Materi
Pembelajaran Kelas VIII SMP
Oleh:
Drs. H. A. Suchaimi, MA
GPAI
UPT SMPN 5 Gresik
KOMPETENSI
(DASAR PENGETAHUAN) |
3.2
Memahami Q.S. an-Nahl/16: 114 dan Hadis terkait tentang mengonsumsi
makanan dan minuman yang halal dan bergizi dalam kehidupan
sehari-hari |
KOMPETENSI
DASAR (KETRAMPILAN) |
4.2.1.
Membaca Q.S. an-Nahl/16: 114 terkait dengan tartil 4.2.2.
Menunjukkan hafalan Q.S. an-Nahl/16: 114 serta Hadis terkait dengan
lancar 4.2.3.
Menyajikan keterkaitan mengonsumsi makanan dan minuman yang
halal dan bergizi dalam kehidupan sehari-hari dengan pesan Q.S. an-Nahl/16:
114 |
A. QS. AN-NAHL [16] : 114
1. Bacaan QS An-Nahl [16] : 114
"ماكا ماكانلاه
اڤا
ساجا
ياڠ
حلال
لاݤي
بايك
ياڠ
تّلاه
ديريزقيكان
الله
كّڤادامو,
دان
شوكوريلاه
نيعمات
الله,
جيكا
كامو
مّپّمباه
هاپا
كّڤاداپا"
3. Pesan Kandungan QS An-Nahl [16] : 114
Allah telah memberikan rezeki kepada manusia sangat banyak, bahkan tak terhitung nilainya. Bumi dan seisinya dianugerahkan kepada manusia untuk digunakan sebagaimana mestinya. Dengan demikian sudah sepantasnya apabila kalian semua bersyukur kepada Allah atas nikmat- Nya itu.
Q.S.
an-Nahl/16 : 114 di atas secara ringkas mengandung pesan, yakni perintah
untuk memakan makanan yang halal lagi baik (thoyyib), serta mensyukuri nikmat
Allah Swt.
Makanan
Halal di sini dapat
ditinjau dari tiga hal, yakni 1) halal zatnya, 2) halal proses mengolahnya, dan 3) halal cara mendapatkannya.
Sedangkan Makanan Yang Baik adalah makanan yang memiliki
kandungan gizi dan nutrisi yang cukup sehingga bermanfaat bagi tubuh.
Makanan
dan minuman yang halal dan baik akan membawa manfaat yang besar terhadap tubuh
dan aktivitas kita. Diantaranya:
1) dapat membawa ketenangan hidup;
2) menjaga kesehatan jasmani dan
rohani;
3) mendapat perlindungan dari
Allah;
4) aktivitas yang dilakukan dapat
membawa berkah.
Sebaliknya,
kita harus bisa menghindari makanan dan minuman yang haram. Apabila kita
memakan dan meminum yang haram, dampak negatifnya antara lain :
1) dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit yang merusak tubuh;
2) membuat jiwa gelisah, terganggu;
tak tenang
3) doa dan ibadah seseorang tidak akan
dikabulkan oleh Allah;
4) membuat seseorang malas beribadah.
Perhatikan
hadits berikut ini :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ
اللَّهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَ إِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ . فَقَالَ تَعَالَى يَاأَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَ اعْمَلُوْا صَالِحًا . وَقَالَ تَعَالَى : يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُلُوْا مِنَ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ - ثُمَّ
ذَكَرَ الرَّجُلُ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ : يَا رَبِّ يَا رَبِّ, وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَ مَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَ مَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُدِيَ بِالْحَرَامِ, فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ؟ . (رواه مُسْلِمْ)
Artinya “Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata : Rasulullah saw.
bersabda: Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang
baik. Dan sesungguhnya
Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya
dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal
shalihlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang
baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau
menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan
berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku,
Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan
kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya)
bagaimana doanya akan dikabulkan.”
(HR. Muslim).
B. HUKUM BACAAN MIM SUKUN
1. Ikhfa` syafawi
2. Idgam mimi
3. Izhar syafawi.
1. Ikhfa`
syafawi ( إِخْفَاءْ
شَفَوِي)
Ikhfa’ artinya samar-samar, dan syafawi
artinya bibir.
Suatu lafaz mengandung bacaan ikhfa’ syafawi
apabila terdapat mim sukun ( مْ ) bertemu dengan
huruf ba’ ( ب ).
Contoh :
فَإِذَاهُمْ بِالسَّاهِرَةِ |
وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ |
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيْلٍ |
وَالَّذِيْنَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُوْنَ |
2) Idgham Mimi / Mitslain (إِدْغَامْ مِيْمِيْ / مِثْلَيْنْ )
Idgham artinya memasukkan atau melebur, sedangkan mitslain artinya dua yang
sama (mahkraj dan sifatnya).
Suatu
lafaz mengandung bacaan Idgam Mimi apabila ada mim sukun (
مْ ) bertemu dengan huruf mim ( م
).
Contoh bacaan idgham mimi:
عَلَى قُلُوْبِهِمْ مَا كَانُوْا |
إِنَّ الَّذِيْنً هُمْ مِنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ |
وَمَا يَأْتِيْهِمْ مِنْ رَسُوْلٍ |
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا |
Cara membacanya : bunyi mim sukun dimasukkan atau dilebur dengan mim di depannya dan berdengung.
3) Izhar Syafawi ( إِظْهَارْ شَفَوِي)
Izhar artinya jelas,
dan syafawi artinya bibir.
Suatu
lafaz mengandung bacaan izhar syafawi apabila ada mim sukun ( مْ)
bertemu dengan salah satu dari 26 huruf hijaiyah berikut: :
ا ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل ن و هـ ي
Contoh :
عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيْلَ |
لَكُمْ دِيْنُكَمْ |
وَ أَنَّهُمْ ظَنُّوْا كَمَا ظَنَنْتُمْ |
إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ |
عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ |
وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيْلًا |
Cara membacanya : bunyi mim sukun dibaca
jelas dengan bibir tertutup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar