Selasa, 18 Agustus 2020

DOA AKHIR TAHUN DAN AWAL TAHUN (HIJRIYAH)

DOA AKHIR TAHUN (HIJRIYAH)

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى  سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ, وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْنَا فِى هٰذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيتَنَا عَنْهُ فَلَمْ نَـتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَيْنَا بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِنَا, وَدَعَوْتَنَا اِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأَتِنَا عَلَى مَعْصِيَتِكَ, فَاِنَّنَا نَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْلَنَا بِفَضْلِكَ, وَمَا عَمِلْنَا فِيْهَا مِمَّا تَرْضَهُ وَوَعَدْتَنَا عَلَيْهِ الثَّوَابَ, فَنَسْئَلُكَ اَللّٰهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالاِكْرَامِ, اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنَّا وَلاَ تَقْطَعَ رَجَائَنَا مِنْكَ يَاكَرِيْمُ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.


ALHAMDU LILLAAHI ROBBIL 'AALAMIIN. ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD, WA 'ALAA AALIHII WASOHBIHII AJMA'IIN.

ALLOOHUMMA MAA 'AMILNAA FII HAADZIHIS-SANATI MIMMAA NAHAITANAA 'AN-HU, FALAM NATUB MIN-HU WALAM TARDHOHUU WALAM TANSAHUU, WA HALIMTA 'ALAINAA BA'DA QUDROTIKA 'ALAA 'UQUUBATINAA, WA DA'AUTANAA ILAT-TAUBATI MIN-HU BA'DA JUR-ATINAA 'ALAA MA'SIYATIKA, FA INNANAA NASTAGHFIRUKA, FAGHFIRLANAA BIFADHLIKA. WAMAA 'AMILNAA FIIHAA MIMMAA TARDHOOHU WAWA'AD-TANAA 'ALAIHIS-TSAWAABA, FA NAS-ALUKALLOOHUMMA YAA KARIIMU YAA DZSAL JALAALI WAL IKROOMI, AN TATAQOBBALAHUU MINNAA WALAA TAQTO'A ROJAA-ANAA MINKA YAA KARIIM.

WASHOLLALLOOHU 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD, WAL-HAMDU LILLAAHI ROBBIL 'AALAMIIN. 


Artinya:“Ya Allah, apa saja yang kami kerjakan pada tahun ini dengan melanggar perintah-Mu dan kami belum bertaubat dan Engkau tidak melupakannya, padahal Engkau kuasa untuk itu. Dan Engkau telah bersantun (dengan kasih sayang-Mu)  setelah Engkau berkuasa memberikan siksa kepada kami  dan Engkau telah mengajak kami untuk bertaubat sesudah kami berani melakukan maksiat. Karena itulah ya  Allah, kami mohon ampunan-Mu, dan berilah ampunan kepada kami dengan anugerah-Mu. Ya Allah, segala apa yang telah kami kerjakan selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang telah Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, kami mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Murah, semoga berkenan menerima segala amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu wahai Dzat yang Maha Murah. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan atas junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabatnya”.



DOA AWAL TAHUN (HIJRIYAH)

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى  سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ, وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. 

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ اْلاَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ. وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَجُودِكَ الْمُعَوَّلِ. وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ. نَسْئَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَاَوْلِيَائِهِ وَجُنُوْدِهِ, وَالْعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ اْلأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ, وَاْلاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنَا اِلَيْكَ زُلْفَىً يَاذَالْجَلاَلِ وَالاِكْرَامِ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.  وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


ALHAMDU LILLAAHI ROBBIL 'AALAMIIN. ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD, WA 'ALAA AALIHII WASOHBIHII AJMA'IIN.

ALLOOHUMMA ANTAL ABADIYYUL QODIIMUL AWWALU, WA 'ALAA FADHLIKAL 'AZHIIMI WAJUUDIKAL MU'AWWAL. WA HAADZAA 'AAMUN JADIIDUN QOD AQBAL. AS-ALUKAL 'ISH-MATA FIIHI MINASY-SYAITHOONI WA AULIYAA-IHII WAJUNUUDIHII, WAL 'AUNA 'ALAA HAADZIHIN-NAFSIL AMMAAROTI BIS-SUU-I WAL ISY-TIGHOOLA BIMAA YOQORRIBUNAA ILAIKA ZULFAA, YAA DZAL JALAALI WAL IKROOMI.

WASHOLLALLOOHU 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD, WAL-HAMDU LILLAAHI ROBBIL 'AALAMIIN. 


Artinya : “Ya Allah, Engkau dzat yang abadi,  yang dahulu dan awal. Atas anugerah-Mu dan kemurahan-Mulah Dzat yang Agung kami menggantungkan (nasib). Kini tahun baru telah tiba, kami mohon kepada-Mu penjagaan sepanjang tahun ini dari segala godaan syetan dan jin serta tentaranya. Dan berilah pertolongan untuk menghindarkan diri dari gangguan-gangguan nafsu yang mengajak melakukan kejahatan. Dan bimbinglah kami dengan segala yang dapat mendekatkan kami dengan-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Mulia. Semoga Allah memberi rahmat kepada tuan kami Muhammad SAW , keluarga dan sahabatnya semua”. 


Penjelasan:

Doa awal tahun yang dimaksud adalah doa awal tahun menurut kalender hijriyah, yang jatuh pada tanggal 1 Muharram. Dalam adat Jawa dikenal dengan istilah tanggal 1 syura.

Do’a tersebut di baca sebanyak 3 (tiga) kali setelah matahari tenggelam pada akhir bulan Dzulhijjah memasuki tanggal 1 Muharram. Setelah itu baru mengerjakan shalat maghrib.

Faedahnya: syaitan tidak akan mengganggu orang yang membacanya, karena Allah telah mewakilkan dua malaikat yang selalu memeliharanya.


Sabtu, 15 Agustus 2020

9.4. BERIMAN KEPADA QODLO DAN QODAR BERBUAH KETENANGAN HATI

Materi Pembelajaran Kelas IX SMP

Oleh: Drs. H. A. Suchaimi, MA

GPAI UPT SMPN 5 Gresik

KOMPETENSI (DASAR PENGETAHUAN)

3.4. Memahami makna iman kepada Qadha dan Qadar berdasarkan pengamatan terhadap dirinya, alam sekitar dan makhluk ciptaan-Nya

KOMPETENSI DASAR (KETRAMPILAN)

4.4. Menyajikan dalil naqli tentang adanya Qadha dan Qadar

  

A.  PENGERTIAN DAN DALIL NAQLI

Qodho’ mempunyai banyak arti, sebagaimana disebutkan  dalam Alqur’an, yaitu : hukum, menghendaki dan  menjadikan. Qodho’ menurut istilah, adalah ketetapan yang telah dikehendaki atau direncanakan oleh Allah SWT terhadap semua makhlukNya, baik yang akan terjadi di dunia maupun di akhirat kelak. Qodho’ ini ditetapkan oleh Allah sejak zaman azali, yaitu zaman sebelum alam semesta diciptakan.

Qodar, dalam Alqur’an mempunyai arti: ukuran, ketetapan dan ketentuan. Qodar menurut istilah, adalah : Ketentuan Allah yang terjadi atau berlaku pada setiap makhlukNya sesuai dengan ukuran atau batas yang telah ditentukan sejak zaman azali.

Ringkasnya, Qodho’ itu merupakan rencana atau kehendak, sedang Qodar merupakan pelaksanaan atas rencana (qodho’) tersebut. Istilah Qodho’ dan Qodar dapat disebut Taqdir. Jadi, Taqdir itu artinya proses terjadinya qodho’ dan qodar.

Iman Kepada Qodho’ dan Qodar berarti : meyakini adanya qodho’ dan qodar Allah SWT yang diberlakukan kepada setiap makhlukNya.

Ada dan tidak adanya alam ini beserta seluruh peristiwa yang terjadi  di alam semsta ini tidaklah terjadi secara kebetulan, melainkan sudah ditentukan oleh Allah SWT sebelumnya, sesuai dengan rencana dan kehendakNya.

Allah SWT berfirman (QS. 57 Al-Hadid ayat 22)

مَآ أَصَابَ مِنْ مُصِيْبَةٍ فِى الْأَرْضِ وَ لَا فِيْ أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِيْ كِتٰـبٍ مِّنْ قِبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَاۚ إِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ 

Artinya: Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. 

Dalil Naqli tentang qodho dan qodar

a. QS. 4 An-Nisa’ ayat 78

أَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُشَيَّدَةٍۗ وَ إِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُوْلُوْا هٰـذِهِ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِۖ وَ إِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُوْلُوْا هٰـذِهِ مِنْ عِنْدِكَۚ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِۖ فَمَالِ هٰـؤُلَآءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا *

Artinya : “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh,. Dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?”

b. QS.  25  Al-Furqon ayat 2

... وَخَلَقَ كُلَّ شَيْئٍ فَقَدَّرَهٗ تَقْدِيْرً *

Artinya : “ … dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”. 

c. QS. 35  Fathir ayat 2

مَا يَفْتَحُ اللّٰهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَاۖوَمَا يُمْسِكَ فَلَا مُرْسِلَ لَهٗ مِنْ بَعْدِهِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ *

Artinya : “Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

 

B.  MACAM, TANDA DAN FUNGSI IMAN KEPADA QODHO’ DAN QODAR 

1. Macam-Macam Taqdir

Apapun yang terjadi pada makhluk, sebenarnya sudah ditentukan qodho’nya oleh Allah sejak zaman azali. Setelah qodho’ itu sudah menjadi qodar (: taqdir, peristiwa yang sudah terjadi) maka taqdir itu ada yang bisa berubah untuk diproses menjadi taqdir baru pada masa berikutnya, dan ada pula yang tidak dapat berubah. Karena itu taqdir ada dua macam, yaitu: 

a. Taqdir Mubrom,

Yaitu taqdir yang sudah pasti berlaku (telah terjadi) dan tidak dapat diubah atau dielakkan. Misalnya, kematian, kelahiran dan lain lain.

قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَ لَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَآءَ اللّٰهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌۚ إِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَئْخِرُوْنَ سَاعَةًۖ  وَلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ *

Artinya : “Katakanlah: “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah”. tiap-tiap umat mempunyai ajal[696]. apabila telah datang ajal mereka, Maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (QS. 10 Yunus ayat 49) 

b. Taqdir Mu’allaq,

Yaitu taqdir yang sudah pasti berlaku (telah terjadi) dan masih ada kemungkinan dapat diubah menjadi taqdir baru dimasa mendatang, dengan jalan ikhtiyar (usaha), do’a dan atas izin serta kehendak Allah SWT.

... إِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْا مَا بِأَنْفُسِهِمْۗ ....

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.  (QS. 13 Ar-Ra’d ayat 11)

 

2. Tanda-Tanda Orang Yang Beriman Kepada Qodho’ Dan Qodar

a. Selalu tabah dan sabar, karena ia yakin bahwa musibah itu merupakan peringatan dan ujian dari Allah SWT untuk menaikkan derajat dan kualitas imannya.

b. Selalu bersyukur dan tidak sombong bila mendapat nikmat, karena ia yakin bahwa segala nikmat itu dari Allah SWT untuk menguji keimanan.

c.   Selalu optimis dalam setiap usaha, baik dalam belajar maupun bekerja.

d. Tidak meninggalkan berdo’a dan berserah diri kepada Allah (tawakkal) setelah berusaha.

e. Selalu menjaga diri dari berbuat dosa terutama dosa syirik. Ia lebih yakin kepada Allah SWT dari pada kepada selain Dia.

 

3. Fungsi Iman Kepada Qodho’ Dan Qodar

a. Membangkitkan semangat berusaha dan bekerja

b. Membangkitkan semangat beribadah dan berdo’a

c. Menumbuhkan sikap tawadlu’ kepada Allah SWT

d. Menumbuhkan sekap sabar dan syukur

e. Terhindar dari sikap sombong/takabbur

f. Terhindar dari sikap pesimis dan putus asa

 

 

 

  




Jumat, 14 Agustus 2020

9.3. MEYAKINI HARI AKHIR DAN BERTEKAD MENGAKHIRI KEBURUKAN DIRI

Materi Pembelajaran Kelas IX SMP

Oleh: Drs. H. A. Suchaimi, MA

GPAI UPT SMPN 5 Gresik

KOMPETENSI (DASAR PENGETAHUAN)

3.3. Memahami makna iman kepada Hari Akhir berdasarkan pengamatan terhadap dirinya, alam sekitar, dan makhluk ciptaannya

KOMPETENSI DASAR (KETRAMPILAN)

4.3. Menyajikan dalil naqli yang menjelaskan gambaran kejadian hari akhir

  

A.  KEPASTIAN DATANGNYA HARI  KIAMAT

1. Pengertian :

 

Beriman kepada hari Akhir atau Hari Kiamat merupakan rukun iman yang kelima.

Iman kepada hari akhir artinya yakin dan percaya bahwa kehidupan di alam dunia ini akan berakhir & hancur (Kiamat), kemudian diganti dengan suatu kehidupan yang baru di alam akhirat yang abadi.

Menurut bahasa, kiamat artinya hancur, rusak, binasa, mati. Iman kepada Hari Kiamat berarti yakin dan percaya bahwa alam dunia / alam semesta beserta seluruh makhluk yang ada didalamnya akan hancur dan rusak secara total, kemudian diganti dengan alam baru yang disebut alam akhirat.

Peristiwa terjadinya kiamat atau kehancuran alam semesta terbagi menjadi dua:

a. Kiamat shughro ialah peristiwa kehancuran, kerusakan, atau kematian sebagian alam/makhluk. Misalnya matinya manusia, matinya ikan, rusaknya mobil, terjadi banjir, kebakaran hutan, dan kerusakan lainnya.

b. Kiamat kubro ialah peristiwa kehancuran alam semesta dan seluruh makhluk secara total, lalu berganti dengan alam baru: alam akhirat. Hanya Alloh SWT saja yang tidak hancur. Sebagaimana firmanNya :

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ * وَ يَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَ الْإِكْرَامِ *

Artinya : " Semua yang ada (di alam semesta ini) akan hancur-binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan." (QS Ar-Rahman,[55] : 26-27)

 

2. Nama-nama lain hari kiamat :

1) Yaumul Qori'ah (Hari kegemparan); 2).Yaumul Zalzalah (Hari gonjang-ganjing /gempa);  3).Yaumus Shokh-khoh (Hari yang memekakkan telinga);  4).Yaumur Roojifah (Hari gempa besar); 5).Yaumul Waqi'ah (hari kejatuhan, karena seluruh benda langit jatuh);  6). Yaumul Ghosyiyah  (Hari pingsan, sebab kehidupan makhluk terhenti);  7).Yaumut-Thommah (Hari kesulitan);  8).Yaumul Ba'ts  (Hari kebangkitan);  9).Yaumul Haqqoh (Hari kebenaran, janji Allah terbukti benar);  10).Yaumul Jam'iy (hari  berkumpul manusia);  11).Yaumul Makhsyar (Hari manusia dikumpulkan di makhsyar);  12).Yaumul Hisab (Hari perhitungan amal);  13).Yaumul Mizan (Hari penimbangan amal manusia);  14).Yaumul Fashli (Hari keputusan);  15).Yaumul Jaza' (Hari pembalasan);  16).Yaumul Hasroh (Hari penyesalan);  17).Yaumut-Talaq (Hari pertemuan kaum beriman dengan Allah di surga);  18).Yaumul Qori'ah (Hari menggentarkan hati), dll.

 

3. Kepastian Hari Kiamat.

Kita wajib yakin dan percaya bahwa kiamat kubro (kehancuran total alam semesta) pasti terjadi, tidak boleh diragukan kepastiannya. Alloh SWT berfirman :

وَ أَنَّ السَّاعَةَ  ءَاتِيَةٌ  لَا رَيْبَ  فِيْهَا وَ أَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ

Artinya : " dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah mem-bangkitkan semua orang dalam kubur." (QS Al-Hajj,[22] : 7)

Kapan kiamat kubro terjadi? Jawabannya adalah : tidak ada yang tahu kecuali Alloh SWT. Jangankan manusia, termasuk para Nabi, para Malaikat pun tidak tahu kapan terjadinya kiamat. Jika ada orang yang mengaku tahu dan mampu meramalkan kapan terjadinya kiamat, maka jelaslah bahwa pengakuan dan ramalan orang tersebut dipastikan bohong. Faktanya, banyak ramalan tentang kiamat yang tidak terbukti kebenarannya.

Alloh berfirman dalam QS Al-A'rof,[7] : 187 :

يَسْئَلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسٰهَاۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۖ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَۚ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِۚ لَا تَأْتِيْكُمْ إِلَّا بَغْتَةًۗ  يَسْئَلُوْنَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَأ يَعْلَمُوْنَ *

Artinya: “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Kapan terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui". (QS Al-A'rof,[7] : 187).

 

4. Tanda-Tanda Datangnya Hari Kiamat.

Meskipun kita tidak tahu kapan terjadinya kiamat, akan tetapi Alloh SWT memberitahukan tanda-tanda datangnya kiamat melalui ayat Al-Qur’an dan sabda Rasululloh SAW.

Tanda-tanda datangnya kiamat ada dua macam : a). Tanda kecil  dan  b). Tanda besar (‘Alamat Kubro).

a). Tanda kecil (‘Alamat Shughro).

Tanda-tanda kecil (‘alamat sughro)  kiamat  seperti  yang  disebutkan oleh Hadis Nabi antara lain :

1). Ada dua golongan umat Islam yang saling bermusuhan, padahal dakwahnya sama.

2). Ilmu (agama) dilenyapkan dengan wafatnya ulama.

3). Terjadi gempa bumi di mana-mana

4). Waktu terasa cepat, dan jarak terasa dekat.

5). Banyak timbul fitnah yang membuat umat Islam terpecah-pecah dalam aliran-aliran/isme.

6).  Terjadi Haroj : pembunuhan akibat fanatisme golongan (teroris)

7). Harta melimpah, hingga sulit mencari mustahiq zakat.

8). Masyarakat sama bermegah-megahan (hidup mewah) dan bersaing dalam mendirikan gedung pencakar langit.

9). Penyalahgunaan jabatan dan penempatan posisi yang tak sesuai dengan profesinya

10). Budak melahirkan tuannya. Artinya, anak berani pada orang tua, suami diperbudak oleh isterinya.

11). Perzinahan, mabuk-mabukan,  perjudian dan rente terjadi di mana-2.

12). Menghormati orang karena takut pada tindakan/kejahatannya.

13). Jumlah wanita jauh melebihi pria

14). Banyak wanita berpenampilan pria dan pria berpenampilan wanita.

 

b). Tanda besar (‘Alamat Kubro).

Ada 10 Tanda, seperti sabda Nabi SAW  "Sungguh, tak akan terjadi hari kiamat sebelum ada 10 tanda, yaitu gerhana di timur, gerhana di barat, gerhana di jazirah Arab, keluarnya asap/kabut, keluarnya Dajjal, muncul Dabbah, Ya'juj dan Ma'juj, matahari terbit dari barat, keluar api dari ujung Aden orang tamasya, dan turunnya Nabi Isa". (HR Muslim)

Dajjal. Banyak versi & interpretasi tentang Dajjal, diantaranya: menurut H.R. Bukhari dan Muslim, Dajjal ialah gerombolan kaum Yahudi, pemfitnah dan penipu ulung dengan berbagai propaganda hingga mampu menjerumuskan kaum muslimin meninggalkan agama-nya. Bersama Nabi Isa a.s., kaum muslimin & imam Mahdi akan mengalahkan Dajjal.

"Dabbah" ini binatang misterius yang dapat berbicara, mengingatkan manusia dan menunjukkan kepalsuan atau ketidakbenaran ajaran non Islam. (QS An-Naml : 82).  

Ya'juj dan Ma'juj. Raja Iskandar Dzul Qornain (Alexandre the Great) menaklukkan daerah Armenia-Azerbaijan (Rusia). Rakyat setempat mengadukan Ya'juj dan Ma'juj yang membuat kerusakan di bumi kepada Raja Iskandar, lalu beliau membangun tembok tinggi dari leburan besi untuk mengurung Ya'juj dan Ma'juj, sampai batas waktu tertentu/kiamat (QS Al-Kahfi: 94). Menjelang kiamat, tembok itu akan runtuh, maka keluarlah Ya'juj dan Ma;juj untuk membuat kerusakan di muka bumi. (QS Al-Anbiya' :96).

Muncul dan turunnya Nabi Isa di kalangan kaum muslimin pada akhir jaman (HR Bukhari, Abu Dawud). Tugas dan kedudukan Nabi Isa ketika itu, antara lain : 1) menjadi pemegang pemerintahan yang adil dan jujur;  2) menghancurkan salib; 3) membunuhi babi-babi;  4) menghapus pajak;  5) harta melimpah & hidup penuh sejahtera;  6) agama yang disiarkan adalah Islam, bukan nasrani; 7) Bersama Imam Mahdi dan kaum Muslim, beliau memerangi dan membunuh Dajjal.

Tanda besar lainnya : Munculnya Imam Mahdi, seperti yang dijelaskan oleh Hadis Nabi Riwayat imam Muslim, Hakim dan Turmudzi. Imam Mahdi akan menjadi pemimpin yang jujur, adil, menegakkan syariat Islam sehingga sinar Islam memancar terang. Hal ini tak lebih dari 7 tahun berkuasa. Setelah itu disusul keluarnya Dajjal, dan turunnya Nabi Isa

 

                                                    

B.  BEBERAPA PERISTIWA SESUDAH KIAMAT  

 

Setelah munculnya Tanda-Tanda besar di atas, lalu terompet sangkakala ditiup pertama kali oleh malaikat Isrofil, maka seluruh makhluk mati dan alam semesta hancur secara total (kiamat kubro). Manusia hidup di alam barzah.

Peristiwa-peristiwa setelah kiamat kubro sebagai berikut :

 

1. Yaumul Barzakh

Yaumul barzakh adalah peristiwa dimana ruh manusia hidup di alam barzah setelah matinya, sambil menunggu tibanya Ba'ats.

ثُمَّ أَمَاتَهٗ  فَأَقْبَرَهٗ* ثُمَّ إِذَا شَآءَ أَنْشَرَهٗ *

Artinya: “Kemudian dia mematikannya dan memasukkannya ke alam kubur.  Kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali (dari kematian). (QS Abasa : 21-22).

Alam barzah juga disebut:  alam kubur, atau alam penantian datangnya hari kebangkitan dari kematian/Ba'ats. Disebut pula Nafkhotaan, yaitu suatu masa diantara dua tiupan terompet malaikat Isrofil.

Di alam barzakh ini, bakal ada pertanyaan malaikat Munkar-Nakir, dan ada nikmat dan siksa kubur. Bagi orang yang beriman dan beramal baik, ia mendapat nikmat kubur. dan bagi orang kafir atau orang mukmin berdosa dan ahli maksiat, ia memperoleh siksa kubur.

 

2. Yaumul Ba'ats (Bangkit dari Kematian)

Yaumul Ba'ats yaitu peristiwa dibangkitkannya manusia dari kematian / dari alam kuburnya.

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوَاتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ إِلَّا مَنْ شَآءَ  اللَّهُۖ  ثُمَّ نُفِخَ  فِيْهِ  أُخْرَى  فَإِذَا هُمْ  قِيَامٌ  يَنْظُرُوْنَ *

Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka bangkit berdiri menunggu (putusannya masing-masing)”. (QS Az-Zumar: 68)

Allah  SWT berfirman dalam QS Zalzalah : 6,

يَوْمَئِذٍ  يَّصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا  لِّيُرَوْا أَعْمٰلَهُمْ *

Artinya: “Pada hari (Ba'ats) itu, manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) perbuatannya"

 

3. Yaumul Hasyr

Yaumul Hasyr yaitu peristiwa digiring dan dikumpulkannya manusia menuju ke padang Makhsyar setelah dibangkitkan dari kuburnya (Yaumul Ba’ats).

Setelah malaikat Isrofil meniup terompet sangkakala yang kedua ini, maka seluruh manusia yang sudah mati sejak jaman Nabi Adam sampai akhir jaman nanti dihidupkan kembali dalam keadaan bermacam-macam, lalu digiring ke Makhsyar untuk menghadapi Hisab, Mizan, dan menerima buku catatan amalnya.

Allah SWT berfirman :

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوَاتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ إِلَّا مَنْ شَآءَ اللَّهُۖ  ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ  قِيَامٌ  يَنْظُرُوْنَ *

Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka bangkit berdiri menunggu (putusannya masing-masing)”. (QS Az-Zumar: 68)

Pada hari digiringnya manusia menuju ke Makhsyar ini, kondisi manusia dalam keadaan susah, gerah, kepanasan seolah-olah mereka tepat berada di bawah matahari. Mereka sibuk mengurusi keselamatan dirinya sendiri, sehingga lupa terhadap orang tuanya, anak-isterinya, dll.

Pada saat penggiringan ini, Alloh SWT memberi pertolongan berupa naungan & perlindungan kepada 7 orang, dari panasnya padang Makhsyar, yaitu : (1). Pemimpin yang adil;  (2). Orang yang sejak mudanya tekun beribadah;  (3). Orang yang hatinya selalu terpaut & ingin di Masjid;  (4). Dua orang yang saling mengasihi karena Alloh, bertemu dan berpisah pun karena Alloh;  (5). Orang yang mampu memelhara dan mengendalikan hawa nafsu seksualnya;  (6). Orang yang selalu merahasiakan shodaqohnya; (7). Orang yang suka berdzikir / ingat kepada Alloh di kesunyian malam.

 

4. Yaumul Hisab, Mizan, Ita-ul Kitab, dan Haudh.

Setelah berada di Makhsyar, mereka akan mengalami 4 peristiwa sebagai berikut :

1). Hisab yaitu peristiwa penghitungan amal baik dan buruk manusia selama hidupnya di dunia, berdasarkan buku catatan malaikat Rokib dan ‘Atid..

2). Mizan yaitu peristiwa penimbangan amal baik dan buruk, atau dosa dan pahala manusia selama hidupnya di dunia.

فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهُ * فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَاضِيَةٍ * (القارعة : ۱۰۱)

ارتيپا : "اداڤون اوراڠ اوراڠ ياڠ بّرات تيمباڠان كبايكانۑا، ماكا ديا بّرادا دالام كهـيدوڤان ياڠ مّمواسكان".  .(QS Al-Qori’ah: 6-7)

وَ أَمَّا مَنْ خَفَّتْ   مَوَازِيْنُهُ * فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ *

ارتيپا : "دان اداڤون اوراڠ اوراڠ ياڠ ريڠان تيمباڠان كبايكانۑا، ماكا تّمڤات

كمباليۑا ادالاه نّراكا هَاوِيَه"(QS Al-Qori’ah: 8-9)

 3). Ita-ul Kitab, yaitu peristiwa penerimaan kitab / buku catatan amal hasil dari Hisab dan Mizan. 

4). Haudh, yaitu peristiwa mampir ke Telaga. Para Nabi dan Rasul memiliki telaga tempat minum bagi umatnya. Nabi Muhammad pun memiliki telaga (Haudh) yang disebut telaga Kautsar, hanya calon penghuni surga dari kalangan umat Islam yang dapat menikmati lezatnya air telaga Kautsar ini. Sekali meminumnya, maka selamanya tidak akan merasakan kehausan.

 

5. Shiroth

Shiroth yaitu jalan, titian atau jembatan di atas punggung neraka untuk dilewati manusia dari makhsyar menuju ke sorga. (HR Muslim). Orang yang beriman dan beramal sholeh akan selamat sampai ke surga. Sedangkan orang kafir akan jatuh ke neraka selamanya, dan juga orang mukmin yang ahli maksiat, namun akan dientaskan ke surga setelah dosanya bersih.

Orang yang pertama kali menyeberangi Shiroth adalah Nabi Muhammad beserta umatnya, disusul kemudian oleh para Nabi beserta umatnya. Tak satupun kata terucap dari mulut para Nabi, kecuali do'a: "Alloohumma Sallimni. Ya Allah selamatkan kami". (HR Muslim)

 

6. Surga dan Neraka

Surga ialah tempat peristirahatan kaum beriman, sebagai balasan dari keimanan dan amal baiknya. Luasnya seluas langit dan bumi

وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوَاتُ وَ الْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ *

Artinya: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”.  [QS.Ali Imran (3) : 133]

Penghuninya menerima nikmat tiada tara yang terus menerus tiada henti. Nikmat terbesar ialah melihat Dzat Allah secara langsungز

وُجُوْهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ * إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ *

Artinya: “Wajah-wajah (orang yang beriman) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat”.  (QS Al-Qiyamah,[75]: 22-23).

Sifat Surga. Allah dan Rasulullah mensifati surga antara lain : ada sungai mengalir di bawah gedunggedung megah (QS.47:15, QS.2:25). Ada berbagai pohon dengan buah menawan hati (QS.56:20). Dilayani bidadari muda cantik bermata jelita, penurut lagi sopan (QS.37: 49, QS.56: 35-37). Tak ada rasa dengki dan permusuhan (QS.15: 45-48). Tak ada ucapan kotor, tetapi ucapan mensucikan Allah dan perkataan Salaam (QS.56: 25-26), serta ucapan para malaikat: Salaamun 'alaikum bimaa shobartum (QS.13 : 23-24). Dan lain-lain.

Beberapa Nama  Surga antara lain surga Firdaus, surga 'Adn, surga khuldi, surga Na'im, surga Ma'wa, dan surga Darussalam.

Neraka ialah tempat penyiksaan, sebagai balasan bagi orang kafir dan orang yang berdosa, bermaksiat dan durhaka kepada Allah.

Nama-nama Neraka, antara lain : Hawiyah, Khuthomah, Lazho, Sa'ir, Saqor, Jahim, dan neraka Jahannam.

Sifat-sifat neraka : Bahan bakarnya dari manusia dan batu (QS.66 : 6). Penuh sesak dan tidak ada tempat luang (QS.50:30). Makannya: pohon zaqqum berduri dan pahit, buruk dan bacin seperti bangkai (QS.37: 6267). Pakaian dan tempat tidurnya berupa api, mandinya air mendidih, dicambuki cemeti besi (QS.22: 19-22). Disiksa terus menerus tanpa henti dan tak kenal mati (QS.87: 11-13). Jika badannya hancur, lalu dikembalikan seperti semula, terus disiksa (QS.4: 56). Perbandingan panas di neraka dan  di dunia ialah 1 : 70 (HR Bukhari, Muslim). Siksa teringan ialah mereka diberi sandal dari api, jika dipakai berjalan maka seluruh tubuh sampai otak mendidih.

 

C. FUNGSI BERIMAN KEPADA  HARI AKHIR  

1.   Meningkatkan iman dan  taqwa.                          

2. Memberi motifasi untuk beramal sholeh dan beribadah, sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat.

3.  Menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya (dosa dan maksiat).

4. Mempererat tali persaudaraan dan berbuat baik sesama manusia.

5.  Banyak beristighfar, taubat dan saling memaafkan sesama manusia.

6. Meningkatkan semangat belajar, mengajarkan dan mengamalkan

        

 

 


7.4. INGIN MENELADANI KETAATAN MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH SWT

Materi Pembelajaran Kelas VII  SMP

Penulis : Drs. H. A.  Suchaimi, MA

GPAI UPT SMPN 5 Gresik

Kompetensi Dasar Pengetahuan

3.4.   Memahami makna iman kepada malaikat berdasarkan dalil naqli

Kompetensi Dasar Keterampilan

4.4.   Menyajikan contoh perilaku yang mencerminkan iman kepada malaikat Allah Swt

  

A.  MENGENAL CIRI-CIRI DAN SIFAT MALAIKAT 

1. Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah

Alloh berfirman dalam QS Al-Anbiya’ : 19-20

وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِۚ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ *  يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَ النَّهَارَ لَا يَفْتُرُوْنَ *

Artinya : “Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi.dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (QS Al-Anbiya’ : 19-20)

Makhluk Alloh yang tersebar di langit dan bumi (alam semesta) ini ada yang dapat ditangkap dengan indera manusia (mankhluk syahadah, kongrit, nyata) seperti bumi, bulan, bintang, pohon, gunung, manusia, hewan dll. dan ada yang tak dapat ditangkap dengan indera (makhluk ghaib, abstrak) seperti malaikat dan jin.

Sekalipun malaikat tidak dapat dilihat bentuk fisiknya, namun kita wajib mengimani keberadaannya. Bahkan, mengimani keberadaan malaikat termasuk rukun iman yang kedua. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw :

اْلإِيْمَانُ اَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَ مَلاَئِكَتِهِ وَ كُتُبِهِ وَ رُسُلِهِ وَ بِالْيَوْمِ اْلآخِرِ وَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ

Artinya: “Iman ialah kamu percaya kepada 1) adanya Allah,  2) para malaikat-Nya,  3) kitab-kitab-Nya,  4) para rasul/nabi-Nya,  5) hari kiamat,  dan  6) kepada takdir baik-buruk-Nya” (HR Bukhari dan Muslim)

Untuk mengenal lebih jauh tentang apa, siapa dan bagaimana aktifitas para malaikat? Maka kita dapat mengetahuinya Melalui sifat dan perbedaannya dengan ghaib lain (jin: setan, iblis) dan makhluk syahadah (manusia).

 

2. Ciri dan Sifat Malaikat :

Ciri-ciri dan sifat-sifat malaikat pada umumnya antara lain:

a. Malaikat diciptakan Alloh dari Nur (cahaya). Sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi dalam sabdanya, yang artinya:

Malaikat itu diciptakan dari Nur (cahaya), sedangkan jin diciptakan dari Marijin min narin (nyala/panas api), dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepadamu (yaitu dari Tin = tanah)”. (HR Muslim).

b. Malaikat tidak makan dan minum.

c.   Malaikat tidak berjenis kelamin, baik lelaki ataupun perempuan

d. Malaikat tidak berkeluarga dan beranak keturunan

e.  Malaikat selalu tunduk patuh kepada perintah Alloh

f.   Malaikat tidak pernah bermaksiat kepada Allah

g. Malaikat senantiasa beribadah dan bertasbih kepada Allah siang dan malam

h. Malaikat dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah..

i.    Malaikat tidak pernah : lelah, istirahat, tidur, sakit, dll.

 

3. Perbedaan Sifat-sifat Malaikat dengan Manusia

Sifat-sifat para malaikat tersebut akan semakin jelas bila kita perbandingkan dengan sifat-sifat manusia, diantaranya

No

Sifat Malaikat

Sifat Manusia

1

Diciptakan dari Nur (cahaya)

Diciptakan dari Tin (Tanah)

2

Makhluk ghaib, tidak dapat ditangkap oleh panca indera

Makhluk nyata (syahadah), dapat ditangkap oleh panca indera

3

Tidak makan dan minum

Makan dan minum

4

Punya akal, tetapi tidak punya nafsu dan syahwat

Punya akal, sekaligus punya tidak punya nafsu dan syahwat

5

Tidak berjenis kelamin

Berjenis kelamin (pria-wanita)

6

Tidak berkeluarga, dan tak beranak keturunan

Berkeluarga, dan beranak keturunan

7

Selalu beribadah dan bertasbih

Ada yang beribadah & bertasbih, dan ada yang tidak

8

Selalu mentaati perintah Alloh

Ada yang taat dan ada yang tidak mentaati perintah Allah

9

Tidak pernah bermaksiat atau melanggar perintah Allah

Ada yg bermaksiat atau melanggar perintah Allah, dan ada yang tidak

10

Tidak pernah merasa lelah, beristirahat, sombong, sakit, dll

Ada  merasa lelah, beristirahat, sombong, sakit, dll

11

Dapat berubah bentuk atau menjelma bentuk lain

Tidak dapat berubah bentuk atau menjelma bentuk lain

 4.  Perbedaan Malaikat Dengan Makhluk Ghaib Lain

Makhluk ghaib Allah itu hanya ada dua kelompok, yaitu kelompok (1) malaikat, dan (2) Jin. Adapun iblis dan setan merupakan bagian dari kelompok makhluk Jin. Untuk mengenal perbedaan diantara kedua makhluk ghaib tersebut, kita perlu mengenal  ciri dan sifat Jin. 

a. Jin :

Secara kebahasaan (etimologi), Kata  “JIN” ( الْجِنُّ ) berasal dari bahasa Arab, yakni bentuk masdar dari kata  "جَنَّيَجِنُّ ", yang artinya bersembunyi, tertutup, atau gelap. Sedangkan secara istilahiy (terminology), Jin merupakan makhluk ghaib Alloh yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia, yang diciptakan dari “nar” (نَارٌ), api yang san\at panas.sebagaimana firman Alloh dalam QS Al-Hijr: 27

وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُوْمِ

Artinya: “Dan Kami ciptakan Jin sebelum (manusia) dari api yang sangat panas” (QS Al-Hijr : 27)

Sebagaimana  manusia, Jin diberi beban (taklif) untuk menjalankan syariat Allah (agama Islam). Mereka ada yang beriman dan ada yang kafir, namun sebagian besar mereka kafir (QS Al-Jinn: 11). Jin memiliki akal dan nafsu, namun nafsunya lebih besar daripada akalnya. Jin makan, minum, tidur, istirahat, bermasyarakat, bercanda, menggoda, senang dan susah, berkeluarga, beranak keturunan, dll,

Perbedaannya dengan manusia antara lain, bahwa

(1). Jin tak dapat dilihat oleh manusia, tetapi Jin bisa melihat manusia.

(2). Jin bisa menjelma menjadi bentuk apa saja (manusia, hewan, tetumbuhan, dan benda lainnya, tetapi manusia tidak bisa menjelma. 

(3) Cara makan-minum Jin adalah dengan membau/mencium baunya, bukan menelan. Jin menyertai makan/minum manusia, pada saat kita makan dengan tangan kiri, tidak membaca basmalah dan berdoa (HR Muslim, Abu Dawud).

(4) Tempat tinggal Jin, sesuai yang dijelaskan dalam buku “Menyingkap alam Jin, dan Alam Makhluk Supranatural, bahwa Jin mukmin tinggal di daerah jails, yaitu sekitar rumah atau masjid, sedangkan jin kafir (setan-iblis) di daerah Ghour, yakni sepanjang aliran sungai, pantai, sumber air, pegunungan, gua, tempat kotor dan angker. 

Dari informasi tersebut di atas dapat ditarik benang merahnya (kesimpulan), bahwa minyak wangi, dupa, kembang, dan bebauan lain yang di buang di perempatan jalan, gua, sungai, pantai dan tempat angker lainnya merupakan makanan kesukaan jin. Demikian pula makhluk halus yang dipercayai oleh sebagian masyarakat seperti Tuyul, kuntilanak, nyi roro kidul, banaspati, jerangkong, sundel bolong, gendruwo, dan sejenisnya, pada hakekatnya bukanlah makhluk ghaib tersendiri, akan tetapi merupakan jelmaan dari Jin (setan / iblis). 

b. Iblis dan Syetan :

Iblis dan Syetan bukanlah makhluk ghaib/halus yang berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari Jin. Sebagaimana firman Alloh dalam QS Al-Kahfi ayat 50, yang menjelaskan tentang posisi iblis/setan yang memusuhi nabi Adam:

وَكَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ

Artinya: “ Dia (Iblis – Setan) merupakan golongan dari Jin, lalu dia mendurhakai perintah Tuhannya”. (QS A;-Kahfi: 50)

Kata “iblis” (إِبْلِيْس) berasal dari bahasa arab “Ablasa – yublisu” (أَبْلَسَ - يُبْلِسُ) yang artinya jahat, bersedih hati, berputus harapan dari rahmat Allah. Menurut pengertian Istilahiy, Iblis adalah makhluk ghaib Allah dari golongan Jin yang sangat durhaka kepada Allah pada saat diperintah untuk bersujud kepada Nabi Adam karena kesombongannya. Iblis diberi umur sangat panjang sampai hari kiamat, dan berjanji selama hidupnya itu untuk menjerumuskan dan menyesatkan anak turun Adam (manusia) kepada kemaksiatan.

 Sedangkan kata “Syetan” (شَيْطَان) berasal dari kata “syathona - yasythunu” (شَطَنَ - يَشْطُنُ) yang berarti menyalahi, menyimpang dan menjauhkan. Maksudnya segala perbuatan yang menyimpang dan menjauhkan kita dari kebenaran atau agama. Secara istilahiy, “Syetan” adalah makhluk yang berprofesi menjauhkan dan menjerumus-kan manusia, serta membuat menyimpang dari ajaran agama Islam. 

c. Perbedaan Jin (Termasuk Iblis dan Syetan) dengan Malaikat : 

No

Sifat Malaikat

Sifat Jin

1

Diciptakan dari Nur (cahaya)

Diciptakan dari Nar (api)

2

Bisa melihat Jin dan manusia

Bisa melihat manusia, tetapi tidak bisa melihat malaikat.

3

Tidak makan dan minum

Makan dan minum

4

Punya akal, tetapi tidak punya nafsu dan syahwat

Punya akal dan nafsu, tetapi nafsunya lebih dominan darupada akalnya.

5

Tidak berjenis kelamin

Berjenis kelamin (pria-wanita)

6

Tidak berkeluarga, tak beranak keturunan, dan tak bermasarakat

Berkeluarga, beranak keturunan, dan bermasarakat

7

Selalu beribadah dan bertasbih siang dan malam

Ada yang beribadah & bertasbih Jin mukmin), dan ada yang tidak (setan -  iblis)

8

Selalu mentaati perintah Alloh

Ada yang taat (jin mukmin) dan ada yang tidak (Iblis – Setan)

9

Tidak pernah bermaksiat atau melanggar perintah Allah

Ada yg bermaksiat atau melanggar perintah Allah (Iblis – Setan), dan ada yang tidak (jin mukmin)

10

Tidak pernah merasa lelah, beristirahat, sombong, sakit, dll

Ada  yang merasa lelah, beristirahat, sombong, sakit, dll

11

Selalu membisikkan dorongan kebaikan kedalam hati manusia

Iblis – Setan membisikkan dorongan kejahatan kedalam hati manusia

  

B.  NAMA DAN TUGAS MALAIKAT 

1.  Nama dan Tugas Para Malaikat

Jumlah seluruh malaikat sangat banyak, tak terbatas. Manusia tidak tahu jumlah keseluruhan mereka dan tidak mampu menghitungnya secara pasti, kecuali Alloh. Kaum muslimin hanya dituntut untuk mengimani dan mengetahui 10 nama kelompok malaikat beserta tugas pokok masing-masing, yaitu :

a.   Malaikat Jibril: bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul

b. Malaikat Mikail: menurunkan hujan, rahmat, rizki, mengatur angin, buah-buahan, mengatur kesejahteraan makhluk, dll..

c.   Malaikat Isrofil: meniup terompet saat hari kiamat nanti

d. Malaikat Izroil : mencabut semua makhluk hidup

e.  Malaikat Roqib: mengawasi dan mencatat amal-perbuatan baik

f.   Malaikat Atid: mengawasi dan mencatat amal-perbuatan buruk

g. Malaikat Munkar: bertugas di alam kubur untuk mengajukan pertanyaan kubur

h. Malaikat Nakir,  bertugas di alam kubur untuk menginterogasi keimanan dan memeriksa amal-perbuatan ahli kubur;

i.    Malaikat Malik : menjaga neraka dan menyiksa penghuninya.

j.    Malaikat Ridwan: menjaga surga dan memfasilitasi penghuninya

 

2.  Keteladanan Terhadap Malaikat

Dengan memperhatikan tugas dan aktiftas para malaikat di atas, maka ada beberapa contoh perilaku keteladanan yang sebaiknya kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai wujud keimanan kita kepada malaikat, antara lain:

Iman Kepada Malaikat

Contoh Perilaku Keteladan

Malaikat Jibril

Selalu berusaha mencari dan memohon hidayah kepada Allah; menyebarluaskan ilmu dan informasi

Malaikat Mikail

Berusaha secara maksimal untuk mencari rezeki yang baik dan halal; suka berbagi rizki (sodaqoh); memenuhi hak orang lain;  

Malaikat Isrofil

Selalu memohon kepada Allah Swt. agar diselamatkan dalam menghadapi musibah dan huru hara di dunia, maupun saat terjadinya hari kiamat.

Malaikat Izroil

Berusaha mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian, menyiapkan bekal amal soleh yang cukup;. Selalu berdoa agar terhindar dari beratnya sakaratul maut

Malaikat Munkar  dan Nakir

Selalu memohon kepada Allah Swt. agar dilapangkan alam kuburnya dan diringankan dari siksa kubur; suka berziarah kubur & mendoakan ahli kubur terbebas dari siksa kubur

Malaikat Roqib

Selalu memiliki niat baik, selalu berbuat kebaikan, Berkata yang baik, dan berprilaku terpuji

Malaikat Atid

Menjauhi niat buruk, perkataan yang kotor, dan perbuatan jelek/maksiat; serta menjauhi perilaku tercela

Malaikat Ridwan

Selalu memohon kepada Allah Swt. agar masuk surga dengan aman. Menciptakan kedamaian dan ketentraman di dunia ini.

Malaikat Malik

Selalu memohon kepada Allah Swt.agar terhindar dari siksaan api neraka.