Sabtu, 23 Oktober 2021

KEHADIRAN ISLAM MENDAMAIKAN BUMI NUSANTARA



KD : 3.12. Memahami sejarah perkembangan Islam di Nusantara
KD : 4.9. Menyajikan rangkaian sejarah perkembangan Islam di Nusantara 

=================================


A.  TEORI  MASUKNYA ISLAM PERTAMA KALI DAN CARA DAKWAH PARA ULAMA DI NUSANTARA

 

1. Teori Masuknya Islam ke Nusantara.



Para sejarawan berbeda pendapat tentang proses awal masuknya Islam ke Nusantara. Ada yang mengatakan abad ke-7 M, ada yang pada abad ke-13 M.

Menurut DR. Hamka dan Sayyid Naguib Al-Attas, yang didukung dengan hasil keputusan seminar tentang sejarah masuknya Islam ke Indonesia, tahun 1963 di Medan, dan seminar yang sama tahun 1978 di Aceh, bahwa Agama Islam masuk pada abad ke-7 masehi atau abad ke-1 hijriyah, semasa dengan dinasti Bani Umaiyah di Timur Tengah dan jaman keemasan Sriwijaya di Palembang. Alasannya: para pedagang muslim biasa berdagang sampai ke Persia, India, dan Cina. Sementara letak Indonesia dengan selat Malaka-nya saat itu berada di jalur perdagangan Internasional. Diperkuat pendapat J.C.van Leur, bahwa sejak tahun 674 M sudah ada koloni-koloni orang Arab di barat laut Sumatara, yakni di kota Barus, daerah yang terkenal sebagai penghasil kapur barus.

Pendapat lain, Islam masuk abad ke-13 M, didasarkan pada catatan perjalanan Marcopolo, seorang pelaut asal Venesia Italia, yang pernah berkunjung di Perlak dan Aceh, bahwa abad itu sudah ada kerajaan Islam di sana, yakni Samudera Pasai, yang diperintah seorang raja muslim, Marah Silu dengan bergelar Al-Malikus Shaleh.

Jika memperhatikan temuan batu nisan makam milik Fathimah binti Maimun bin Hibatullah di lokasi

"Kubur Panjang" di desa Leran Manyar Gresik, yang tertulis bahwa ia wafat tahun 1082 M/495 H (abad 11 M), maka dapat disimpulkan bahwa pada saat itu sudah ada koloni atau perkampungan muslim di Gresik dan daerah lainnya. Dengan begitu, Islam masuk ke Nusantara jauh sebelum abad ke-13 M, dan berkembang pesat pada abad ke-13, setelah berdirinya Kerajaan Islam Samudera Pasai dan Perlak.

Siapa yang menyebarkan Islam ke Nusantara?. Apakah orang Arab, orang Persia, atau orang Gujarat? Dalam hal ini ada tiga teori :

 

a. Teori Persia.

Penemunya: P.A. Djayadiningrat. Pendapatnya:  Islam  masuk  Nusan-tara dibawa oleh para pedagang  dan  ulama  dari Persia, dengan alasan ada unsur kesamaan dalam tradisi dan budaya, seperti tradisi Asyura' (10 Muharam) untuk mengenang wafatnya Husein di Karbala; kesama-an dalam ajaran antara Seh Siti Jenar dengan sufi asal Iran, Al-Hallaj, yang mati digantung pada tahun 922 M; juga adanya kesamaan dalam cara mengeja huruf hijaiyah, seperti jabar (fathah), jer (kasroh), dan pes (dhommah).

 

b. Teori Gujarat

Penemunya: Snouck Hurgronje. Pendapatnya : Islam dibawa masuk oleh para pedagang dan ulama dari Gujarat. Dengan alasan : Batu Nisan beberapa makam tua seperti makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik dan makam Al-Malikhus Sholeh di Sumatera didatangkan dari Gujarat India selatan. Selain itu, madzhab syafi'i yang dianut mayoritas bangsa Indonesia adalah sama dengan yang dianut oleh masyarakat Malabar  Gujarat.

 

c. Teori Mekah (Arab)

Penemunya: Prof. DR. Hamka. Pendapatnya: agama Islam masuk dari Makkah dan Mesir pada abad ke-7 M, dibawa oleh para ulama dan pedagang dari Arab. Alasannya: (1). Menurut laporan Ibnu Bathutoh yang pernah singgal di Pasai, bahwa Samudera Pasai bermadzhab Syafii, yang saat itu berkembang pesat di Mesir.  (2). Gelar para raja Samudera Pasai adalah sama seperti yang dipakai para Raja di Mesir, yaitu Al-Malik. (3). Sebelum Ibnu Bathutoh singgah di Aceh, ada seorang ulama besar yang mengajarkan ilmu tasawwuf di Arab (Mekkah-Mesir), namanya Sekh Abu Mas'ud Abdullah Al-Jawi.

Masuknya Islam langsung dari Mekkah (Arab) ke Indonesia tersebut melalui 2 rute :

1). Jalur utara (Darat) : Dari Mekah, ke Medinah, Syria, Baghdad, Gujarat, Sri Langka, dan terakhir ke Samudera Pasai.

2). Jalur selatan (Laut) : dari Mekah, ke Hadhromaut (Yaman selatan), terus menyeberang ke Gujarat, Srilangka, dan terakhir ke Samudera Pasai. 

 

2. Cara-Cara Dakwah Islam  Di  Nusantara 

Tidak dapat dipungkiri, Dakwah Islam di Nusantara adalah dengan cara damai, bukan dengan cara kekerasan. Dalam hal ini, peran dan jasa para  pedagang sangat dalam penyebaran Islam pertama kali sejak abad ke-7 M. Proses Islamisasi mengalami perkembangan pesat sejak abad ke-13 M, melalui beberapa saluran atau cara, yaitu : 1) perdagangan, 2) perkawinan (soaial), 3) pendidikan pesantren, 4)  ajaran tasawwuf, 5) seni budaya, dan 6) politik. 


a. Melalui Cara Perdagangan

Para pedagang muslim mula-mula berdatangan ke kota-kota pelabuhan (daerah pesisir). Diantara mereka ada yang bertempat tinggal sementara dan ada yang menatap di perkampungan tersendiri. Mereka setiap hari bergaul dan berbaur dengan para pedagang pribumi dan penduduk sekitar pelabuhan. Lambat laun, Pergaulan dan pembauran ini tberpengaruh terhadap kepercayaan dan  agama penduduk pribumi. Mula-mula yang menerima Islam, tentu saja, adalah para pedagang pribumi yang sering berhubungan dengan mereka, lalu diikuti oleh pekerja,  pembantu, dan penduduk sekitar. Jika yang masuk Islam itu para adipati, bangsawan dan tokoh masyarakat, maka proses islamisasi semakin cepat, karena keislaman mereka akan diikuti rakyat secara luas. Kondisi ini bukan mustahil, karena Islam merupakan agama missi, yang mendorong pengikutnya agar menyebarkannya kepada orang lain. Sebagaimana sabda Nabi :

بَلِّغُوْا عَنِّيْ وَلَوْ آيَةً

"Sampaikan (ajaran Islam) dari-ku, sekalipun satu ayat".

 

b. Melalui Cara Perkawinan  (sosial)

Para pedagang muslim biasanya tidak membawa serta isteri dan anak-anaknya. Hal ini mendorong mereka memperistri penduduk pribumi.

Calon isterinya tentu disyahadat-kan atau diislamkan dulu. Jika tidak, perkawinannya tidak sah. Islamnya isteri, paling tidak, akan diikuti oleh anak keturunannya, yang lambat laun akan diikuti juga oleh keluarga dan kerabat dekat atau jauh.

 Proses Islamisasi akan lebih sukses dan menguntungkan dari segi strategi dakwah, ekonomi dan politik, jika Perkawinan dilakukan oleh ulama, muballigh, penguasa muslim atau pedagang muslim,   dengan wanita anak Bangsawan, Bupati, atau Raja.

Cerita-cerita babad, hikayat, dan sejarah menceritakan adanya perkawinan semacam ini. Misalnya Sunan Ampel mengawini Nyi Ageng Manila,  putri Bupati Tuban. Syeh Maulana Ishak mengawini Dewi Sekardadu, puteri Raja Blambangan. Raden Patah bin Raja Brawijaya V, diambil menantu oleh Sunan Ampel.

Melalui perkawinan tersebut, Islam akhirnya berkembang dengan pesat,  bahkan sampai menyusup masuk kedalam istana kerajaan.

 

c. Melalui Cara Pendidikan Pesantren 

Sistim pendikan pesantren sudah dikenal sejak jaman pra-Islam, yang disebut Mandhala, tempat untuk mendidik para calon pendeta Hindu, yang siswanya terbatas dari kaum Brahmana. Model Mandhala ini lalu dikembangkan para penyebar Islam menjadi sebuah lembaga pendidikan Islam disebut “Pesantren”, dimana siswanya terbuka untuk umum, tidak terbatas pada golongan tertentu.

Pesantren tidak sekedar sebagai tempat pendidikan, tetapi sekaligus sebagai tempat tinggal Guru beserta keluarga dan para santri. Komplek-komplek tempat tinggal mereka ini, lalu dikenal dengan sebutan Pondok Pesantren. Dari kalangan Walisongo, Maulana Malik Ibrahim barangkali dapat dipanang sebagai perintis pertama pesantren tertua. Mula-mula ia dirikan Langgar atau Musholla sebagai tempat shalat sekaligus berfungsi sebagai tempat belajar agama, mengaji Al-Qur’an dan kitab-kitab kuning yang lain. Lama-kelamaan Langgar ini menjadi pesantren sederhana bagi warga sekitar, terutama generasi mudanya. Demikian pula Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Muria dan lain-lain, memiliki pesantren sendiri-sendiri.

Tujuan  Pendidikan pesantren adalah untuk mempersiapkan kader-kader ulama dan muballigh yang siap menyebarkan agama Islam kepada masyarakat luas, Di samping juga untuk meningkatkan kualitas pengetahuan agama para santrinya. Setelah pulang, mereka diharapkan menjadi penyebar Islam dan atau mendirikan Pesantren-pesantren di sekitar daerahnya.

 

d. Melalui Cara Ajaran Tasawwuf

Melalui ajaran tasawwuf ini, agama Islam lebih mudah diterima oleh masyarakat Indonesia, terutama Jawa. Karena ajaran tasawwuf memiliki beberapa kesamaan unsur dengan kepercayaan lama (Hindu dan Budha) yang dianut mayoritas masyarakat saat itu, yakni kesamaan dalam mementingkan aspek batiniah atau mistik.

 

e. Melalui Cara Politik

Sabdo pandito ratu, bukan jargon kosong bagi masyarakat tradisional di Indonesia. Pengaruh politik raja sangat membantu proses Islamisasi. Di Maluku dan Sulawesi Selatan, rakyat berduyun-duyun masuk Islam setelah Rajanya masuk Islam. Di beberapa daerah di Indonesia, demi kepentingan politik, kerajaan-2 Islam memerangi kerajaan non Islam. Kemenangan kerajaan Islam, secara politis, menarik penduduk kerajaan non Islam untuk masuk Islam

 

f. Melalui Seni Budaya

Berbagai cabang seni, tradisi dan aspek-aspek budaya lainnya, dilestarikan dan dibiarkan tumbuh subur, bahkan dikembangkan men-jadi bentuk baru, sekaligus dijadikan sarana berdakwah, setelah para muballigh memasukkan unsur-unsur keislaman kedalamnya.

Misalnya Walisongo, terutama Sunan Kalijaga, sangat berjasa dalam mengembangkan kesenian wayang, lalu dijadikannya sebagai metode dakwah. Setiap datang bulan Mulud, di alun-alun Kraton Demak selalu diadakan pertunjukan wayang, dan para pengunjung tidak ditarik biaya seperser pun, hanya disuruh membaca kalimat syahadat.


 

3. Peranan Ulama dan Muballigh Dalam Perkembangan Islam

Berawal dari pesisir Sumatera utara dan pesisir utara Jawa, Islam disebarluaskan ke pelosok wilayah pedalaman dan pulau-pulau di Indonesia oleh para muballigh dan ulama.

Untuk kasus di pulau Jawa, proses Islamisasi berjalan sangat pesat pada abad ke-14 sampai abad ke-15, melalui keenam cara dakwah di atas. Para Muballigh yang sangat berjasa dan berperan dalam hal ini ialah kelompok dakwah Walisongo.

Menurut Asnan Wahyudi dan Abu Khalid, MA dalam bukunya, Kisah Walisongo, yang dinukil dari kitab Kanzul 'Ulum, karya Ibnu Bathutoh, yang disempurnakan Sekh Maulana Maghribi, bahwa  istilah Walisongo merupakan nama sebuah Lembaga Dewan Dakwah atau Dewan Muballigh di Jawa yang beranggotakan 9 orang pengurus.

Dewan Dakwah ini mengadakan tiga kali sidang penggantian pengurus, yaitu pada tahun 1404 M, 1436 M dan 1463 M. Ditambahkan oleh KH Dahlan Abdul Qohhar, Dewan ini mengada-kan sidang keempat pada tahun 1466 dan sidang kelima sehubungan dengan kasus Sekh Siti Jenar.

Walisongo Periode Pertama, mengadakan sidang pertama tahun 1404. Sembilan orang Pengurusnya : 1) Maulana Malik Ibrahim (w. 1419  di Gresik);   2) Maulana Ishaq;   3) Maulana Ahmad Jumadil Kubra (makamnya di Trowulan Mojokerto);  4) Maulana Muhammad al-Maghrabi (w. 1465  di Jatinom Klaten);  5) Mau-lana Malik Israil (w. 1435 di Gunung Santri Cilegon);  6) Maulana Muham-mad Ali Akbar (w. 1435  di Gunung Santri Cilegon);  7) Maulana Hasa-nuddin (w. 1462  di samping masjid Banten lama);  8) Maulana Aliyuddin (w. 1462  di samping masjid Banten lama);  9) Syekh Subakir (w. 1462 di Persia).

Walisongo periode kedua, sidang kedua tahun 1436. Keputusannya: melengkapi komposisi kepengurusan yang lowong. Maka masuk: 1) Sunan Ampel, mengganti posisi Maulana Malik Ibrahim yang wafat;  2) Sunan Kudus (Ja’far Shadiq) menggantikan Maulana Malik Israil yang wafat;  3) Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati), mengganti posisi  Ali Akbar yang wafat.

Walisongo periode ketiga, sidang ketiga tahun 1463. Hasilnya:  meleng-kapi kepengurusan dengan memasukkan: 1) Sunan Giri, menggantikan Maulana Ishaq yang pindah ke Pasai;  2) Sunan Bonang, mengganti Maula-na Hasanuddin yang wafat;  3) Sunan Kalijaga, mengganti posisi Syekh Subakir yang kembali ke Persia;  dan 4) Sunan Drajat, mengganti posisi Maulana Aliyuddin yang wafat. 

Walisongo perode keempat sidang  keempat tahun 1466,  memasukkan : 1) Raden Patah, mengganti Maulana Ahmad Jumadil Kubra yang wafat; dan 2) Fathullah Khan, mengganti Maulana Muhammad al-Maghrabi yang wafat. 

Walisongo periode kelima, masuk nama Sunan Muria. Tidak dijelaskan menggantikan siapa, tetapi besar kemungkinan menggantikan Raden Patah yang naik tahta menjadi Sultan Demak. Pada sidang kelima ini mereka menentukan sikap terhadap kasus Sekh Siti Jenar.

Lepas dari benar-tidaknya pendapat di atas, Walisongo yang disepakati para ahli sejarah, dan nama mereka sudah terkenal luas di masyarakat berjumlah sembilan orang  : 1) Maulana Malik Ibrahim;  2) Sunan Ampel;  3) Sunan Giri;  4) Sunan Bonang;  5) Sunan Drajat;  6) Sunan Kalijaga;  7) Sunan Muria;  8) Sunan Kudus; dan 9) Sunan Gunungjati. 

 

B.  PERANAN  KESULTANAN  DI  JAWA  DALAM  PENYEBARAN  ISLAM 

 

1. Kesultanan Demak (1500 – 1546)

Raden Patah adalah putra Prabu Brawijaya V, dari ibu muslimah keturunan Campa. R. Patah nyantri berguru kepada Sunan Ampel, lalu dinikahkan dengan putrinya, Dewi Murtasimah. Dia diberi ayahnya tanah perdikan di desa Glagah Wangi Bintoro (Demak). Di sanalah dia diangkat menjadi Adipati oleh ayahnya dan mendirikan pesantren (147 M) sebagai pusat penyebaran agama Islam kepada masyarakat sekitar.                              

Masjid Demak

Perkembangan Islam di Jawa bersamaan dengan lemahnya posisi Majapahit. Brawijaya V lengser akibat serangan Prabu Girindrawardhana dari Daha-Kediri tahun 1478 M (ditandai candrasengkala: Sirna Ilang Kertaning Bumi = tahun syaka 1400 = 1478 M). Hal ini memberi peluang pada penguasa muslim di pesisir Jawa untuk membangun pusat kekuasaan yang independen, lepas dari Majapahit. Dengan alasan mengambil hak Tahta kerajaan orang tuanya yang diambil secara paksa oleh Raja Daha Kediri, atas inisiatif Sunan Ampel, maka para Walisongo sepakat mengangkat Raden Patah sebagai Raja pertama Kesultanan Demak pada tahun 1479 (candra sengkala: Geni Mati Siniram Jalmi, artinya: kezhaliman lenyap dikalahkan kebenaran = thn syaka 1401 = 1479 M),  dengan gelar  Senopati Jimbun Ngab-durrahman Panembahan Palembang Sayidin Panotogomo.  

Candrasengkala memet "bulus" di Mihrab masjid Demak

Tahun 1512 M, Girindrawardana (Brawijaya VI) dilengserkan oleh Prabu Udara dan mengangkat dirinya sebagai Brawijaya VII. Pada tahun 1516 M, Raden Patah yang juga bergelar Sultan Al-Fatah Alam Syah Akbar, dapat mengalahkan Majapahit-Kediri dan melengserkan Prabu Udara (Brawijaya VII) dari tahtanya, dengan alasan karena bekerjasama dengan Portugis yang punya misi menyebarkan agama Nasrani di Malaka. Ini sangat merugikan Dakwah Islamiyah Demak. Sejak saat itu, Kerajaan Majapahit-Kediri runtuh untuk selamanya. Panji-panji kebesaran (Pusaka kerajaan) Majapahit diusung ke Demak, dan Demak menjadi Kerajaan yang berdsaulat penuh pada tahun 1517 M.

Raden Patah wafat tahun 1518, digantikan putranya, Adipati Yunus, alias Pati Unus, yang bergelar Pangeran Sabrang Lor. Disebabkan perannya yang sangat heroik memimpin armada perang Demak untuk mengusir penjajah Portugis dari Malaka. Pati Unus wafat tahun 1521 M, lalu diganti adiknya, yaitu Raden Trenggono.

Makam Para Sultan Kesultanan Demal

Di bawah Sultan Trenggono (1521 – 1546 M), Demak mengalami jaman keemasan. Jasa-jasa beliau: 1). Di bawah panglima Syarif Hidayatulloh, Banten dilepaskan dari Pajajaran (1526 M), 2). Portugis berhasil diusir dari pelabuhan Sunda Kelapa (1527 M) dipimpin oleh Fathullah Khan (Falatehan atau Fatahillah), dan  3). pelabuhan Cirebon direbut dari Pajajaran (1528).

Alasan perebutan dari Pajajaran ialah karena Pajajaran menandatangani perjanjian persekutuan secara rahasia dengan Portugis di istana Pakuan Bogor tahun 1522 M) yang dinilai sangat membahayakan Demak. Untuk memelihara kelestariannya, Syarif Hidayatulloh (Sunan Gunung Jati) diangkat untuk menguasai daerah tersebut, setelah sebelumnya ia dinikahkan dengan adiknya, Ratu Pembayun binti Raden Patah.

Wilayah Kekuasaan Kesultanan Demak

Selama periode Demak, Dakwah Islamiyah berkembang pesat. Penase-hat Sultan (Walisongo) menyodorkan strategi dakwah yang jitu, yaitu berdakwah melalui pendekatan budaya, seperti kesenian wayang, tradisi grebek sekaten, grebek mulud, cerita-dongeng, sya'ir dan tembang mocopat, slametan, dll.

 

2. Kesultanan Pajang (1546-1588)


Sultan Trenggono terbunuh di Pasuruan dalam usahanya menyerang kerajaan Hindu Blambangan (Banyuwangi). Sepeninggalnya, terjadi perebuatan tahta kerajaan. Sunan Prawoto yang berhak sebagai penggantinya dibunuh oleh Arya Penangsang, Adipati Jipang. Arya Penangsang lalu dikalahkan oleh menantu Sultan Trenggono yang bernama Mas Karebet alias Jaka Tingkir. Akhirnya, Jaka Tingkir yang menjadi Sultan Demak, dengan gelar Sultan Hadiwijaya. 

Sultan Hadiwijaya mengusung pusat pemerintahan dari Demak ke wilayah pedalaman, Pajang. Dakwah Islamiyah tetap berjalan dengan pendekatan budaya. Islam dikembangkan lebih bercorak mistik, feodalistik dan sinkretistik (campur-aduk) antara ajaran hindu-budha, kejawen, dan Islam.

Tahun 1587 Sultan Hadiwijaya wafat, maka para Pembesar Demak mengangkat Arya Pangiri bin Sunan Prawoto (menantu Sultan Hadiwijaya) sebagai  penggantinya, sementara Pangeran Benowo (putra Sultan) diangkat jadi Adipati di Jipang.

Pangeran Benowo yang lebih berhak jadi Sultan merasa tak puas, lalu minta bantuan kepada saudara angkatnya, Sutawijaya yang menjadi Senopati dan Adipati di Mataram, agar mengusir Arya Pangiri dari Pajang. Arya Pangiri akhirnya berhasil ditawan, namun ia diangkat lagi jadi Adipati Demak.

Dengan begitu, P. Benowo menjadi Sultan. Namun, setelah melihat kekuatan dan kecakapan Sutawijaya dalam pemerintahan, Pangeran Benowo akhirnya menyerahkan tahta warisan ayahnya kepada Sutawijaya tahun 1588, sementara ia menjauhi politik,  lalu memusatkan diri pada dakwah Islamiyah dengan mendirikan pesantren di daerah pedesaan.


 

3. Kesultanan Mataram Islam (1582-1705)

Daerah Mataram adalah hadiah dari Sultan Hadiwijaya kepada Ki Ageng Pemanahan tahun 1577, atas jasanya membantu Hadiwijaya me-ngalahkan Aria Penangsang dalam perebutan kekuasaan di Demak.

Tahun 1584 Sutawijaya menggantikan ayahnya jadi Adipati Mataram. Tahun 1588 menjadi Sultan pertama Mataram dengan gelar Senopati ing Ngalogo Sayidin Panotogomo,  setelah menerima limpahan kekuasaan dari Pangeran Benowo.

Sutawijaya wafat tahun 1601. Ia digantikan oleh Mas Jolang, yang terkenal dengan sebutan Pangeran Seda Krapyak, sampai wafatnya tahun 1413 M, lalu diganti putranya, Mas Jolang. Namanya diganti : Sultan Agung, dengan gelar Senopati ing Ngalogo Sayidin Panotogomo Khali-fatullah ing Tanah Jawa, dan wafat tahun 1546.

Kraton Kesultanan Mataram Islam di Kotagede

Di masa Sultan Agung, Mataram mengalami masa kejayaan. Hampir seluruh Jawa dipersatukan di bawah kekuasaannya. Ia adalah Sultan yang berjiwa besar, sangat cinta bangsa dan tanah air, dan cukup baik penda-lamannya terhadap ajaran Islam.

Sewaktu penjajah Belanda (VOC) menguasai Jayakarta (Batavia), Sultan Agung dua kali (tahun 1528 dan 1529) mengirim pasukan besar menyerang Belanda di Batavia, sekalipun mengalami kegagalan. 

Di Bidang Dakwah dan Budaya, ia berhasil melakukan Akulturasi bu-daya, antara budaya Islam dan Jawa. Diantaranya ia menciptakan "Serat Sastra Gendhing", yang memadukan karya sastra jawa dan Islam. Ia juga menciptakan almanak/kalender baru yang lebih dikenal dengan Kalender Jawa, sebagai hasil gabungan sistem kalender Syaka dan Hijriyah. Angka tahunnya melanjutkan tahun syaka (1555), tetapi sistim hisabnya mema-kai perhitungan hijriyah (Qomariyah). Nama bulannya disesuaikan dengan peristiwa didalamnya,yaitu syuro, sapar, mulud, ba'da mulud, jumadil awal, jumadil akhir, rejeb, ruwah, poso, syawal, dzulkaidah, besar. Tahun pertama dan tahun baru dimulai tanggal 1 syuro tahun jawa 1555, bertepatan dengan tanggal 8 Juli 1633 atau 1 Muharram 1043 Hijriyah.

3.  

4.   KESULTANAN BANTEN DAN CIREBON

 

Dalam salah satu versi, Syarif Hidayatullah adalah berasal dari Pasai yang lama belajar agama di Mekah. Ketika Pasai dan Malaka dikuasai penjajah kafir Portugis, maka ia pulang dari Mekah dan langsung ke Demak untuk berjuang melawan Portugis dan mengembangkan ilmu agamanya di Demak. Oleh sultan Trenggono, ia diangkat jadi panglima memimpin tentara Demak mengusir Portugis dari Sunda Kelapa (Jayakara) pada tahun 1527, setelah dia menguasai Banten (1526) dan akhirnya Cirebon (1528) dari tangan Pajajaran yang dinilai telah bekerjasama dengan Portugis.

Dia dinikahkan dengan adik Sultan Trenggono, yang bernama Ratu Pembayun binti Raden Patah, dan diberi hak untuk menguasai dan menyebarkan Islam di tiga daerah pesisir Jawa Barat tersebut.

Sepeninggal sultan Trenggono, terjadilah perebutan tahta di Demak (1546). Sejak saat itu, maka Banten dan Cirebon melepaskan diri dari kekuasaan Demak dan Pajang,  lalu menjadi kerajaan yang merdeka.

Setelah masa tua, Syarif Hidayatullah yang terkenal dengan julukan SUNAN GUNUNG JATI ini memusatkan diri untuk berdakwah di Jawa Barat, dengan berkedudukan di Cirebon sampai wafatnya tahun 1570. Sementara urusan Banten, ia serahkan ke Hasanuddin (putranya) pada tahun 1552, sampai ia wafat tahun 1570, satu bulan setelah ayahnya wafat

Selama Hasanuddin memerintah, Banten menjadi kerajaan besar. Dakwah Islamiyah berkembang pesat.  Pelabuhan Banten menjadi pusat perdagangan ramai. Lampung dan Bengkulu masuk menjadi wilayahnya.

Hasanuddin wafat tahun 1570, sebulan setelah ayahnya wafat. Lalu ia diganti putranya, Maulana Yusuf (1570 – 1580). Di masanya, kerajaan Pajajaran yang beribukota di Pakuan Bogor diserangnya pada tahun 1579, dan Prabu Sedah, raja terakhir Pajajaran tewas. Sejak saat itu, kerajaan Hindu Pajajaran Gulung Tikar, hilang dari peredaran sejarah.

Sementara wilayah Cirebon, sepeninggal Sunan Gunungjati (1570), diperintah oleh cicitnya yang bernama Pangeran Ratu, sampai dia wafat tahun 1650. Lalu digantikan oleh Pangeran Girilaya.

Berbeda dengan Banten yang berkembang menjadi kerajaan besar, maka Cirebon lebih berkembang menjadi pusat penyebaran Islam sampai abad-abad selanjutnya.

.

 

C.  PERANAN  KESULTANAN  DI SUMATRA  DALAM  PENYEBARAN  ISLAM 


1. Kesultanan Samudera Pasai

 Kesultanan Samudera Pasai yang terletak di Lhokseumawe Aceh ini didirikan oleh Merah Silu tahun 1285. Berkat pertemuannya dengan Sekh Ismail,  utusan dari Syarif Mekah, ia masuk Islam. Ia diberi gelar Al-Malikus Shaleh.

Ia wafat tahun 1297, diganti putranya dengan gelar Al-Malikul Zhahir. Di masanya, Samudera Pasai mengalami masa kejayaan. Rakyat hidup makmur dan agama Islam berkembang subur, dan menjadi pusat penyebaran Islam. Pada masa ini, seorang pengembara Muslim yang bernama Ibnu Bathutoh pernah singgah di Samudera Pasai, lalu dilu-kiskan dalam tulisannya: "Sultan al-Malik al-Zhahir adalah penganut Islam yang saleh. Baginda dan rakyatnya ber-madzhab Syafii. Di hari jum'at, Baginda pergi ke Mesjid dengan berjalan kaki diikuti rakyatnya. Saat pulang dari mesjid, baginda mengendarai gajah. Rakyat sangat menghormati sultannya. Kehidupan rakyat tampak makmur".

Kerajaan Samudera Pasai ditaklukkan Portugis tahun 1521. Pada tahun 1524 dengan sultan terakhir Zainal Abidin, kerajaan ini dianeksasi dan berada di bawah kerajaan Aceh Darussalam di masa sultan Mughayyat Syah.

 

2. Kesultanan Aceh Darussalam

Kerajaan ini terletak di daerah Aceh Besar, didirikan Muzhaffar Syah (1465 – 1497). Sejak Malaka diduduki Portugis tahun 1511, kerajaan ini menjadi pusat perdaga-ngan yang ramai. Kerajaan Pidie yang bekerjasama dengan Portugis dan Samudera Pasai ditaklukkan tahun 1524.

Kerajaan mengalami masa kejayaan sewaktu diperintah sultan Iskandar Muda (1608 - 1637). Dari Aceh, Tanah Gayo yang berbatasan dan daerah Minangkabau berhasil diislamkan. Sepeninggalnya, Aceh diperintah Sultan Iskandar Tsani. Penyebaran dan pengkajian Islam maju dengan pesat. Setelah itu, Aceh diperintah Sultanah (Ratu, wanita) sehingga kerajaan ini menjadi lemah dan kacau. Sekalipun demikian, Aceh tetap berdiri sampai awal abad 20.

Pada jaman Aceh Darussalam ini, sejak sultan Iskandar Muda, telah muncul para ulama yang besar pengaruhnya dalam mewarnai corak pemikiran keislaman di Nusantara pada masa-masa selanjutnya. Bahkan mereka diangkat sebagai Mufti kerajaan (Qoodhi Malikul ‘Adil). Diantaranya: Hamzah Fansuri (dari Barus), Syamsuddin as-Sumatrani (jaman Sultan Iskandar Muda), Sekh Nuruddin ar-Raniri (jaman Iskandar Tsani), dan Abdurrauf Singkel, pengembang Tarikat Syattariyah (jaman Sultanah Safiatuddin Syah), 



D.  PERANAN  KESULTANAN  DI SULAWESI  DAN MALUKU 


1. Kesultanan Goa-Makassar.


Islam masuk ke Goa Makassar berkat jasa para pedagang dan ulama asal Minangkabau, Datu' ri Bandang. Sejak akhir abad ke-16, sudah banyak masyarakat yang masuk Islam, namun kerajaan Islam ini resmi berdiri tanggal 22 September 1605 M dengan Sultan Alaudin sebagai raja pertama yang memerintah selama 33 tahun (1605-1639). Di masanya Islam mengalami perkembangan pesat. Kerajaan Wajo dan Bone ditundukkan, sehingga wilayah kerajaan Goa hampir mencakup wilayah  Sulawesi,.

Raja kedua: Muhammad Sa'id, memerintah selama 14 tahun (1639-1653). Lalu digantikan putranya, Sultan Hasanuddin, memerintah selama 16 tahun (1653 - 1669). Di masa Hasanuddin, Kesultanan Goa - Makassar mengalami puncak kejayaan, menjadi kerajaan yang tangguh dan kuat. Penjajah Belanda (VOC) menjuluki Hasanuddin "Ayam Jantan dari Makassar", karena beberapa kali menyerang benteng VOC, hingga armada Belanda kewalahan dan kocar-kacir.

Hasanuddin baru tunduk pada Belanda setelah raja Bone, Aru Palaka, terbujuk Belanda untuk bersama-sama menyerang Goa makassar. 


2. Kesultanan Ternate 

Raja Ternate yang pertama kali masuk Islam adalah raja ke-19, bernama Sultan Marhum. Ia mengirim putranya yang bernama Zainal Abidin ke Jawa untuk mempelajari Islam, langsung di bawah bimbingan Sunan Giri. Sekembalinya dari Giri, ia menyebarkan Islam kepada rakyat Ternate.

Sepeninggal Sultan Marhum, ia diganti sultan Zainal Abidin, kemudian diganti putranya, sultan Khairun.

Sebelum Khairun jadi sultan, penjajah  Portugis yang punya semboyan  3 G (Gold, Glory and Gospel, alias : Emas, Kemasyhuran, dan Injil) sudah masuk ke Ternate Maluku. Mula-mula bertujuan dagang, namun ujung-ujungnya ternyata ingin menguasai kerajaan dan mengkristenkan rakyat. Untuk itu sultan Khairun berjuang memerangi Portugis dari Ternate, kemudian diteruskan putranya yang bernama sultan Babulloh (1570-1583), sampai Portugis hengkang dari Ternate. 

Kesultanan Ternate mulai pudar setelah Indonesia dalam penjajahan Belanda.   









Minggu, 10 Oktober 2021

Rekapitulasi Sementara Nilai Tugas, UH & PTS semester Ganjil 2021-2022

 REKAPITULASI NILAI U.H.,  TUGAS & PTS  PAI 9, Semester Ganjil  (2021-2022

Asli

KELAS – 9 C                                                                          NILAI RAPOR SEMESTER GANJIL

NO.

NAMA

PENGETAHUAN (ULANGAN HARTIAN)

KETERAMPILAN (TUGAS-TUGAS)

PTS – PAS

 

UH.1

UH 2

UH.3

UH.4

 

T.1

T.2

T.3

T.4

T.5

PTS

PAS

 

1

ADRIAN RESANO

 

80

 

 

 

 

90

90

90

 

 

53

 

 

2

ALLDO KRISNA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

53

 

 

3

ALYUNZARIS

 

80

65

 

 

 

90

80

90

 

 

80

 

 

4

ANDHIKA PRATAMA

 

75

90

 

 

 

80

 

 

 

 

70

 

 

5

ANNISA TRI

 

80

 

 

 

 

98

90

 

 

 

57

 

 

6

ARI RAHMAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

37

 

 

7

ARYA BAGAS

 

85

60

 

 

 

98

90

 

 

 

60

 

 

8

BRIAN FIRMANSYAH

 

90

 

 

 

 

98

 

 

 

 

60

 

 

9

CANTIKACINDY

 

60

 

 

 

 

90

90

 

 

 

50

 

 

10

DAFFA LUKMAN

 

85

 

 

 

 

90

 

 

 

 

70

 

 

11

DAVINA DWI

 

70

 

 

 

 

90

85

 

 

 

60

 

 

12

DINI BINTANG

 

60

 

 

 

 

 

 

 

 

 

63

 

 

13

EVAN RIZQIYAWAN

 

95

 

 

 

 

85

 

 

 

 

63

 

 

14

INDRIANI

 

85

80

 

 

 

90

 

 

 

 

80

 

 

15

JENNY BUDI

 

70

 

 

 

 

90

 

 

 

 

67

 

 

16

MEILA TRI

 

85

 

 

 

 

95

85

90

 

 

70

 

 

17

MOHAMMAD ZANUAR

 

85

 

 

 

 

95

90

80

 

 

83

 

 

18

MUHAMMAD FADHIL

 

85

70

 

 

 

85

90

95

 

 

77

 

 

19

MUHAMMAD RINALDI

 

85

85

 

 

 

 

 

 

 

 

70

 

 

20

MUHAMMAD RIZKI

 

 

65

 

 

 

 

 

 

 

 

63

 

 

21

MUHAMMAD SAIFUL

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

43

 

 

22

NATASYA CHIPTA

 

75

 

 

 

 

90

90

 

 

 

67

 

 

23

NAURAH  IVANA

 

95

 

 

 

 

90

90

 

 

 

73

 

 

24

PRIANDITA

 

75

 

 

 

 

90

90

 

 

 

83

 

 

25

PUTRI AMANDITA

 

75

80

 

 

 

85

 

 

 

 

57

 

 

26

RADITA PUTRA

 

45

 

 

 

 

 

 

 

 

 

50

 

 

27

RADITYA  ZACKY

 

85

 

 

 

 

90

90

 

 

 

50

 

 

28

RAGIL ASLAM

 

50

 

 

 

 

85

 

 

 

 

53

 

 

29

REVA KHALISTA

 

100

 

 

 

 

95

85

 

 

 

73

 

 

30

REYHAN FACHREZA

 

45

 

 

 

 

90

 

 

 

 

43

 

 

31

SYAFIRA NABILAH

 

80

 

 

 

 

98

90

95

 

 

87

 

 

32

WULAN PUJIYANTI

 

90

80

 

 

 

90

90

97

 

 

67

 

 

 

Asli

KELAS – 9 D                                                                         NILAI RAPOR SEMESTER GANJIL

NO.

NAMA

PENGETAHUAN (ULANGAN HARTIAN)

KETERAMPILAN (TUGAS-TUGAS)

PTS - PAS

 

UH.1

UH 2

UH.3

UH.4

 

T.1

T.2

T.3

T.4

T.5

PTS

PAS

 

1

ACHMAD GHANDY

 

90

80

 

 

 

95

90

85

 

 

80

 

 

2

ADINDA PUSPITA

 

70

 

 

 

 

 

 

 

 

 

53

 

 

3

ADITYA GALIH

 

90

60

 

 

 

98

88

90

 

 

73

 

 

4

ALYA WARDANI

 

75

90

 

 

 

90

 

 

 

 

73

 

 

5

AMELIA PUTRI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

73

 

 

6

ARIEL TEGAR

 

70

 

 

 

 

98

 

85

 

 

67

 

 

7

DECCO VERDIANSYAH

 

20

 

 

 

 

90

 

 

 

 

73

 

 

8

DHEA PUTRI

 

80

90

 

 

 

98

 

88

 

 

90

 

 

9

DIMAS ANGGI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

43

 

 

10

DIVA AULIA

 

 

55

 

 

 

 

 

 

 

 

67

 

 

11

EGHAR RITHORIK

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

53

 

 

12

ERIKA TRIANA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

63

 

 

13

ERISA AYU

 

90

85

 

 

 

90

90

90

 

 

90

 

 

14

ESYA FARZANAH

 

80

95

 

 

 

98

 

 

 

 

83

 

 

15

FHIKA KUMALADINA

 

70

95

 

 

 

90

 

 

 

 

87

 

 

16

FITRIA ROMADHON

 

85

70

 

 

 

98

90

92

 

 

67

 

 

17

FLURENTINA UCA

 

70

 

 

 

 

98

90

 

 

 

70

 

 

18

MOH. YANUAR

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

90

 

 

19

MOHAMMAD ISWAN RIDHO

 

70

70

 

 

 

90

 

 

 

 

70

 

 

20

MUHAMMAD ADITHO

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

33

 

 

21

MUHAMMAD DZAKI

 

90

 

 

 

 

 

 

 

 

 

77

 

 

22

MUHAMMAD MAULANA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

83

 

 

23

MUHAMMAD RAFLYANDRA

 

75

 

 

 

 

95

85

 

 

 

67

 

 

24

NANDITO PRIA

 

50

45

 

 

 

93

85

85

 

 

73

 

 

25

NASYWA AULIYA

 

70

100

 

 

 

98

90

 

 

 

90

 

 

26

NURIL MAULANA

 

85

 

 

 

 

95

90

90

 

 

87

 

 

27

RANANTA ARDIAN

 

80

 

 

 

 

 

 

 

 

 

50

 

 

28

RISKY DWI

 

80

 

 

 

 

95

85

95

 

 

83

 

 

29

RIZKI CHOIRUNNISA

 

65

95

 

 

 

95

88

 

 

 

73

 

 

30

RISQI PUTRA

 

90

95

 

 

 

98

90

 

 

 

90

 

 

31

SATRIO ADHIT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

53

 

 

32

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Asli

KELAS – 9 E                                                                          NILAI RAPOR SEMESTER GANJIL

NO.

NAMA

PENGETAHUAN (ULANGAN HARTIAN)

KETERAMPILAN (TUGAS-TUGAS)

PTS - PAS

 

UH.1

UH 2

UH.3

UH.4

 

T.1

T.2

T.3

T.4

T.5

PTS

PAS

 

1

ABIMANYU SETYO

 

80

70

 

 

 

85

75

88

 

 

67

 

 

2

ACHMAD SUFI

 

60

 

 

 

 

 

 

 

 

 

67

 

 

3

AGNIYA ZAHIRA

 

80

80

 

 

 

98

 

 

 

 

73

 

 

4

ANANDA RADITYA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

63

 

 

5

ANI BUDI

 

80

80

 

 

 

 

 

 

 

 

80

 

 

6

ANINDYA TAMA

 

65

90

 

 

 

 

 

 

 

 

57

 

 

7

BILAL ATHILLAH

 

80

95

 

 

 

95

90

 

 

 

80

 

 

8

CHIKA AMELDIA

 

75

 

 

 

 

98

90

 

 

 

83

 

 

9

DEA ADELIA

 

80

55

 

 

 

85

 

 

 

 

83

 

 

10

DICKY PUTRA

 

70

 

 

 

 

75

88

 

 

 

73

 

 

11

DIMAS MAULANA

 

60

 

 

 

 

95

85

88

 

 

87

 

 

12

ERIKA SAPTIANDRIA

 

80

75

 

 

 

90

90

95

 

 

83

 

 

13

HONEY TWICEA

 

90

95

 

 

 

98

90

95

 

 

93

 

 

14

KHOFIFATUL HIDAYAH

 

90

90

 

 

 

98

90

95

 

 

90

 

 

15

MEGA DWI

 

95

85

 

 

 

98

92

90

 

 

93

 

 

16

MELANNO ANDRASTA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

870

 

 

17

MOCHAMMAD DAFFA

 

50

 

 

 

 

85

85

 

 

 

57

 

 

18

MOHAMMAD IRFANDI

 

100

90

 

 

 

95

85

95

 

 

83

 

 

19

MOHAMMAD MIFTAKHUL

 

85

70

 

 

 

80

85

85

 

 

60

 

 

20

MUHAMMAD NABIL

 

85

95

 

 

 

98

92

95

 

 

90

 

 

21

MUHAMMAD FAHMI

 

80

75

 

 

 

98

85

90

 

 

53

 

 

22

MUHAMMAD FARIH

 

60

 

 

 

 

98

 

 

 

 

43

 

 

23

MUHAMMAD LUTHFI

 

55

 

 

 

 

 

 

85

 

 

63

 

 

24

MUHAMMAD ZAINAL ABIDIN

 

 

 

 

 

 

 

 

90

 

 

57

 

 

25

PRIMA AXEL

 

95

 

 

 

 

95

 

90

 

 

83

 

 

26

PUTRI FATMAWATI

 

75

60

 

 

 

85

85

97

 

 

50

 

 

27

RADITYA TRI

 

80

85

 

 

 

98

92

95

 

 

77

 

 

28

RIZKY NANDHIA

 

75

 

 

 

 

90

 

90

 

 

83

 

 

29

SHAHARANI MUJAADILAH

 

90

80

 

 

 

98

95

95

 

 

83

 

 

30

SINDY FATIKA

 

 

 

 

 

 

85

 

85

 

 

47

 

 

31

WILDAN ZAKARIYA

 

 

 

 

 

 

90

 

85

 

 

73

 

 

32

ZAHWA SAFIRA

 

95

85

 

 

 

98

90

95

 

 

90

 

 

 

 

Asli

KELAS – 9 F                                                                          NILAI RAPOR SEMESTER GANJIL

NO.

NAMA

PENGETAHUAN (ULANGAN HARTIAN)

KETERAMPILAN (TUGAS-TUGAS)

PTS - PAS

 

UH.1

UH 2

UH.3

UH.4

 

T.1

T.2

T.3

T.4

T.5

PTS

PAS

 

1

ACHMAD ALEX

 

70

90

 

 

 

90

90

90

 

 

83

 

 

2

AGUNI DJALU

 

70

 

 

 

 

 

90

 

 

 

67

 

 

3

AKHMAD MURTADHO

 

90

 

 

 

 

90

 

95

 

 

80

 

 

4

AMANDA RAMADHANI

 

95

90

 

 

 

80

90

95

 

 

83

 

 

5

ANANDITA AULIA

 

85

75

 

 

 

85

 

 

 

 

87

 

 

6

ANNISAH NUR

 

 

 

 

 

 

 

 

90

 

 

73

 

 

7

AZZAHROTUS SAFIA

 

85

80

 

 

 

85

85

85

 

 

77

 

 

8

BERLIANA ZAHRA

 

65

70

 

 

 

80

80

88

 

 

77

 

 

9

DIVA AMALIA

 

 

 

 

 

 

 

90

 

 

 

53

 

 

10

ERVINIA ALLYA

 

 

 

 

 

 

95

 

 

 

 

77

 

 

11

FAHRULI MAULANA

 

60

65

 

 

 

 

90

90

 

 

83

 

 

12

IVANDRA FARIL

 

80

90

 

 

 

98

90

95

 

 

83

 

 

13

JOVAN DEWA

 

75

65

 

 

 

85

85

 

 

 

83

 

 

14

KHUSNUL AINUN

 

85

90

 

 

 

95

90

95

 

 

77

 

 

15

KUSNANDAR

 

80

65

 

 

 

80

80

 

 

 

50

 

 

16

MADANIA

 

75

85

 

 

 

90

90

92

 

 

63

 

 

17

MARISSA SABRINA

 

65

85

 

 

 

90

 

95

 

 

67

 

 

18

MOHAMMAD SAMSURI

 

50

40

 

 

 

85

85

 

 

 

77

 

 

19

MUHAMMAD DHONI ALWI SHIHAB

 

85

65

 

 

 

75

90

 

 

 

67

 

 

20

MUHAMMAD FAHRI HIDAYAT

 

80

80

 

 

 

80

85

85

 

 

63

 

 

21

MUHAMMAD FAKHRI HAMDAN

 

70

75

 

 

 

 

 

 

 

 

57

 

 

22

MUHAMMAD NAUFAL

 

70

 

 

 

 

 

 

 

 

 

60

 

 

23

NANDA NUR AINI

 

90

90

 

 

 

98

90

95

 

 

93

 

 

24

NOVELLINO RADHITYA

 

45

40

 

 

 

85

 

85

 

 

90

 

 

25

NOVI DITA

 

80

80

 

 

 

90

85

90

 

 

77

 

 

26

NAUR A’INI

 

75

85

 

 

 

80

90

95

 

 

77

 

 

27

RADITYA FAHRUDDIN

 

85

 

 

 

 

 

 

 

 

 

77

 

 

28

FARAEL MARCELO

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

29

YUNITA KHOIRO DAMAYANTI

 

 

 

 

 

 

75

 

95

 

 

57

 

 

30

ZACKI ZAFIARSYA

 

75

70

 

 

 

90

90

90

 

 

73

 

 

31

ZULFA RAMADHANI

 

80

90

 

 

 

85

90

95

 

 

70

 

 

32

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Asli

KELAS – 9 G                                                                          NILAI RAPOR SEMESTER GANJIL

NO.

NAMA

PENGETAHUAN (ULANGAN HARTIAN)

KETERAMPILAN (TUGAS-TUGAS)

PTS - PAS

 

UH.1

UH 2

UH.3

UH.4

 

T.1

T.2

T.3

T.4

T.5

PTS

PAS

 

1

ACHIKA DEWI

 

90

85

 

 

 

90

90

95

 

 

80

 

 

2

AHMAD ALIF

 

 

 

 

 

 

98

 

 

 

 

70

 

 

3

ARYANTI RACHMAH

 

75

90

 

 

 

98

 

 

 

 

87

 

 

4

BIMA VIANDHIKA

 

 

75

 

 

 

98

 

 

 

 

87

 

 

5

DENIS NUR AZIZAH

 

80

 

 

 

 

90

 

 

 

 

80

 

 

6

DIMAS ANGGARA

 

85

80

 

 

 

85

 

90

 

 

60

 

 

7

DWI MAULANA

 

 

70

 

 

 

 

 

 

 

 

33

 

 

8

EARLY ROSSYANA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

50

 

 

9

EGA PRASETYO

 

 

80

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

EMA NAURAH

 

65

95

 

 

 

 

 

90

 

 

77

 

 

11

EMANUEL STEVEN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12

FAZA JUNIAR

 

75

80

 

 

 

90

90

85

 

 

80

 

 

13

GHAZA ISLAMI

 

95

 

 

 

 

98

 

 

 

 

90

 

 

14

IVAN EDIANSAH

 

 

20

 

 

 

 

 

 

 

 

50

 

 

15

MARELLA ANINDYA

 

95

80

 

 

 

100

95

 

 

 

77

 

 

16

MAULANA GUSTI

 

80

75

 

 

 

98

90

95

 

 

57

 

 

17

MAULANA RAHMADANI

 

 

 

 

 

 

 

90

90

 

 

70

 

 

18

MOCHAMMAD HAICAL

 

90

 

 

 

 

98

90

88

 

 

67

 

 

19

MUCHAMMAD FAHRIZAL

 

95

 

 

 

 

90

88

 

 

 

70

 

 

20

MUHAMMAD ADITYA

 

 

 

 

 

 

 

 

85

 

 

57

 

 

21

MUHAMMAD FAUZI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

50

 

 

22

MUHAMMAD KHOIRIANSYAH

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

50

 

 

23

MUHAMMAD RIZQO

 

90

 

 

 

 

98

85

 

 

 

97

 

 

24

MUHAMMAD ROYKHAN

 

 

 

 

 

 

85

 

 

 

 

50

 

 

25

NADIA MAISAPUTRI

 

55

75

 

 

 

95

 

88

 

 

80

 

 

26

NAZWA APRILIAN

 

80

65

 

 

 

90

 

 

 

 

80

 

 

27

REFAL DAFA

 

65

 

 

 

 

 

 

 

 

 

50

 

 

28

RICHA DIAGH

 

75

60

 

 

 

 

 

 

 

 

77

 

 

29

SINTA WIDYASARI

 

85

75

 

 

 

90

88

90

 

 

90

 

 

30

TARA LINDI

 

70

 

 

 

 

85

85

 

 

 

80

 

 

31

ZASKIA DWI

 

70

 

 

 

 

95

 

 

 

 

67

 

 

32

ZUBAIDIN ULUM

 

85

 

 

 

 

90

 

 

 

 

57

 

 

 

 

Asli

KELAS – 9 H                                                                          NILAI RAPOR SEMESTER GANJIL

NO.

NAMA

PENGETAHUAN (ULANGAN HARTIAN)

KETERAMPILAN (TUGAS-TUGAS)

PTS - PAS

 

UH.1

UH 2

UH.3

UH.4

 

T.1

T.2

T.3

T.4

T.5

PTS

PAS

 

1

ADITYA PRATAMA

 

 

55

 

 

 

88

 

 

 

 

33

 

 

2

AHMAD BONDAN

 

60

 

 

 

 

85

 

 

 

 

53

 

 

3

AL’DI SUSILO

 

 

65

 

 

 

85

 

90

 

 

63

 

 

4

ANDIKA FARRENDRA

 

90

60

 

 

 

90

90

90

 

 

80

 

 

5

ARIYA PRATAMA

 

 

 

 

 

 

85

 

 

 

 

53

 

 

6

AULIA RAHMA

 

100

90

 

 

 

98

 

95

 

 

80

 

 

7

BIMA SAKTI

 

 

85

 

 

 

 

 

 

 

 

83

 

 

8

DAVINA AURIZA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

53

 

 

9

DENISA IKA

 

75

 

 

 

 

98

95

95

 

 

67

 

 

10

ERMA EKA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

60

 

 

11

FARISKHA MAYGA

 

75

75

 

 

 

85

 

92

 

 

67

 

 

12

GADIZA SALSABILLA

 

 

 

 

 

 

 

 

97

 

 

53

 

 

13

IMELDA RENATA

 

75

 

 

 

 

90

 

 

 

 

63

 

 

14

JASMINE PUTRI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

60

 

 

15

KIRANA AMANDA

 

65

 

 

 

 

90

90

95

 

 

70

 

 

16

LUKMAN DWI

 

75

75

 

 

 

95

 

 

 

 

87

 

 

17

MAULANA  DANI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

60

 

 

18

MUHAMMAD ANSORI

 

80

95

 

 

 

90

90

 

 

 

83

 

 

19

MUHAMMAD IAN FISTI

 

80

60

 

 

 

98

90

90

 

 

63

 

 

20

MUHAMMAD SALMAN ZAIDAN

 

90

90

 

 

 

85

90

88

 

 

87

 

 

21

MUHAMMAD TAJ EL FIRDAUS

 

80

90

 

 

 

95

90

90

 

 

90

 

 

22

NADIENTY EKA

 

90

85

 

 

 

90

90

88

 

 

83

 

 

23

PASHA AWWAL

 

50

45

 

 

 

80

90

 

 

 

63

 

 

24

PRAYOGA PUTRA

 

90

 

 

 

 

85

85

88

 

 

80

 

 

25

RAGIL BINTORO

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

40

 

 

26

RAIHAN JASIM

 

95

 

 

 

 

 

 

 

 

 

57

 

 

27

RASYA GADING

 

 

 

 

 

 

90

 

 

 

 

50

 

 

28

RATNA MEI

 

100

95

 

 

 

98

90

93

 

 

90

 

 

29

RICO ADITYA

 

80

60

 

 

 

95

90

 

 

 

90

 

 

30

SILVA SAKINAH

 

90

90

 

 

 

98

90

85

 

 

87

 

 

31

YOHANNA YASMIN

 

70

85

 

 

 

98

95

88

 

 

83

 

 

32

YUANNA FATIHAH

 

 

85

 

 

 

95

90

85

 

 

90

 

 

 

 

Asli

KELAS – 9 I                                                                          NILAI RAPOR SEMESTER GANJIL

NO.

NAMA

PENGETAHUAN (ULANGAN HARTIAN)

KETERAMPILAN (TUGAS-TUGAS)

PTS - PAS

 

UH.1

UH 2

UH.3

UH.4

 

T.1

T.2

T.3

T.4

T.5

PTS

PAS

 

1

ACHMAD NURUL FALAH

 

100

100

 

 

 

100

90

95

 

 

93

 

 

2

AHMAD ZAIDAN

 

95

 

 

 

 

100

90

92

 

 

87

 

 

3

AMANDA NUR

 

85

85

 

 

 

98

90

95

 

 

90

 

 

4

AMEYLA RIFTI

 

90

80

 

 

 

98

90

95

 

 

87

 

 

5

RATAMAANDRA ANANDA P[

 

55

85

 

 

 

 

 

80

 

 

90

 

 

6

CHRISTIAN ABI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

CITRA GITA PERTIWI

 

90

90

 

 

 

100

85

95

 

 

90

 

 

8

CITRA HANNA

 

100

80

 

 

 

98

 

92

 

 

90

 

 

9

DAVID DARRYL

 

95

100

 

 

 

98

90

98

 

 

90

 

 

10

DECHO JUNIAR

 

 

 

 

 

 

 

 

80

 

 

67

 

 

11

DIFA AULIA

 

100

60

 

 

 

90

 

 

 

 

93

 

 

12

EKA AYU PUTRI

 

60

65

 

 

 

 

 

85

 

 

70

 

 

13

ESTI WULANSARI

 

90

95

 

 

 

98

95

95

 

 

90

 

 

14

AVA NADIA

 

46

 

 

 

 

 

 

80

 

 

87

 

 

15

FATIMAH AZZAHROH

 

75

95

 

 

 

98

90

95

 

 

93

 

 

16

ISTIQOMAH TRIVIA

 

100

95

 

 

 

98

90

95

 

 

93

 

 

17

MEIFATUL ROSITA

 

90

90

 

 

 

98

90

95

 

 

90

 

 

18

MUHAMMAD HAFIDZ ALHABSI

 

90

85

 

 

 

98

88

 

 

 

87

 

 

19

MUHAMMAD IQBAL

 

95

95

 

 

 

98

90

95

 

 

93

 

 

20

MUTIARA DWI

 

100

95

 

 

 

98

95

98

 

 

93

 

 

21

MUTIARA SANDI

 

85

90

 

 

 

98

95

95

 

 

90

 

 

22

NAFEBSIA ZULFA

 

100

85

 

 

 

98

90

95

 

 

90

 

 

23

NAIRA SAQIBA

 

90

90

 

 

 

98

90

96

 

 

90

 

 

24

RETNASYA AYU

 

85

100

 

 

 

98

95

98

 

 

80

 

 

25

ROFINDA YASDIANTY

 

95

80

 

 

 

98

95

95

 

 

87

 

 

26

SALMA SAFFANA

 

80

85

 

 

 

90

90

98

 

 

83

 

 

27

SALSABILA AISHA

 

95

100

 

 

 

98

90

95

 

 

93

 

 

28

SAVRANI DAYINTA

 

85

80

 

 

 

98

95

98

 

 

83

 

 

29

SULTHAN MAHDI

 

90

85

 

 

 

98

90

 

 

 

97

 

 

30

ULIL AFWA WAL AFIYAH

 

95

95

 

 

 

98

95

97

 

 

90

 

 

31

USWAH HABIBAH

 

95

90

 

 

 

98

95

 

 

 

90

 

 

32

ZHASYA FADILLAH

 

85

90

 

 

 

98

95

 

 

 

83

 

 

 

 

Asli

KELAS – 9 J                                                                          NILAI RAPOR SEMESTER GANJIL

NO.

NAMA

PENGETAHUAN (ULANGAN HARTIAN)

KETERAMPILAN (TUGAS-TUGAS)

PTS - PAS

 

UH.1

UH 2

UH.3

UH.4

 

T.1

T.2

T.3

T.4

T.5

PTS

PAS

 

1

ABDUL MU’IZ FAHMI

 

85

 

 

 

 

100

 

 

 

 

87

 

 

2

AHMAD FAJRUL FALAH

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

67

 

 

3

AHMAD ZAHWAN

 

90

90

 

 

 

100

85

90

 

 

 

 

 

4

AMELIA PUTRI

 

85

90

 

 

 

90

90

90

 

 

87

 

 

5

ARYA BAGASKARA

 

95

85

 

 

 

100

90

90

 

 

93

 

 

6

AYU ANDINI

 

75

 

 

 

 

85

90

 

 

 

90

 

 

7

BAGAS TEGAR

 

90

85

 

 

 

100

90

95

 

 

87

 

 

8

DIAZSHELLMA KEYZA

 

85

90

 

 

 

100

90

95

 

 

80

 

 

9

DINDA AULIA

 

80

 

 

 

 

95

95

95

 

 

77

 

 

10

DZAKIYYAH ADILA

 

100

100

 

 

 

100

95

95

 

 

90

 

 

11

EKA INTAN

 

80

65

 

 

 

100

95

90

 

 

80

 

 

12

ERINN EVELLYNNA

 

75

80

 

 

 

100

90

95

 

 

70

 

 

13

FAIZAH ISYATAN

 

90

95

 

 

 

95

90

95

 

 

90

 

 

14

FAZA AZIFAH

 

70

 

 

 

 

75

85

90

 

 

 

 

 

15

FEBRIKA NUR

 

75

85

 

 

 

100

90

88

 

 

77

 

 

16

INDI ANANDA

 

85

85

 

 

 

100

90

 

 

 

93

 

 

17

LUTHFIAH HANUN

 

90

80

 

 

 

100

95

95

 

 

83

 

 

18

MOH. FATHIRUL MUKHTAR

 

75

 

 

 

 

95

 

 

 

 

73

 

 

19

MOHAMMAD IHSAN

 

95

 

 

 

 

90

90

 

 

 

 

 

 

20

MUHAMMAD HAFID AR-RASYID

 

80

90

 

 

 

100

90

 

 

 

90

 

 

21

MUHAMMAD FADHLI ROBBY

 

70

50

 

 

 

80

85

 

 

 

70

 

 

22

NADINE AULIA FAIZAH

 

100

85

 

 

 

100

90

95

 

 

93

 

 

23

NAYDIA AZZAHRA

 

85

85

 

 

 

100

95

95

 

 

97

 

 

24

PAKSI AUFA HAFIZ

 

85

 

 

 

 

90

 

 

 

 

97

 

 

25

PUTRI SYAILAH

 

95

90

 

 

 

100

95

85

 

 

 

 

 

26

RISKA DWI

 

80

80

 

 

 

100

 

 

 

 

77

 

 

27

AIZKY AULIA

 

80

80

 

 

 

 

 

 

 

 

80

 

 

28

SAFIRA KURNIA

 

90

100

 

 

 

100

95

90

 

 

90

 

 

29

SALSABILA NAURA

 

85

75

 

 

 

95

95

90

 

 

90

 

 

30

SHIERLY AZZAHRA

 

95

90

 

 

 

100

95

95

 

 

80

 

 

31

SITA LIDZA ARTYA

 

95

80

 

 

 

95

90

98

 

 

90

 

 

32

YESIKA PUTRI ANNASA

 

75

75

 

 

 

90

90

90

 

 

88

 

 

=====================