI AKHIR DAN BERTEKAD MENGAKHIRI KEBIASAAN BURUK –(Bag.2)

  

 

DOA Memulai Belajar

رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبًّا, وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا, وَبِمُحَمَّدٍ نَبِـيًّا  وَرَسُوْلاً.  رَبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا وَارْزُقْـنِيْ فَـهْمًا

Artinya:“Aku rela Alloh Tuhanku, Islam agamaku, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rosul. Ya Alloh, beri aku tambahan ilmu dan pemahaman”.

 

B.  BEBERAPA PERISTIWA SESUDAH KIAMAT  

 

Setelah munculnya Tanda-Tanda besar di atas, lalu terompet sangkakala ditiup pertama kali oleh malaikat Isrofil, maka seluruh makhluk mati dan alam semesta hancur secara total (kiamat kubro). Manusia hidup di alam barzah.

Peristiwa-peristiwa setelah kiamat kubro sebagai berikut :

 

1. Yaumul Barzakh

Yaumul barzakh adalah peristiwa dimana ruh manusia hidup di alam barzah setelah matinya, sambil menunggu tibanya Ba'ats.

ثُمَّ أَمَاتَهٗ  فَأَقْبَرَهٗ* ثُمَّ إِذَا شَآءَ أَنْشَرَهٗ *

Artinya: “Kemudian dia mematikannya dan memasukkannya ke alam kubur.  Kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali (dari kematian). (QS Abasa : 21-22).

Alam barzah juga disebut:  alam kubur, atau alam penantian datangnya hari kebangkitan dari kematian/Ba'ats. Disebut pula Nafkhotaan, yaitu suatu masa diantara dua tiupan terompet malaikat Isrofil.

Di alam barzakh ini, bakal ada pertanyaan malaikat Munkar-Nakir, dan ada nikmat dan siksa kubur. Bagi orang yang beriman dan beramal baik, ia mendapat nikmat kubur. dan bagi orang kafir atau orang mukmin berdosa dan ahli maksiat, ia memperoleh siksa kubur.

 

2. Yaumul Ba'ats (Bangkit dari Kematian)

Yaumul Ba'ats yaitu peristiwa dibangkitkannya manusia dari kematian / dari alam kuburnya.

Allah  SWT berfirman dalam QS Zalzalah : 6,

يَوْمَئِذٍ  يَّصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا  لِّيُرَوْا أَعْمٰلَهُمْ *

Artinya: “Pada hari (Ba'ats) itu, manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) perbuatannya"

 

3. Yaumul Hasyr

Yaumul Hasyr yaitu peristiwa digiring dan dikumpulkannya manusia menuju ke padang Makhsyar setelah dibangkitkan dari kuburnya (Yaumul Ba’ats).

Setelah malaikat Isrofil meniup terompet sangkakala yang kedua ini, maka seluruh manusia yang sudah mati sejak jaman Nabi Adam sampai akhir jaman nanti dihidupkan kembali dalam keadaan bermacam-macam, lalu digiring ke Makhsyar untuk menghadapi Hisab, Mizan, dan menerima buku catatan amalnya.

Allah SWT berfirman :

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوَاتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ إِلَّا مَنْ شَآءَ اللَّهُۖ  ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ  قِيَامٌ  يَنْظُرُوْنَ *

Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka bangkit berdiri menunggu (putusannya masing-masing)”. (QS Az-Zumar: 68)

Pada hari digiringnya manusia menuju ke Makhsyar ini, kondisi manusia dalam keadaan susah, gerah, kepanasan seolah-olah mereka tepat berada di bawah matahari. Mereka sibuk mengurusi keselamatan dirinya sendiri, sehingga lupa terhadap orang tuanya, anak-isterinya, dll.

Pada saat penggiringan ini, Alloh SWT memberi pertolongan berupa naungan & perlindungan kepada 7 orang, dari panasnya padang Makhsyar, yaitu :

a. Pemimpin yang adil; 

b. Orang yang sejak mudanya tekun beribadah; 

c. Orang yang hatinya selalu terpaut & ingin di Masjid; 

d. Dua orang yang saling mengasihi karena Alloh, bertemu dan berpisah pun karena Alloh; 

e. Orang yang mampu memelhara dan mengendalikan hawa nafsu seksualnya; 

f. Orang yang selalu merahasiakan shodaqohnya;

g. Orang yang suka berdzikir / ingat kepada Alloh di kesunyian malam.

 

4. Yaumul Hisab, Mizan, Ita-ul Kitab, dan Haudh.

Setelah berada di Makhsyar, mereka akan mengalami 4 peristiwa sebagai berikut :

1). Hisab yaitu peristiwa penghitungan amal baik dan buruk manusia selama hidupnya di dunia, berdasarkan buku catatan malaikat Rokib dan ‘Atid..

2). Mizan yaitu peristiwa penimbangan amal baik dan buruk, atau dosa dan pahala manusia selama hidupnya di dunia.

فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهُ * فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَاضِيَةٍ * (القارعة6-7)

ارتيپا : "اداڤون اوراڠ اوراڠ ياڠ بّرات تيمباڠان كبايكانۑا، ماكا ديا بّرادا دالام كهـيدوڤان ياڠ مّمواسكان".  

وَ أَمَّا مَنْ خَفَّتْ   مَوَازِيْنُهُ * فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ *                                                       

ارتيپا : "دان اداڤون اوراڠ اوراڠ ياڠ ريڠان تيمباڠان كبايكانۑا، ماكا تّمڤات

كمباليۑا ادالاه نّراكا هَاوِيَه"(QS Al-Qori’ah: 8-9)

3). Ita-ul Kitab, yaitu peristiwa penerimaan kitab / buku catatan amal hasil dari Hisab dan Mizan. 

4). Haudh, yaitu peristiwa mampir ke Telaga. Para Nabi dan Rasul memiliki telaga tempat minum bagi umatnya. Nabi Muhammad pun memiliki telaga (Haudh) yang disebut telaga Kautsar, hanya calon penghuni surga dari kalangan umat Islam yang dapat menikmati lezatnya air telaga Kautsar ini. Sekali meminumnya, maka selamanya tidak akan merasakan kehausan.

 

5. Shiroth

Shiroth yaitu jalan, titian atau jembatan di atas punggung neraka untuk dilewati manusia dari makhsyar menuju ke sorga. (HR Muslim). Orang yang beriman dan beramal sholeh akan selamat sampai ke surga. Sedangkan orang kafir akan jatuh ke neraka selamanya, dan juga orang mukmin yang ahli maksiat, namun akan dientaskan ke surga setelah dosanya bersih.

Orang yang pertama kali menyeberangi Shiroth adalah Nabi Muhammad beserta umatnya, disusul kemudian oleh para Nabi beserta umatnya. Tak satupun kata terucap dari mulut para Nabi, kecuali do'a: "Alloohumma Sallimni. Ya Allah selamatkan kami". (HR Muslim)

 

6. Surga dan Neraka

SURGA ialah tempat peristirahatan kaum beriman, sebagai balasan dari keimanan dan amal baiknya. Luasnya seluas langit dan bumi

وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوَاتُ وَ الْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ *

Artinya: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”.  [QS.Ali Imran (3) : 133]

Penghuninya menerima nikmat tiada tara yang terus menerus tiada henti. Nikmat terbesar ialah melihat Dzat Allah secara langsungز

وُجُوْهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ * إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ *

Artinya: “Wajah-wajah (orang yang beriman) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat”.  (QS Al-Qiyamah,[75]: 22-23).

Sifat Surga. Allah dan Rasulullah mensifati surga antara lain : ada sungai mengalir di bawah gedunggedung megah (QS.47:15, QS.2:25). Ada berbagai pohon dengan buah menawan hati (QS.56:20). Dilayani bidadari muda cantik bermata jelita, penurut lagi sopan (QS.37: 49, QS.56: 35-37). Tak ada rasa dengki dan permusuhan (QS.15: 45-48). Tak ada ucapan kotor, tetapi ucapan mensucikan Allah dan perkataan Salaam (QS.56: 25-26), serta ucapan para malaikat: Salaamun 'alaikum bimaa shobartum (QS.13 : 23-24). Dan lain-lain.

Beberapa Nama  Surga antara lain surga Firdaus, surga 'Adn, surga khuldi, surga Na'im, surga Ma'wa, dan surga Darussalam.

 

NERAKA ialah tempat penyiksaan, sebagai balasan bagi orang kafir dan orang yang berdosa, bermaksiat dan durhaka kepada Allah.

Nama-nama Neraka, antara lain : Hawiyah, Khuthomah, Lazho, Sa'ir, Saqor, Jahim, dan neraka Jahannam.

Sifat-sifat neraka : Bahan bakarnya dari manusia dan batu (QS.66 : 6). Penuh sesak dan tidak ada tempat luang (QS.50:30). Makannya: pohon zaqqum berduri dan pahit, buruk dan bacin seperti bangkai (QS.37: 6267). Pakaian dan tempat tidurnya berupa api, mandinya air mendidih, dicambuki cemeti besi (QS.22: 19-22). Disiksa terus menerus tanpa henti dan tak kenal mati (QS.87: 11-13). Jika badannya hancur, lalu dikembalikan seperti semula, terus disiksa (QS.4: 56). Perbandingan panas di neraka dan  di dunia ialah 1 : 70 (HR Bukhari, Muslim). Siksa teringan ialah mereka diberi sandal dari api, jika dipakai berjalan maka seluruh tubuh sampai otak mendidih.

 

C. FUNGSI BERIMAN KEPADA  HARI AKHIR  

1. Meningkatkan iman dan  taqwa.                          

2. Memberi motifasi untuk beramal sholeh dan beribadah, sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat.

3.  Menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya (dosa dan maksiat).

4. Mempererat tali persaudaraan dan berbuat baik sesama manusia.

5.  Banyak beristighfar, taubat dan saling memaafkan sesama manusia.

6. Meningkatkan semangat belajar, mengajarkan dan mengamalkan

 3. Menuai Keberkahan Dengan Rasa Hormat dan Taat Pada Orang Tua dan Guru

 

 

 

DOA Mengakhiri Belajar

اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَسْتَوْدِعُكَ مَا عَلَّمْتَنِيْهِ فَارْدُدْهُ اِلَيَّ عِنْدَ حَاجَتِيْ  اِلَيْهِ. وَلَا تُنْسِنِيْهِ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ 

 Artinya: ”Ya Alloh, aku titipkan ilmu yang telah Engkau ajarkan kepadaku. Lalu kembalikan ilmu tersebut pada saat aku membutuhkannnya (untuk ujian, diamalkan, dll). dan jangan Engkau membuatku lupa padanya