Materi
Pembelajaran Kelas VII SMP
Penulis :
Drs. H. A. Suchaimi, MA
GPAI UPT SMPN 5 Gresik
Kompetensi Dasar Pengetahuan |
3.3. Memahami makna al-Asma‘u al-Husna: al-’Alim,
al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir |
Kompetensi Dasar Keterampilan |
4.3. Menyajikan
contoh perilaku yang mencerminkan orang yang meneladani al-Asma’u al-Husna:
al- ’Alim, al-Khabir, as- Sami’, dan al- Bashir |
A.
PENGERTIAN IMAN KEPADA ALLAH SWT
Pernahkah kamu merasa dekat dengan Allah Swt. sehingga perasaanmu
merasa begitu tenang? Pernahkah kamu
merasa jauh dengan-Nya sehingga jiwamu terasa hampa?
Melalui uraian berikut ini, mari kita belajar untuk lebih mengenal sifat-sifat dan nama-nama Allah Swt. yang indah dan berusaha menjadi lebih dekat dengan-Nya.
Pengertian
Kata iman berasal dari bahasa Arab “الْإِيْمَان” yang berarti yakin dan
percaya.
Makna iman
dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh hati, yang diucapkan dengan
lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari.
Iman kepada Alloh berarti
yakin dan percaya akan adanya Alloh Yang Maha Esa/Tunggal,
dan tiada tuhan yang sesungguhnya kecuali Alloh.
Orang yang beriman
disebut mukmin, sedangkan orang yang ingkar atau tidak beriman disebut
kafir.
Keimanan kepada Keesaan
Alloh merupakan rukun iman yang pertama dari keenam rukun iman yang diajarkan
agama Islam, yaitu meliputi:
1. iman kepada Alloh
2. iman kepada para
malaikat Alloh
3. iman kepada
kitab-kitab Alloh
4. iman kepada para nabi
dan rosul Alloh
5. iman kepada hari akhir
/ kiamat
6. iman kepada Qodho’ dan Qodar Alloh.
Bahkan “Iman kepada
Alloh” merupakan dasar / fondasi dari kelima rukun iman lainnya. Artinya,
keimanan seseorang kepada malaikat, kitab, rosul, hari kiamat dan qodho’-qodar
dianggap tidak sah dan tidak berguna jika tidak
disertai dengan beriman kepada Alloh terlebih dahulu.
B. MENGENAL ALLAH MELALUI SIFAT-SIFAT-NYA
Alloh merupakan
satu-satunya tuhan yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan yang jauh dari kekurangan. Dia adalah Tuhan yang Maha Ghaib.
Oleh karena itu, untuk mengenal lebih dekat dengan Alloh, tidak mungkin dapat
dilakukan dengan cara melihat Dzat-Nya secara langsung, akan tetapi adalah
dengan cara mengetahui dan mempelajari sifat-sifat kesempurnaanNya yang
tercermin didalam Sifat Wajib, sifat Mustahil, Sifat Jaiz dan Asmaul Husna-Nya.
Ulama ahli kalam (Mutakallimin)
membagi sifat-sifat kesempurnaan Alloh kedalam tiga bagian, yaitu sifat wajib,
sifat mustahil dan sifat jaiz.
a. Sifat Wajib
bagi Alloh adalah sifat yang harus ada pada Dzat Alloh.
Sifat Wajib merupakan kebalikan dari Sifat Mustahil.
Jumlahnya ada 13 menurut Abu Hasan Al-Asy’ari, atau 20 menurut Abu Manshur
Al-Maturidi.
b. Sifat Mustahil
bagi Alloh adalah sifat yang tidak mungkin ada dan tidak
boleh ada pada Dzat Alloh.
Sifat Mustahil juga ini merupakan kebalikan dari Sifat
Wajib. Jumlahnya ada 13 menurut Abu Hasan Al-Asy’ari, atau 20 menurut Abu
Manshur Al-Maturidi.
c. Sifat Jaiz
bagi Alloh adalah sifat yang mungkin ada dan tidak harus ada pada Dzat
Alloh.
Jumlah Sifat Jaiz hanya ada 1 (satu), yaitu bahwa Alloh boleh/bebas melakukan sesuatu atau tidak melakukannya. Misalnya: memberi rizki, menghancurkan sesuatu, menurunkan hujan, memasukkan ke surga atau neraka, dll.
Ke-20
sifat wajib bagi Allah tersebut terangkum dalam sya’ir berikut :
اَللَّهْ وُجُوْدْ قِدَامْ بَقَاءْ, مُخَالَفَةُ لِلْحَوَادِيْثِ, قِيَامُهُ بِنَفْسِهِ, وَحْدَانِيَةْ قُدْرَةْ إِرَادَةْ, عِلْمُ حَيَاةْ, سَمَعْ بَصَرْ كَلَامْ, قَادِرًا مُرِيْدًا, عَالِمًا حَيًّا سَمِيْعًا, بَصِيْرًا مُتَكَلِّمًا
C. MENGENAL ALLAH MELALUI AL-ASMAAUL-HUSNAA
Al-Asmaul-Husna
artinya
nama-nama Allah Swt. yang baik. Allah Swt. mengenalkan dirinya dengan
nama-nama-Nya yang baik, sesuai dengan firman-Nya dalam QS Al-A’raf : 180 :
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوْهُ بِهَا وَذَرُوْا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْ أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
أرتيپا:
"دان
اللّه
مٓميليكي
اَلْأَسْمَاءُ
الْحُسْنَى
(ناما-٢ ياڠ تٓربايك), ماكا بٓرموهونلاه
كٓڤاداپا
دٓڠان
مٓپٓبوت
اَلْأَسْمَاءُ
الْحُسْنَى
ايتو,
دان
تيڠݤالكانلاه
اوراڠ-٢ ياڠ مٓپالاه-ارتيكان
ناما-٢پا. مٓرٓكا
كٓلاء
اكان
مٓنداڤات
بالاسان
تٓرهاداڤ
اڤا
ياڠ
تٓلاه
مٓرٓكا
كٓرجاكان".
(سورة اَلْأَعْرَافْ : ۱٨٠)
Rasulullah
saw. menjelaskan bahwa nama-nama Allah Swt. yang terbaik (Al-Asmaul-Husna)
itu berjumlah 99. Barang siapa yang menghafalnya maka Allah Swt. akan
memasukkan ke dalam surga-Nya, sebagaimana sabdanya:
اِنَّ
لِلَّهِ تِسْعًا وَتِسْعِيْنَ اِسْمًا مِا
ئَةً اِلاَّ وَاحِداً, مَنْ اَحْصَا هَا دَخَلَ اْلجَنَّةً
. (
رواه البخارى ومسلم )
Imam Tirmidzi pun juga meriwayatkan seperti riwayat Imam Bukhari di atas, dengan tambahan menyebutkan 99 Asmaul Husna sebagai berikut:
هُو الَّلُه الَّذِي لَا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ الْغَفَّارُ الْقَهَّارُ الْوَهَّابُ الرَّزَّاقُ الْفَتَّاحُ الْعَلِيْمُ الْقَابِضُ الْبَاسِطُ الْخَافِضُ الرَّافِعُ الْمُعِزُّ الْمُذِلُّ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ الْحَكَمُ الْعَدْلُ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ الْحَلِيْمُ الْعَظِيْمُ الْغَفُوْرُ الشَّكُوْرُ الْعَلِيُّ الْكَبِيْرُ الْحَفِيْظُ الْمُقِيْتُ الْحَسِيْبُ الْجَلِيْلُ الْكَرِيْمُ الرَّقِيْبُ الْمُجِيْبُ الْوَاسِعُ الْحَكِيْمُ الْوَدُوْدُ الْمَجِيْدُ الْبَاعِثُ الشَّهِيْدُ الْحَقُّ الْوَكِيْل اْلَقِويُّ الْمَتِيْنُ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ الْمُحْصِي الْمُبْدِئُ الْمُعِيْدُ الْمُحْيِي الْمُمِيْتُ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ الْواَجِدُ الْمَاجِدُ الْوَاحِدُ الصَّمَدُ الْقَادِرُ الْمُقْتَدِرُ الْمُقَدِّمُ الْمُؤَخِّرُ اْلأَوَّلُ الْآخِرُ الظَّاهِرُ الْبَاطِنُ الْوَاِلي الْمُتَعَالِي الْبَرُّ التَّوَّابُ الْمُنْتَقِمُ اْلعَفُوُّ الرَّؤُوْفُ مَالِكُ الْمُلْكِ ذُوالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ الْمُقْسِطُ الْجَامِعُ الْغَنِيُّ الْمُغْنِي الْمَانِعُ الضَّارُّ النَّافِعُ النُّوْرُ الْهَادِي الْبَدِيْعُ الْبَاقِي الْوَارِثُ الرَّشِيْدُ الصَّبُوْرُ.
Pada bab
ini hanya ada empat Al-Asmaul-Husna yang akan kalian pelajari, yaitu: al-‘Aliim,
al-Khabiir, as-Samii’, al-Bashiir.
Setelah mempelajari topik ini, kalian diharapkan dapat menjelaskan makna
keempat Al-Asmaul-Husna tersebut, dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
1.
AL-‘ALIM (العَلِيْم)
Al-‘Aliim artinya Maha Mengetahui. Allah Swt. Maha
Mengetahui segala sesuatu yang tampak dan yang gaib. Pengetahuan Allah Swt.
tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala aktivitas yang dilakukan makhluk
diketahui oleh Allah Swt. Bahkan, peristiwa yang akan terjadi pun sudah
diketahui oleh Allah Swt. Dengan kata lain, pengetahuan Allah Swt. itu tanpa
batas. Allah berfirman
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ. وَيَعْلَمُ مَا فِى الْبَرِّ وَ الْبَحْرِ وَ مَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِيْ كَتَابٍ مُبِيْنٍ .
أرتيپا:
"دان
ڤادا
سيسي
الله
لاه
كونچي-٢ سٓموا
ياڠ
غائيب.
تيداء
ادا ياڠ مٓڠٓتاهويۑا
كٓچوالي
ديا
سٓنديري,
دان
ديا
مٓڠٓتاهوي
اڤا
ياڠ
ادا
دي
دارات
دان
دي
لاوت.
تيداء
سٓهٓلاي
داون
ڤون
ياڠ
ڮوڮور
مٓلاينكان
ديا
مٓڠٓتاهويۑا
(ڤولا)
دان
تيداء
جاتوه
سٓبوتير
بيجي
ڤون
دالام
كٓڮٓلاڤان
بومي
دان
تيداء
ڤولا
سٓسواتو
ياڠ
باساه
اتاو
كٓريڠ
مٓلاينكان
تٓرتوليس
دالام
كِتاب
ياڠ
ۑاتا
(لَوْحُ
المَحْفُوظْ)".
Perilaku
yang dapat diwujudkan untuk meneladani bahwa Allah swt memiliki Asmaul Husna al-‘Aliim
adalah kita harus terus-menerus mencari ilmu-ilmunya Allah Swt. dengan cara
belajar dan merenungi ciptaan-Nya.
2. AL- KHABIIR (الْخَبِيْر)
Al-Khabiir artinya
Maha teliti. Allah Mahateliti terhadap semua ciptaan-Nya. Allah Swt.
menciptakan berjuta-juta makhluk, semuanya berfungsi sesuai dengan apa yang Dia
kehendaki. Tidak ada satupun ciptaan Allah Swt. yang salah sasaran. Ini
menandakan bahwa Allah Mahateliti dalam menciptakan makhluk-Nya
Demikian
pula Allah dapat mengetahui secara detail apa saja yang dikerjakan makhluknnya,
sebagaimana firman Alloh dalam Q.S. at-Taubah/9:16 :
.... وَاللَّهُ
خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
أرتيپا:
"دان
الله
ماها
تٓليتي
تٓرهاداڤ
اڤا
ياڠ
كامو
كٓرجاكان".
(سورة اتَّوبَة
: ۱٦)
Perilaku
yang dapat diwujudkan untuk meneladani bahwa Allah swt memiliki Asmaul Husna : Al-Khobir.(Mahateliti)
adalah kita selalu waspada dan teliti terhadap apa saja yang telah dan akan
kita lakukan. Kita harus teliti dan cermat dalam melaksanakan kegiatan, baik di
sekolah, di rumah, maupun di tempat lainnya. Orang yang teliti akan mendapatkan
hasil maksimal, dan tidak akan menyesal di kemudian hari.
3. AS-SAMII’ (السَّمِيْع)
As-Sami’ artinya
Maha Mendengar. Dia. Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta
ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, dan tidak ada satu pun suara yang
lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan & halus. Hal
ini sesuai dengan firman-Nya
.... وَاللَّهُ سَمِيْعٌ
عَلِيْمٌ
أرتيپا:
"دان
الله
ماها
مٓندٓڠار
لاݤي
ماها
مٓڠٓتاهوي.
(سورة البَقَرَة
: ٢٥٦)
Perilaku
untuk meneladani Asmaul Husna : As-Sami’ (Maha Mendengar) adalah kita
harus mau mendengarkan orang lain yang sedang berbicara. Terlebih lagi jika
yang sedang berbicara adalah guru atau orang tua kita. Selain
itu, kita harus peka terhadap informasi. Di samping itu kita harus terus
berlatih agar bisa memilah informasi yang baik dan yang buruk, yang hak dan yang
batil.
4. AL-BASHIIR (البَصِيْر)
Al-Bashiir artinya
Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan
kecil. Allah Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi. Bahkan
seluruh alam semesta ini dapat dipantau. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:
إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ. وَاللَّهُ بَصِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
أرتيپا:
"سٓسوڠݤوهۑا
الله
مٓڠٓتاهوي
اڤا
ياڠ
غائيب
دي
لاڠيت
دان
دي
بومي,
دان
الله
ماها
مٓليهات
اڤا
ياڠ
كامو
كٓرجاكان . (سورة الحُجُرَات
: ۱٨)
Perilaku
untuk meneladani Asmaul Husna : Al-Bashir (Maha Melihat) adalah kita
berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam ini sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah Swt. Kita
diajarkan untuk pandai dan cermat dalam memandang berbagai persoalan di
sekeliling kita. Namun jangan lupa, kita juga harus selalu introspeksi diri
untuk melihat kelebihan dan kekurangan kita sendiri agar hidup menjadi lebih
terarah.
D.
HIKMAH BERIMAN KEPADA ALLAH SWT.
Orang
yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt. Oleh karena itu dia berusaha
taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sungguh bahagia dan
beruntung manusia yang bisa seperti ini. Jadi, orang yang beriman akan
medapatkan berbagai keuntungan, diantaranya:
1. Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt. (Q.S. al-Mu’min/40:
51).:
2. Hati menjadi tenang dan tidak gelisah.
(Q.S. ar-Ra’d/13: 28)..:
3. Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi. Sebaliknya, tanpa dibekali iman, maka sepanjang usianya diliputi kerugian. (Q.S. al-Ashr/103:1-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar