DOA Memulai Belajar رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبًّا,
وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا, وَبِمُحَمَّدٍ نَبِـيًّا وَرَسُوْلاً. رَبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا وَارْزُقْـنِيْ فَـهْمًا
Artinya:“Aku rela Alloh Tuhanku, Islam agamaku, dan
Muhammad sebagai Nabi dan Rosul. Ya Alloh, beri aku tambahan ilmu dan
pemahaman”. |
B. BEBERAPA PERISTIWA SESUDAH
KIAMAT
Setelah munculnya Tanda-Tanda besar di
atas, lalu terompet sangkakala ditiup pertama kali oleh malaikat Isrofil, maka
seluruh makhluk mati dan alam semesta hancur secara total (kiamat kubro).
Manusia hidup di alam barzah.
Peristiwa-peristiwa setelah kiamat kubro
sebagai berikut :
1. Yaumul Barzakh
Yaumul barzakh adalah peristiwa dimana ruh manusia hidup
di alam barzah setelah matinya, sambil menunggu tibanya Ba'ats.
ثُمَّ أَمَاتَهٗ فَأَقْبَرَهٗ* ثُمَّ إِذَا شَآءَ أَنْشَرَهٗ *
Artinya: “Kemudian dia mematikannya dan
memasukkannya ke alam kubur. Kemudian bila Dia menghendaki, Dia
membangkitkannya kembali (dari kematian). (QS Abasa : 21-22).
Alam barzah juga disebut: alam
kubur, atau alam penantian datangnya hari kebangkitan dari
kematian/Ba'ats. Disebut pula Nafkhotaan, yaitu suatu masa diantara
dua tiupan terompet malaikat Isrofil.
Di alam barzakh ini, bakal ada pertanyaan
malaikat Munkar-Nakir, dan ada nikmat dan siksa kubur. Bagi orang yang beriman
dan beramal baik, ia mendapat nikmat kubur. dan bagi orang kafir atau orang
mukmin berdosa dan ahli maksiat, ia memperoleh siksa kubur.
2. Yaumul Ba'ats (Bangkit dari Kematian)
Yaumul Ba'ats yaitu peristiwa
dibangkitkannya manusia dari kematian / dari alam kuburnya.
Allah SWT berfirman dalam QS
Zalzalah : 6,
يَوْمَئِذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا أَعْمٰلَهُمْ *
Artinya: “Pada hari (Ba'ats) itu,
manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam supaya diperlihatkan
kepada mereka (balasan) perbuatannya"
3. Yaumul Hasyr
Yaumul Hasyr yaitu peristiwa digiring dan
dikumpulkannya manusia menuju ke padang Makhsyar setelah dibangkitkan dari
kuburnya (Yaumul Ba’ats).
Setelah malaikat Isrofil meniup
terompet sangkakala yang kedua ini, maka seluruh manusia yang sudah mati sejak
jaman Nabi Adam sampai akhir jaman nanti dihidupkan kembali dalam keadaan
bermacam-macam, lalu digiring ke Makhsyar untuk menghadapi Hisab, Mizan, dan
menerima buku catatan amalnya.
Allah SWT berfirman :
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوَاتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ إِلَّا مَنْ شَآءَ اللَّهُۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُوْنَ *
“Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah
siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian
ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka bangkit berdiri
menunggu (putusannya masing-masing)”. (QS Az-Zumar: 68)
Pada hari digiringnya manusia menuju ke
Makhsyar ini, kondisi manusia dalam keadaan susah, gerah, kepanasan seolah-olah
mereka tepat berada di bawah matahari. Mereka sibuk mengurusi keselamatan
dirinya sendiri, sehingga lupa terhadap orang tuanya, anak-isterinya, dll.
Pada saat penggiringan ini, Alloh SWT
memberi pertolongan berupa naungan & perlindungan kepada 7 orang, dari
panasnya padang Makhsyar, yaitu :
a. Pemimpin yang adil;
b. Orang yang sejak mudanya tekun
beribadah;
c. Orang yang hatinya selalu terpaut &
ingin di Masjid;
d. Dua orang yang saling mengasihi karena
Alloh, bertemu dan berpisah pun karena Alloh;
e. Orang yang mampu memelhara dan
mengendalikan hawa nafsu seksualnya;
f. Orang yang selalu merahasiakan
shodaqohnya;
g. Orang yang suka berdzikir / ingat
kepada Alloh di kesunyian malam.
4. Yaumul Hisab, Mizan, Ita-ul Kitab, dan Haudh.
Setelah berada di Makhsyar, mereka akan
mengalami 4 peristiwa sebagai berikut :
1). Hisab yaitu peristiwa
penghitungan amal baik dan buruk manusia selama hidupnya di dunia, berdasarkan
buku catatan malaikat Rokib dan ‘Atid..
2). Mizan yaitu peristiwa
penimbangan amal baik dan buruk, atau dosa dan pahala manusia selama hidupnya
di dunia.
فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهُ * فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَاضِيَةٍ * (القارعة : 6-7)
ارتيپا : "اداڤون اوراڠ اوراڠ ياڠ بّرات تيمباڠان كبايكانۑا، ماكا ديا بّرادا دالام كهـيدوڤان ياڠ مّمواسكان".
وَ أَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهُ * فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ *
ارتيپا : "دان اداڤون اوراڠ اوراڠ ياڠ ريڠان تيمباڠان كبايكانۑا، ماكا تّمڤات
كمباليۑا ادالاه نّراكا هَاوِيَه"(QS
Al-Qori’ah: 8-9)
3). Ita-ul
Kitab, yaitu peristiwa penerimaan kitab / buku catatan amal hasil dari
Hisab dan Mizan.
4). Haudh, yaitu
peristiwa mampir ke Telaga. Para Nabi dan Rasul memiliki telaga tempat minum
bagi umatnya. Nabi Muhammad pun memiliki telaga (Haudh) yang disebut telaga
Kautsar, hanya calon penghuni surga dari kalangan umat Islam yang dapat
menikmati lezatnya air telaga Kautsar ini. Sekali meminumnya,
maka selamanya tidak akan merasakan kehausan.
5. Shiroth
Shiroth yaitu jalan, titian atau jembatan di atas punggung
neraka untuk dilewati manusia dari makhsyar menuju ke sorga. (HR Muslim). Orang
yang beriman dan beramal sholeh akan selamat sampai ke surga. Sedangkan orang
kafir akan jatuh ke neraka selamanya, dan juga orang mukmin yang ahli maksiat,
namun akan dientaskan ke surga setelah dosanya bersih.
Orang yang pertama kali menyeberangi
Shiroth adalah Nabi Muhammad beserta umatnya, disusul kemudian oleh para Nabi
beserta umatnya. Tak satupun kata terucap dari mulut para Nabi, kecuali do'a:
"Alloohumma Sallimni. Ya Allah selamatkan kami". (HR
Muslim)
6. Surga dan Neraka
SURGA ialah tempat peristirahatan kaum beriman,
sebagai balasan dari keimanan dan amal baiknya. Luasnya seluas langit dan bumi
وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوَاتُ وَ الْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ *
Artinya: “Dan bersegeralah
kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit
dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. [QS.Ali
Imran (3) : 133]
Penghuninya menerima nikmat tiada tara
yang terus menerus tiada henti. Nikmat terbesar ialah melihat Dzat Allah secara
langsungز
وُجُوْهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ * إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ *
Artinya: “Wajah-wajah (orang yang
beriman) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat”.
(QS Al-Qiyamah,[75]: 22-23).
Sifat Surga.
Allah dan Rasulullah mensifati surga antara lain : ada sungai mengalir di bawah
gedunggedung megah (QS.47:15, QS.2:25). Ada berbagai pohon dengan buah menawan
hati (QS.56:20). Dilayani bidadari muda cantik bermata jelita, penurut lagi
sopan (QS.37: 49, QS.56: 35-37). Tak ada rasa dengki dan permusuhan (QS.15:
45-48). Tak ada ucapan kotor, tetapi ucapan mensucikan Allah dan perkataan
Salaam (QS.56: 25-26), serta ucapan para malaikat: Salaamun 'alaikum bimaa
shobartum (QS.13 : 23-24). Dan lain-lain.
Beberapa Nama Surga antara
lain surga Firdaus, surga 'Adn, surga khuldi, surga Na'im, surga Ma'wa, dan
surga Darussalam.
NERAKA ialah tempat penyiksaan, sebagai balasan
bagi orang kafir dan orang yang berdosa, bermaksiat dan durhaka kepada Allah.
Nama-nama Neraka, antara lain : Hawiyah, Khuthomah, Lazho, Sa'ir, Saqor,
Jahim, dan neraka Jahannam.
Sifat-sifat neraka : Bahan bakarnya dari manusia dan batu
(QS.66 : 6). Penuh sesak dan tidak ada tempat luang (QS.50:30). Makannya: pohon
zaqqum berduri dan pahit, buruk dan bacin seperti bangkai (QS.37: 6267).
Pakaian dan tempat tidurnya berupa api, mandinya air mendidih, dicambuki cemeti
besi (QS.22: 19-22). Disiksa terus menerus tanpa henti dan tak kenal mati
(QS.87: 11-13). Jika badannya hancur, lalu dikembalikan seperti semula, terus
disiksa (QS.4: 56). Perbandingan panas di neraka dan di dunia ialah 1 :
70 (HR Bukhari, Muslim). Siksa teringan ialah mereka diberi sandal dari api,
jika dipakai berjalan maka seluruh tubuh sampai otak mendidih.
C. FUNGSI BERIMAN KEPADA HARI
AKHIR
1. Meningkatkan iman dan taqwa.
2. Memberi motifasi untuk beramal sholeh
dan beribadah, sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat.
3. Menjalankan semua perintah Allah
dan menjauhi semua larangan-Nya (dosa dan maksiat).
4. Mempererat tali persaudaraan dan
berbuat baik sesama manusia.
5. Banyak beristighfar, taubat dan
saling memaafkan sesama manusia.
6. Meningkatkan semangat belajar,
mengajarkan dan mengamalkan
DOA Mengakhiri Belajar اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَسْتَوْدِعُكَ مَا عَلَّمْتَنِيْهِ فَارْدُدْهُ اِلَيَّ عِنْدَ حَاجَتِيْ اِلَيْهِ. وَلَا تُنْسِنِيْهِ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar