Materi
Pembelajaran Kelas VII SMP
Penulis :
Drs. H. A. Suchaimi, MA
GPAI UPT SMPN 5 Gresik
Kompetensi Dasar Pengetahuan |
3.4. Memahami makna iman kepada malaikat
berdasarkan dalil naqli |
Kompetensi Dasar Keterampilan |
4.4. Menyajikan contoh perilaku yang mencerminkan
iman kepada malaikat Allah Swt |
A. MENGENAL CIRI-CIRI DAN SIFAT MALAIKAT
1. Pengertian Iman Kepada Malaikat
Allah
Alloh berfirman dalam QS Al-Anbiya’ :
19-20
وَلَهٗ مَنْ
فِى السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِۚ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ
عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ *
يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَ النَّهَارَ لَا يَفْتُرُوْنَ *
Artinya : “Dan
kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi.dan malaikat-malaikat yang
di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada
(pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada
henti-hentinya.” (QS Al-Anbiya’ : 19-20)
Makhluk
Alloh yang tersebar di langit dan bumi (alam semesta) ini ada yang dapat
ditangkap dengan indera manusia (mankhluk syahadah, kongrit,
nyata) seperti bumi, bulan, bintang, pohon, gunung, manusia, hewan dll. dan ada
yang tak dapat ditangkap dengan indera (makhluk ghaib, abstrak)
seperti malaikat dan jin.
Sekalipun malaikat tidak dapat dilihat bentuk fisiknya,
namun kita wajib mengimani keberadaannya. Bahkan, mengimani keberadaan malaikat
termasuk rukun iman yang kedua. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw :
اْلإِيْمَانُ اَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَ مَلاَئِكَتِهِ وَ كُتُبِهِ وَ رُسُلِهِ وَ بِالْيَوْمِ اْلآخِرِ وَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ
Artinya: “Iman ialah kamu percaya kepada 1) adanya
Allah, 2) para malaikat-Nya, 3) kitab-kitab-Nya, 4) para rasul/nabi-Nya, 5) hari kiamat, dan 6) kepada
takdir baik-buruk-Nya” (HR Bukhari dan Muslim)
Untuk
mengenal lebih jauh tentang apa, siapa dan bagaimana aktifitas para malaikat?
Maka kita dapat mengetahuinya Melalui sifat dan perbedaannya dengan ghaib lain
(jin: setan, iblis) dan makhluk syahadah (manusia).
2. Ciri dan Sifat
Malaikat :
Ciri-ciri dan sifat-sifat malaikat pada umumnya antara lain:
a. Malaikat diciptakan Alloh dari Nur
(cahaya). Sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi dalam sabdanya, yang artinya:
“Malaikat itu diciptakan dari Nur (cahaya), sedangkan
jin diciptakan dari Marijin min narin (nyala/panas api), dan Adam diciptakan
dari apa yang telah diterangkan kepadamu (yaitu dari Tin = tanah)”. (HR
Muslim).
b. Malaikat
tidak makan dan minum.
c. Malaikat
tidak berjenis kelamin, baik lelaki ataupun perempuan
d. Malaikat
tidak berkeluarga dan beranak keturunan
e. Malaikat
selalu tunduk patuh kepada perintah Alloh
f. Malaikat
tidak pernah bermaksiat kepada Allah
g. Malaikat
senantiasa beribadah dan bertasbih kepada Allah siang dan malam
h. Malaikat
dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah..
i. Malaikat
tidak pernah : lelah, istirahat, tidur, sakit, dll.
3. Perbedaan Sifat-sifat Malaikat
dengan Manusia
Sifat-sifat para malaikat tersebut akan semakin jelas bila kita
perbandingkan dengan sifat-sifat manusia, diantaranya
No |
Sifat Malaikat |
Sifat Manusia |
1 |
Diciptakan dari
Nur (cahaya) |
Diciptakan dari
Tin (Tanah) |
2 |
Makhluk ghaib,
tidak dapat ditangkap oleh panca indera |
Makhluk nyata
(syahadah), dapat ditangkap oleh panca indera |
3 |
Tidak makan dan
minum |
Makan dan minum |
4 |
Punya akal,
tetapi tidak punya nafsu dan syahwat |
Punya akal, sekaligus
punya tidak punya nafsu dan syahwat |
5 |
Tidak berjenis
kelamin |
Berjenis
kelamin (pria-wanita) |
6 |
Tidak
berkeluarga, dan tak beranak keturunan |
Berkeluarga,
dan beranak keturunan |
7 |
Selalu
beribadah dan bertasbih |
Ada yang
beribadah & bertasbih, dan ada yang tidak |
8 |
Selalu mentaati
perintah Alloh |
Ada yang taat
dan ada yang tidak mentaati perintah Allah |
9 |
Tidak pernah
bermaksiat atau melanggar perintah Allah |
Ada yg
bermaksiat atau melanggar perintah Allah, dan ada yang tidak |
10 |
Tidak pernah
merasa lelah, beristirahat, sombong, sakit, dll |
Ada merasa lelah, beristirahat, sombong, sakit,
dll |
11 |
Dapat berubah
bentuk atau menjelma bentuk lain |
Tidak dapat
berubah bentuk atau menjelma bentuk lain |
Makhluk ghaib Allah itu hanya ada dua kelompok, yaitu kelompok (1) malaikat, dan (2) Jin. Adapun iblis dan setan merupakan bagian dari kelompok makhluk Jin. Untuk mengenal perbedaan diantara kedua makhluk ghaib tersebut, kita perlu mengenal ciri dan sifat Jin.
a.
Jin :
Secara
kebahasaan (etimologi), Kata “JIN” (
الْجِنُّ )
berasal
dari bahasa Arab, yakni bentuk masdar dari kata "جَنَّ – يَجِنُّ ", yang artinya bersembunyi, tertutup, atau
gelap. Sedangkan secara istilahiy (terminology), Jin merupakan makhluk ghaib
Alloh yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia, yang diciptakan dari “nar” (نَارٌ), api yang san\at panas.sebagaimana firman
Alloh dalam QS Al-Hijr: 27
وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُوْمِ
Artinya: “Dan Kami
ciptakan Jin sebelum (manusia) dari api yang sangat panas” (QS Al-Hijr : 27)
Sebagaimana
manusia, Jin diberi beban (taklif) untuk
menjalankan syariat Allah (agama Islam). Mereka ada yang beriman dan ada yang
kafir, namun sebagian besar mereka kafir (QS Al-Jinn: 11). Jin memiliki akal
dan nafsu, namun nafsunya lebih besar daripada akalnya. Jin makan, minum,
tidur, istirahat, bermasyarakat, bercanda, menggoda, senang dan susah,
berkeluarga, beranak keturunan, dll,
Perbedaannya
dengan manusia antara lain, bahwa
(1). Jin tak dapat dilihat oleh manusia, tetapi Jin bisa melihat
manusia.
(2). Jin bisa menjelma menjadi bentuk apa saja (manusia, hewan,
tetumbuhan, dan benda lainnya, tetapi manusia tidak bisa menjelma.
(3) Cara makan-minum Jin adalah dengan membau/mencium baunya,
bukan menelan. Jin menyertai makan/minum manusia, pada saat kita makan dengan
tangan kiri, tidak membaca basmalah dan berdoa (HR Muslim, Abu Dawud).
(4) Tempat tinggal Jin, sesuai yang dijelaskan dalam buku
“Menyingkap alam Jin, dan Alam Makhluk Supranatural, bahwa Jin mukmin tinggal
di daerah jails, yaitu sekitar rumah atau masjid, sedangkan jin kafir
(setan-iblis) di daerah Ghour, yakni sepanjang aliran sungai, pantai, sumber
air, pegunungan, gua, tempat kotor dan angker.
Dari informasi tersebut di atas dapat ditarik benang merahnya (kesimpulan), bahwa minyak wangi, dupa, kembang, dan bebauan lain yang di buang di perempatan jalan, gua, sungai, pantai dan tempat angker lainnya merupakan makanan kesukaan jin. Demikian pula makhluk halus yang dipercayai oleh sebagian masyarakat seperti Tuyul, kuntilanak, nyi roro kidul, banaspati, jerangkong, sundel bolong, gendruwo, dan sejenisnya, pada hakekatnya bukanlah makhluk ghaib tersendiri, akan tetapi merupakan jelmaan dari Jin (setan / iblis).
b.
Iblis dan Syetan :
Iblis dan
Syetan bukanlah makhluk ghaib/halus yang berdiri sendiri, akan tetapi merupakan
bagian dari Jin. Sebagaimana firman Alloh dalam QS Al-Kahfi ayat 50, yang
menjelaskan tentang posisi iblis/setan yang memusuhi nabi Adam:
وَكَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ
Artinya: “
Dia (Iblis – Setan) merupakan golongan dari Jin, lalu dia mendurhakai perintah
Tuhannya”. (QS A;-Kahfi: 50)
Kata
“iblis” (إِبْلِيْس) berasal
dari bahasa arab “Ablasa – yublisu” (أَبْلَسَ - يُبْلِسُ) yang artinya
jahat, bersedih hati, berputus harapan dari rahmat Allah. Menurut pengertian
Istilahiy, Iblis adalah makhluk ghaib Allah dari golongan Jin yang sangat
durhaka kepada Allah pada saat diperintah untuk bersujud kepada Nabi Adam
karena kesombongannya. Iblis diberi umur sangat panjang sampai hari kiamat, dan
berjanji selama hidupnya itu untuk menjerumuskan dan menyesatkan anak turun
Adam (manusia) kepada kemaksiatan.
Sedangkan kata “Syetan” (شَيْطَان) berasal dari kata “syathona - yasythunu” (شَطَنَ - يَشْطُنُ) yang berarti menyalahi, menyimpang dan menjauhkan. Maksudnya segala perbuatan yang menyimpang dan menjauhkan kita dari kebenaran atau agama. Secara istilahiy, “Syetan” adalah makhluk yang berprofesi menjauhkan dan menjerumus-kan manusia, serta membuat menyimpang dari ajaran agama Islam.
c. Perbedaan Jin (Termasuk Iblis dan Syetan) dengan Malaikat :
No |
Sifat Malaikat |
Sifat Jin |
1 |
Diciptakan dari
Nur (cahaya) |
Diciptakan dari
Nar (api) |
2 |
Bisa melihat
Jin dan manusia |
Bisa melihat
manusia, tetapi tidak bisa melihat malaikat. |
3 |
Tidak makan dan
minum |
Makan dan minum |
4 |
Punya akal,
tetapi tidak punya nafsu dan syahwat |
Punya akal dan
nafsu, tetapi nafsunya lebih dominan darupada akalnya. |
5 |
Tidak berjenis
kelamin |
Berjenis
kelamin (pria-wanita) |
6 |
Tidak
berkeluarga, tak beranak keturunan, dan tak bermasarakat |
Berkeluarga,
beranak keturunan, dan bermasarakat |
7 |
Selalu
beribadah dan bertasbih siang dan malam |
Ada yang
beribadah & bertasbih Jin mukmin), dan ada yang tidak (setan - iblis) |
8 |
Selalu mentaati
perintah Alloh |
Ada yang taat (jin
mukmin) dan ada yang tidak (Iblis – Setan) |
9 |
Tidak pernah
bermaksiat atau melanggar perintah Allah |
Ada yg
bermaksiat atau melanggar perintah Allah (Iblis – Setan), dan ada yang tidak
(jin mukmin) |
10 |
Tidak pernah
merasa lelah, beristirahat, sombong, sakit, dll |
Ada yang merasa lelah, beristirahat, sombong,
sakit, dll |
11 |
Selalu
membisikkan dorongan kebaikan kedalam hati manusia |
Iblis – Setan
membisikkan dorongan kejahatan kedalam hati manusia |
B. NAMA DAN TUGAS MALAIKAT
1.
Nama dan Tugas Para Malaikat
Jumlah seluruh malaikat sangat banyak, tak terbatas. Manusia tidak
tahu jumlah keseluruhan mereka dan tidak mampu menghitungnya secara pasti,
kecuali Alloh. Kaum muslimin hanya dituntut untuk mengimani dan mengetahui 10
nama kelompok malaikat beserta tugas pokok masing-masing, yaitu :
a.
Malaikat Jibril:
bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul
b. Malaikat
Mikail: menurunkan hujan, rahmat, rizki, mengatur angin, buah-buahan, mengatur
kesejahteraan makhluk, dll..
c. Malaikat
Isrofil: meniup terompet saat hari kiamat nanti
d. Malaikat
Izroil : mencabut semua makhluk hidup
e. Malaikat
Roqib: mengawasi dan mencatat amal-perbuatan baik
f. Malaikat
Atid: mengawasi dan mencatat amal-perbuatan buruk
g. Malaikat
Munkar: bertugas di alam kubur untuk mengajukan pertanyaan kubur
h. Malaikat
Nakir, bertugas di alam kubur untuk menginterogasi
keimanan dan memeriksa amal-perbuatan ahli kubur;
i. Malaikat
Malik : menjaga neraka dan menyiksa penghuninya.
j. Malaikat
Ridwan: menjaga surga dan memfasilitasi penghuninya
2.
Keteladanan Terhadap Malaikat
Dengan memperhatikan tugas dan aktiftas para malaikat di atas, maka
ada beberapa contoh perilaku keteladanan yang sebaiknya kita laksanakan dalam
kehidupan sehari-hari, sebagai wujud keimanan kita kepada malaikat, antara
lain:
Iman Kepada
Malaikat |
Contoh Perilaku
Keteladan |
Malaikat Jibril |
Selalu berusaha mencari dan memohon hidayah
kepada Allah; menyebarluaskan ilmu dan informasi |
Malaikat Mikail |
Berusaha secara maksimal untuk mencari
rezeki yang baik dan halal; suka berbagi rizki (sodaqoh); memenuhi hak orang
lain; |
Malaikat Isrofil |
Selalu memohon kepada Allah Swt. agar
diselamatkan dalam menghadapi musibah dan huru hara di dunia, maupun saat
terjadinya hari kiamat. |
Malaikat Izroil |
Berusaha mempersiapkan diri untuk menghadapi
kematian, menyiapkan bekal amal soleh yang cukup;. Selalu berdoa agar
terhindar dari beratnya sakaratul maut |
Malaikat Munkar dan Nakir |
Selalu memohon kepada Allah Swt. agar
dilapangkan alam kuburnya dan diringankan dari siksa kubur; suka berziarah
kubur & mendoakan ahli kubur terbebas dari siksa kubur |
Malaikat Roqib |
Selalu memiliki niat baik, selalu berbuat kebaikan,
Berkata yang baik, dan berprilaku terpuji |
Malaikat Atid |
Menjauhi niat buruk, perkataan yang kotor, dan
perbuatan jelek/maksiat; serta menjauhi perilaku tercela |
Malaikat Ridwan |
Selalu memohon kepada Allah Swt. agar masuk
surga dengan aman. Menciptakan kedamaian dan ketentraman di dunia ini. |
Malaikat Malik |
Selalu memohon kepada Allah Swt.agar
terhindar dari siksaan api neraka. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar