Materi
Pembelajaran Kelas VIII SMP
Oleh:
Drs. H. A. Suchaimi, MA
GPAI
UPT SMPN 5 Gresik
KOMPETENSI
(DASAR PENGETAHUAN) |
3.7 .
Memahami tata cara salat sunah berjemaah dan munfarid |
KOMPETENSI
DASAR (KETRAMPILAN) |
4.7. Mempraktikkan salat sunah berjamaah dan
munfarid |
Dari
segi keterkaitannya dengan sholat fardhu, sholat sunnat ada yang disebut Rowatib
dan ada yang disebut Ghoiru Rowatib.
Dari
segi cara mengerjakannya, sholat sunnat itu ada yang dilakukan secara Munfarid
(sendirian) dan ada yang dilakukan secara Berjamaah
(bersama-sama). Sebagaimana yang akan diuraikan secara khusus didalam Bab 2
ini.
A. SHOLAT SUNNAT BERJAMAAH
Pengertian dan Macamnya
Sholat
Sunnat Berjamaah ialah sholat sunnat yang dianjurkan untuk dilakukan secara
bersama-sama, lebih dari satu orang, dengan dipimpin oleh seorang imam.
Sekalipun demikian, jika dikerjakan secara munfarid, itu-pun tidak mengapa.
Yang
termasuk kelompok sholat sunnat berjamaah ialah : sholat 'Idain (dua hari raya,
idul Fitri dan Idul Adh-ha), Kusuf (gerhana matahari), Husuf (gerhana bulan),
Istisqo' (minta hujan), dan sholat Tarowih & Witir khusus di bulan
Ramadhan.
1. Sholat Tarowih dan Witir
Sholat
tarowih dikerjakan setiap malam di bulan Romadhon. Sholat ini boleh dikerjakan
secara munfarid, akan tetapi lebih utama atau sunnah dikerjakan secara
berjamaah. Waktu
pelaksanaan : setelah sholat isyak sampai menjelang shubuh. Jumlah rekaat Tarowih 20
rekaat ditambah Witir (3 atau 11 rekaat) dan setiap dapat 2 rekaat, satu kali
salam. Ada yang mengerjakan 8 rekaat. Bahkan di masa pemerintahan Umar bin
Abdul Aziz dikerjakan 36 rekaat.
Dasar hukumnya:
Hadis dari Ibnu Abbas, katanya : :
اَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْه وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي
فِيْ رَمَضَانَ عِشْرِيْنَ رَكْعَةً وَالْوِتْرَ
ارتيپا : "سوڠݤوه رسول الله صَلاة تَرَاوِيح دي بولان رَمَضان ٢٠ رَكَعَةْ ديتامباه وِتِرْ
Tatacara (Kaifiyat) Sholat
:
Tatacara
(kaifiyat) shalat tarawih: mulai dari takbiratul ihrom
sampai salam, pada prinsipnya sama dengan shalat fardhu, baik gerakan maupun
bacaannya. Bedanya terletak pada niat dan cara membaca surat Fatihah / surat
dan ayat Al-Qur'an yang dibaca keras (jahr).
Sebagai berikut :
1). Lafazh Niat shalat tarawih :
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ
رَكْعَتَيْنِ (إِمَامًا/ مَأْمُوْمًا) لِلَّهِ تَعَالَى
"سايا نِيات صَلَاة سُنَّةْ تَرَاوِيح دوا رّكاعات
(جادي إِمام\مَأْموم) كارنا الله تَعالَى"
2). Bacaan surat Fatihah dan ayat
atau surat lain sesudah Al-Fatihah disuarakan keras (jahr).
3). Doa yang biasa dibaca setelah
shalat tarawih :
اَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَ اللَّهُ.
اَسْتَغْفِرُ اللَّهْ, نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
. اَللَّهُـمَّ إِنَّكَ عَفُـوٌّ كَرِيْمٌ, تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا .
ارتيپا : "كامي بّرساكسي باهوا تيداء ادا توهان كّڇوالي
الله, اكو موهون امڤون كّڤادا الله. كامي موهون كّڤادامو سورݤا دان بّرليندوڠ كّڤادامو
داري أڤي نّراكا. يا الله, سوڠݤوه اّڠكاولاه
ذات ياڠ ماها ڤّماعاف لاݤي ماها ڤّموراه. اّڠكاو سوكا مّمبّري ماعاف. كارنا ايتو ماعافكانلاه
كامي.
Sedangkan
Sholat Witir ialah
sholat sunnat malam dengan jumlah rekaat ganjil, paling sedikit 1 rekaat paling
panyak 11 rekaat. Baik yang dilakukan di malam bulan Romadon, maupun di
bulan-bulan selain Ramadhan. Setiap dapat dua rekaat, satu kali salam. Lalu
diakhiri satu rekaat, dengan satu kali salam.
Jika
dikerjakan di malam bulan Ramadhan, shalat Witir sunnah dikerjakan secara
berjamaah, dan pada umumnya dikerjakan sebanyak 3 rekaat, dengan 2 kali salam.
.Waktunya
setelah shalat Isyak dan tarawih, sampai menjelang masuk waktu subuh. Di luar
Romadhon, sholat Witir dilakukan sendirian (munfarid).
Tatacara (Kaifiyat) sholatnya
sama dengan sholat tarawih, hanya berbeda niat.Lafazh niat Witir 2 rakaat :
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ (إِمَامًا/ مَأْمُوْمًا) لِلَّهِ
تَعَالَى
"سايا
نِيات صَلَاة سُنَّةْ وِتِرْ دوا رّكاعات (جادي إِمام\مَأْموم) كارنا الله تَعالَى"
Lafazh niat Witir 1 rakaat :
أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَةً مِنَ الْوِتْرِ (إِمَامًا/ مَأْمُوْمًا) لِلَّهِ
تَعَالَى
"سايا
نِيات صَلَاة سُنَّةْ وِتِرْ ساتو رّكاعات (جادي إِمام\مَأْموم) كارنا الله تَعالَى"
2. Sholat 'Idain (Idul
Fitri dan Idul Adh-ha)
Sholat
'Idain adalah sholat sunat 2 rekaat pada setiap datangnya hari raya idul
fitri tanggal 1 Syawal dan idul adh-ha pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Sholat
'Idain sunnah dikerjakan secara berjamaah. Selesai sholat, dilanjutkan
dua kali khutbah. Jika dikerjakan secara munfarid, tidak perlu diteruskan
khutbah.
Waktunya
: pagi hari setelah matahari terbit kira-kira setinggi tombak
sampai menjelang masuk waktu Zhuhur.
Perbuatan
yang disunnahkan berkaitan dengan sholat 'Idain :
a.
Mandi dulu sebelum berangkat
b.
Memakai wangi-wangian, berhias, berpakaian baru.
c.
Makan dulu sebelum sholat idul Fitri. Pada idul Adh-ha makan-nya setelah
sholat.
d.
Berangkat dan pulang dari sholat melewati jalan atau gang yang berbeda.
e.
Memperbanyak: Takbiran. Sejak malam hari, sampai menjelang sholat 'Id.
Tatacara
(Kaifiyat) Sholat :
1).
Tidak perlu diawali adzan dan iqomat. Kalaupun diperlukan, sang Bilal
(protokoler) cukup mengajak jamaah dengan ucapan. Misalnya untuk idul fitri
اَلصَّلاَ ةَ جَامِعَةً صَلُّوْا
سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ
اللَّهْ.
2). Melafalkan niat Sholat 'Id :
a. Lafazh Niat Sholat 'Idul Fitri :
اُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ
(اِمَامًا/مَأْمُوْمًا) لِلَّهِ تَعَالَى
سايا نِيات صَلَاة سُنَّةْ عيْدُ الْفِطْرِ دوا رّكاعات (جادي إِمام\مَأْموم) كارنا
الله تَعالَى"
b. Lafazh Niat sholat 'Idul Adhha
اُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَـى
رَكْعَتَيْنِ (اِمَامًا/مَأْمُوْمًا)
لِلَّهِ تَعَالَى
"سايا نِيات صَلَاة سُنَّةْ عيْدُ
الْأَضْحِى دوا رّكاعات (جادي إِمام\مَأْموم) كارنا الله تَعالَى"
Artinya: "Aku
berniat shalat sunnah idul adh-ha dua rakaat (jadi imam/makmum), karena Alloh."
3). Membaca Takbirotul Ihrom,
disertai niat sholat dalam hati
4). Membaca Takbir
tambahan (7 kali pada rekaat pertama, dan 5 kali pada rekaat
kedua). Takbir tambahan ini hukumnya sunnat. Antara takbir satu dengan takbir
berikutnya disela-selai dengan membaca Tasbih
:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ وَلاَ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ
اَكْـبَرُ
5). Membaca surat Fatihah,
diteruskan surat/ayat lainnya. (Rekaat pertama sunnah membaca surat Al-A'la,
dan rekaat kedua surat Al-Ghosyiyah, atau surat lainnya)
6). Rukuk, i'tidal, sujud, duduk,
sujud, lalu berdiri untuk melanjutkan rekaat kedua.
7). Rekaat kedua diawali membaca
takbir tambahan 5 kali. Begitu seterusnya seperti tacara di atas, sampai
tahiyat dan Salam.
8). Selesai sholat, dilanjutkan
khutbah 2 x.
3. Sholat Kusufain (2
Gerhana)
Sholat dua rekaat ini sunnah
dilakukan sewaktu terjadi gerhana, baik gerhana matahari (Kusuf = كُسُوفْ ), maupun bulan (،اusuf = خٌسُوفْ ).
Sholat
gerhana lebih utama dan sunnah dikerjakan berjamaah. Selesai sholat, diteruskan
membaca khutbah 2 x. Dan boleh dikerjakan secara munfarid, namun seusai sholat
tidak perlu membaca khutbah.
Waktunya:
sejak mulai gerhana sampai gerhana berakhir, yaitu bentuk matahari / bulan
kembali sempurna seperti semula.
Tatacara
(kaifiyat) Sholatnya
agak sedikit berbeda dengan sholat lainnya, diantaranya :
1). Me-lafazh-kan
Niat :
- Lafazh Niat sholat Gerhana Matahari :
اُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ
رَكْعَتَيْنِ ) اِمَامًا /مَأْمُوْمًا
) لِلَّهِ تَعَالَى
"سايا نِيات صَلَاة سُنَّةْ ݤّرهانا ماتاهاري دوا رّكاعات
(جادي إِمام\مَأْموم) كارنا الله تَعالَى"
- Lafazh Niat sholat Gerhana Bulan :
اُصَلِّيْ سُنَّةً لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ
) اِمَامًا/ مَأْمُوْمًا ) لِلَّهِ تَعَالَى
"سايا نِيات صَلَاة سُنَّةْ ݤّرهانا بولان دوا رّكاعات
(جادي إِمام\مَأْموم) كارنا الله تَعالَى"
2). Rekaat pertama :
a). Membaca Takbirotul
Ihrom (Alloohu Akbar), disertai niat dalam hati
b). Membaca surat Al-Fatihah,
diteruskan membaca surat lainnya.
c). Rukuk, kemudian berdiri.
d). Membaca Surat Al-Fatihah yang
kedua, diteruskan surat Al-Qur'an.
e).
Rukuk lagi, lalu I'tidal, kemudian terus sujud pertama, duduk, sujud kedua,
kemudian berdiri melanjutkan rekaat ke-2
3).
Rekaat kedua : tatacaranya seperti rekaat pertama. Hanya saja setelah sujud
kedua kali, dilanjutkan duduk untuk tahiyat akhir. Dan sholat diakhiri dengan
salam.
4).Selesai sholat, dilanjutkan
khutbah 2 x.
4. Sholat Istisqo’
Definisi:
Sholat Istisqo’ ( إِسْتِثْقَاءْ) adalah sholat sunnah dua rakaat yang
dilaksanakan untuk memohon diturunkan hujan.
Waktunya:
pada saat terjadi kemarau panjang sehingga sulit mendapatkan air.
Perbuatan
yang disunnahkan sewaktu
akan sholat Istisqo’ :
a.
3 hari sebelum pelaksanaan sholat, para jamaah dianjurkan berpuasa sunnah dan
memperbanyak istighfar (memohon ampunan) dan bertaubat.
b.
Pada saat berangkat ke lapangan tempat sholat, berpakaian sederhana (pakaian
bekas, compang-camping, tetapi suci), sambil membawa/menggiring binatang
ternaknya.
Tatacara (Kaifiyat) Sholat :
1).
Tidak perlu diawali adzan dan iqomat. Kalaupun diperlukan, sang Bilal
(protokoler) cukup mengajak jamaah dengan ucapan :
اَلصَّلاَ ةَ جَامِعَةً . صَلُّوْا سُنَّةً
لِلْإِسْتِثْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللَّهْ.
2).
Me-lafazh-kan Niat :
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِلْإِسْتِثْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ
( اِمَامًا /مَأْمُوْمًا ) لِلَّهِ تَعَالَى
"سايا نِيات صَلَاة سُنَّةْ إِسْتِثْقَاءْ دوا رّكاعات
(جادي إِمام\مَأْموم) كارنا الله تَعالَى"
3). Membaca Takbirotul Ihrom,
disertai niat sholat dalam hati
4). Membaca surat Al-Fatihah &
surat lainnya, kemudian rukuk, I’tidal, sujud pertama, duduk diantaa dua sujud,
sujud kedua, dan seterusnya sampai salam, sebagaimana tatacara sholat pada
umumnya.
5). Setelah selesai sholat,
dilanjutkan membaca khutbah 2x.
B. SHOLAT SUNNAT MUNFARID
Sholat
Sunnat Munfarid adalah sholat sunnat yang dianjurkan untuk dilaksanakan secara
Munfarid atau sendirian, baik hal itu dilakukan di masjid, langgar, musholla,
di rumah, maupun di tempat lainnya.
Yang
termasuk kelompok sholat sunnat yang sebaiknya dilakukan secara munfarid antara
lain : sholat Rowatib, Dhuha, Tahiyatul masjid, Tahajjud, Hajat, Taubat,
Istikhoroh, sunnat mutlaq, Wudhu', dan lain-lain.
1. Sholat Sunnah Rowatib
Dari
segi pelaksanaannya, sholat sunnat
itu banyak macamnya, yang secara garis besar dibagi kedalam dua kelompok, yaitu
: Sholat Sunnat Rowatib dan
Sholat Sunnat ghairu Rowatib
Sholat
sunnat Rowatib adalah shalat sunnat yang mengiringi sholat fardhu lima waktu.
Jika dikerjakan sebelum shalat fardhu disebut Rowatib
Qobliyah dan jika dikerjakan sesudah shalat fardhu disebut Rowatib
Ba'diyah . Pelaksanaannya dikerjakan secara munfarid
(sendirian).
Sedangkan
Shalat sunnat
ghoiru rowatib adalah shalat sunnat yang pelaksanaannya tidak mengiringi dan
tidak berkaitan dengan sholat fardhu lima waktu. seperti sholat 'idul
fitri, idul adh-ha, tarowih, istisqo', tahajjud,
dhuha, witir, istikhoroh, tahiyyatul masjid, dan
lain-lain.
Dipandang
dari segi hukumnya, sholat sunnat Rowatib
itu ada yang Muakkad dan ada yang
Ghoiru Muakkad.
a. Shalat sunnat rowatib muakkad
Shalat
sunnat rowatib muakkad sangat dianjurkan untuk
dilaksanakan, atau sangat dikuatkan kesunnahannya. Rosululloh SAW sendiri
hampir tidak pernah meninggakan sholat rowatib ini.
Shalat sunnat rowatib muakkad
ada 10 rakaat, dengan rincian :
1). 2 rakaat qobliyah
zhuhur
2). 2 rakaat ba'diyah
zhuhur
3). 2 rakaat ba'diyah
maghrib
4). 2 rakaat ba'diyah
'isyak
5). 2 rakaat qobliyah shubuh.
b. Shalat Sunnat Rowatib Ghoiru Muakkad
Sholat
sunnat rowatib ghoiru muakkad ini kurang ditekankan
pelaksanaannya atau kurang dikuatkan kesunnahannya, dan Rosululloh sendiri
kadang melaksanakannya dan kadang meninggalkannya.
Sholat sunnat rowatib ghoiru
muakkad ada 12 rakaat, dengan rincian :
1). 2 rakaat qobliyah
zhuhur
2). 2 rakaat ba'diyah
zhuhur
3). 4 rakaat qobliyah 'ashar
4). 2 rakaat qobliyah maghrib
5). 2 rakaat qobliyah 'isyak
Dari
uraian diatas, dapat kita fahami bahwa semua shalat fardhu itu memiliki rowatib
qobliyah dan ba'diyah. Kecuali
sholat shubuh dan 'ashar yang tidak memiliki rowatib
ba'diyah.
Sedangkan
mengenai sholat Jum'at,
kedudukan sholat rowatibnya sama dengan sholat zhuhur.
Tatacara (Kaifiyat) Sholat Tatacara
melaksanakan sholat sunnat rowatib sama dengan tatacara melaksanakan sholat
fardhu, baik bacaannya maupun gerakannya. Yang berbeda adalah niat-nya.
Yang
perlu diperhatikan dalam mempraktekkan sholat sunnat rowatib antara lain:
1.
Tidak didahului oleh adzan dan iqomat
secara khusus.
2.
Dilaksanakan secara munfarid
3.
Seluruh bacaan shalatnya tidak dinyaringkan.
4.
Tempat pelaksanaan sholat rowatib
sebaiknya berbeda dengan tempat shalat fardhu,
misalnya dengan cara berpindah tempat ke samping, maju atau mundur, atau
dilaksanakan di rumah.
5.
Dilaksanakan setiap dua rakaat satu kali salam.
6.
Diawali dengan niat shalat rowatibnya, apakah qobliyah
atau ba'diyah.
Lafazh niat
shalat rowatib sebagai berikut :
1). Contoh lafazh niat rowatib qobliyah zhuhur :
اُصَلِّيْ سُنَّةً قَبْلِيَةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ
لِلَّهِ تَعَالَى
"سايا نِيات صَلَاة سُنَّةْ قَبْلِيَةْ ظُوهور دوا رّكاعات
كارنا الله تَعالَى"
2). Contoh lafazh niat rowatib ba'diyah :
اُصَلِّيْ سُنَّةً بَعْدِيَةَ الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ
لِلَّهِ تَعَالَى
"سايا نِيات صَلَاة سُنَّةْ بَعْدِيَةْ ظُوهور دوا رّكاعات
كارنا الله تَعالَى"
2. Sholat Tasbih
Sholat Tasbih adalah sholat
sunnat 4 rekaat dengan tujuan untuk memahasucikan Allah. Ada 300 x bacaan
tasbih dalam 4 rekaat. Setiap rekaat, 75 x bacaan tasbih dibaca.
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ وَلاَ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ
اَكْـبَرُ
Waktunya
: Boleh dikerjakan di siang dan malam. Jika dikerjakan di siang hari, 4 rekaat
sekali salam. Jika di malam hari, 4 rekaat dua kali salam.
Dasar
hukum : Hadis Nabi yang cukup panjang mengenai ajaran Nabi tentang
tatacara sholat Tasbih kepada Abbas, paman Nabi. Di akhir sabdanya, Nabi
menegaskan: "Jika mampu, kerjakan sehari sekali. Jika
tidak, kerjakan tiap hari jum'at (seminggu sekali).
Jika tidak, kerjakan sebulan sekali. Jika tidak, lakukan setahun sekali. dan
jika tidak, lakukan sekali seumur hidup" (HR Abu Dawud, dkk).
Kaifiyat Sholat Tasbih
1). Melafazhkan niat :
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
"سايا
نِيات صَلَاة سُنَّةْ تَسْبِيحْ دوا رّكاعات كارنا الله تَعالَى"
2). Takbirotul Ihrom disertai niat dalam hati
3). Surat Al-Fatihah (dan surat
lain), lalu membaca Tasbih 15 x
4). Ruku', lalu membaca tasbih 10
x
5). I'tidal, lalu membaca 10 x
6). Sujud 1, lalu membaca tasbih
10 x
7). Duduk antara 2 sujud, lalu
membaca tasbih 10 x
8). Sujud 2, lalu membaca tasbih
10 x
9).
Duduk istirahat, lalu membaca tasbih 10 x. Kemudian dilanjutkan berdiri
melanjutkan rekaat berikutnya. Jika rekaat itu ada "Tahiyat"-nya,
Tasbih-nya dibaca setelah tahiyat.
10). Salam.
3. Sholat Tahiyyatul Masjid
Sholat
sunat dua rekaat ini dikerjakan setiap kali masuk masjid, musholla atau
langgar, dan belum sampai duduk, sebagai bentuk peng-hormatan kepadanya. Jika
sudah duduk, maka hilang kesunnahannya.
Lafazh Niatnya
:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ تَحِيَّةِ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ
لِلَّهِ تَعَالَى
"سايا نِيات صَلَاة سُنَّةْ تَهَجُّد دوا رّكاعات كارنا
الله تَعالَى"
4. Sholat Dhuha
Shalat
Dhuha dikerjakan pada waktu dhuha, setelah matahari terbit dan naik kira-2
setinggi tombak, sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Jumlah rekaat: paling sedikit 2
rekaat, paling banyak 12 rekaat. Setiap dapat 2 rekaat, salam satu kali.
Dasar Hukum : Hadis Nabi
مَنْ صَلَّى الضُّحَى اثْنَى عَشَرَةَ رَكْعَةً
بَنَى اللهُ لَهُ قَصْرًا فِى الْجَنَّةِ
Artinya :
"Siapa yang sholat dhuha 12 rekaat, Allah akan
membangunkan baginya istana di surga" (HR Tirmidzi, Ibnu Majah)
Tatacara (Kaifiyat) sholatnya
sama seperti sholat pada umumnya, hanya berbeda dalam niatnya.
Lafazh Niat Sholat Dhuha :
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ
لِلَّهِ تَعَالَى
"سايا
نِيات صَلَاة سُنَّةْ ضُحَى دوا رّكاعات كارنا الله تَعالَى"
Doa yang
perlu dibaca setelah selesai sholat Dhuha :
اَللَّهُـمَّ اِنَّ
الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ
وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ
عِصْمَتُكَ. اَللَّهُـمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِى السَّمَاءِ فَـأَنْزِلْهُ وَاِنْ
كَانَ فِى اْلأَرْضِ فَـأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعْسِرًا
فَيَسِّرْهُ وَاِنْ حَرَمًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ
كَانَ بَعِيْدًا فَـقَـرِّبْهُ. بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ
وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ . آتِنِيْ مَا اَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
ارتيپا : " يا الله, سوڠݤوه واقتو ضوحا
ايتو ميليكمو , كّڇّمّرلاڠان ايتو كّڇّمّرلاڠان
ميليكمو, كّإينداهان ايتو كّإينداهان ميليكمو, كّكواتان ايتو
كّكواتان ميليكمو, كّكواساأن ايتو كّكواساأن ميليكمو, دان ڤّنجاݤاأن ايتو ڤّنجاݤاأن داريمو".
"يا الله, جيكا ريزقيكو ادا دي لاڠيت
ماكا تورونكانلاه, جيكا ديدالام بومي ماكا كّلواركانلاه, جيكا سوكار ماكا موداهكانلاه,
جيكا حَرام ماكا سوڇيكانلاه, دان جيكا جاوه ماكا دّكاتكانلاه. بّركات ضوحامو, سينارمو,
كّإينداهانمو, كّكواتانمو, دان كّكواساأنمو.
ماكا انوݤّراهكان كّڤاداكو أڤا ساجا ياڠ ڤّرناه
أّڠكاو انوݤّراهكان كّڤادا ڤارا هامبامو ياڠ صاليح".
5. Sholat Tahajjud
Sholat
ini dikerjakan di malam hari setelah sholat isyak sampai menjelang masuk waktu
subuh, dan lebih utama dikerjakan setelah bangun dari tidur. Jumlah rekaat :
paling sedikit 2 rekaat, paling banyak tidak terbatas.
Dasar Hukum :
Firman Allah QS Al-Isro’ : 79
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ
عَسَى اَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُوْدًا
ارتيپا : " دان ڤادا سّباݤيان مالام بّرسّمباهياڠلاه تَهَجُّد
كامو, سّباݤاي عِبَادَه تامباهان باݤيمو, موداه-موداهان توهانمو مّڠاڠكات كامو كّتّمڤات
ياڠ تّرڤوجي"
Kaifiyat sholat: sama
seperti sholat tarawih dan lainnya. Hanya berbeda niat.
Lafazh Niat sholat Tahajjud:
أُصَلِّيْ
سُنَّـةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ
تَعَالَى
"سايا
نِيات صَلَاة سُنَّةْ تَهَجُّد دوا رّكاعات كارنا الله تَعالَى"
6. Sholat Hajat
Sholat
ini dikerjakan saat kita me-miliki hajat dan permohonan dengan harapan agar
semua hajat terkabul. Waktunya
: kapan saja. Boleh di siang hari, boleh malam. Sebaiknya dikerjakan tiap hari,
sampai terkabul.
Tatacara (Kaifiyat)
sholatnya : sama seperti sholat lainnya, berbeda niat.
Lafazh niatnya :
اُصَلِّي سُنَّـةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ
لِلَّهِ تَعَالَى
"سايا
نِيات صَلَاة سُنَّةْ حاجات دوا رّكاعات كارنا الله تَعالَى"
5. Sholat Istikhoroh
Sholat
sunnat dua rekaat ini di-lakukan untuk memohon petunjuk kepada Allah, untuk
memutuskan dua atau beberapa pilihan yang masih diragukan. Waktunya:
kapan saja. Boleh siang, boleh malam. Sebaiknya dilakukan tiap hari, sampai
merasa telah memperoleh petunjuk dan jalan keluar, baik melalui mimpi, nasehat
orang, kemantapan hati, maupun cara-cara lainnya.
Tatacara (Kaifiyat) Sholat
: sama seperti sholat lainnya. Hanya berbeda niat, dan selesai sholat ada
bacaan doa khusus
1). Lafazh Niatnya :
أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
"سايا
نِيات صَلَاة سُنَّةْ إِسْتِخارَةْ دوا رّكاعات كارنا الله تَعالَى"
2). Doa setelah sholat :
اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ
وَ اَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْأَلُكَ بِفَضْلِكَ الْعَظِيْمِ فِإِنَّكَ تَقْدِرُ
وَلاَ اَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَ لاَ اَعْلَمُ وَ اَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ
اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ (Sebut, apa masalahnya)خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ
اَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ. وَاِنْ كُنْتَ
تَعْلَمُ اَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ ... شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ
اَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ
كَانَ ثُمَّ رَضِّنِيْ بِهِ.
Hikmah
Shalat Sunnah
Hikmah
melaksanakan śalat sunnah antara lain:
a.
Menambah kesempurnaan shalat fardhu.
b. Disediakan jalan keluar dari segala
permasalahan dan persoalannya, serta senantiasa akan diberikan rezeki yang
cukup oleh Allah Swt.
c. Menghapuskan dosa, meningkatkan derajat dan
keridhoan Allah Swt. serta menumbuhkan kecintaan kepada Allah Swt.
d. Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada
Allah Swt. atas berbagai karunia.
e. Mendatangkan keberkahan pada rumah yang
sering digunakan untuk shalat sunnah.
f. Hidup menjadi terasa nyaman dan tenteram. B
g.
Shalat sunnah merupakan ibadah tambahan, yang mendatangkan pahala yang
besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar