Bahan Ajar dan Latihan Soal PAI Kurikulum 13
Untuk Siswa Kelas VIII Semester Genap
SMPN 1 Cerme Gresik – Jawa Timur
________________________________
Penulis :
Drs. H. ACHMAD SUCHAIMI
A. PEMERINTAHAN DAULAH
ABBASIYAH
Pemerintahan Dinasti Bani Abbas atau Khilafah
Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan Dinasti Bani
Umayyah. Dinamakan “Khilafah Abbasiyah” karena pendiri dan
penguasa dinasti ini adalah keturunan dari paman Nabi Saw, Abbas bin Abdul
Mutholib. Pendiri dari khilafah Abbasiyah ini adalah Abul Abbas
al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas (Khalifah
ke-1).
Selama dinasti ini berkuasa, pola
pemerintahannya berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya.
Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang cukup panjang, dari tahun 132
H s.d. 656 H, atau tahun 750 M
s.d. 1258 M. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik
itu, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbasiyah menjadi
lima periode:
a. Periode
Pertama (132 -232 H / 750-847 M), disebut periode pengaruh
Arab dan Persia pertama.
b. Periode
Kedua (232- 334 H /847-945 M), disebut periode pengaruh Turki
pertama.
c. Periode
Ketiga (334- 447 H / 945-1055 M), masa kekuasaan dinasti Buwaihi
dalam pemerintahan Khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh
Persia kedua.
d. Periode
Keempat (447- 590 H / 1055-1194 M), masa kekuasaan dinasti Bani
Seljuk dalam pemerintahan Khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga
dengan masa pengaruh Turki kedua (di bawah kendali) Kesultanan Seljuk
Raya (salajiqah al-Kubra/Seljuk Agung).
e. Periode
Kelima (590- 656 H / 1194-1258 M), masa khalifah bebas dari
pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Bagdad
dan diakhiri oleh invasi dari bangsa Mongol..
Pada awalnya ibu kota negara adalah al-Hasyimiyah
al-Anbar, dekat Kufah. Kemudian Khalifah al-Mansur (khalifah ke-2)
memindahkannya ke kota yang baru dibangunnya, yakni Baghdad,
dekat bekas ibu kota Persia, tahun 762 M. Di ibu kota yang baru ini al-Mansur
melakukan konsolidasi dan penertiban pemerintahannya, di antaranya dengan
membuat semacam lembaga eksekutif dan yudikatif.
Dinasti bani Abbasiyah yang didirikan oleh
Abul Abbas As-Saffah (750-754 M) dan dibangun oleh Abu Ja’far al-Manshur
(754-775 M) ini mengalami puncak keemasan/kejayaan pada masa 7 khalifah
sesudahnya, yaitu : yaitu al-Mahdi (775–785 M), al-Hadi (785-786 M), Harun
al-Rasyid (786-809 M), al-Makmun (813-833 M), al-Mu’tashim (833-842 M), al-Wasiq
(842-847 M), dan al-Mutawakkil (847-861 M). Popularitas Daulah Abbasiyah
mencapai puncaknya di zaman Khalifah Harun ar-Rasyid (786-809 M)
dan puteranya al-Ma’mun (813-833 M).
Harun ar-Rasyid adalah seorang khalifah yang adil dan memiliki jiwa
sosial yang sangat tinggi. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan layanan
kesehatan, dia mendirikan rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi.
Pada masa pemerintahannya sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter.
Pada masa Harun al-Rasyid ini, kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan,
ilmu penge-tahuan, kebudayaan dan
kesusastraan berada pada zaman keemasannya, hingga daulat
Abbasiyah menjadi Negara terkuat dan tak tertandingi pada masa itu.
Perhatian pemerintah terhadap masalah
pendidikan dan ilmu pengetahuan berlanjut pada masa Khalifah al-Ma’mun. Khalifah
al-Ma’mun. al-Makmun juga dikenal sebagai khalifah yang sangat cinta
kepada ilmu filsafat. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing
kedalam bahasa arab digalakkan. Untuk keperluan penerjemahan ini ia mendirikan
lembaga pendidikan yang bernama Baitul Hikmah sebagai pusat
penerjemahan sekaligus berfungsi sebagai perguruan tinggi
(universitas) dengan perpustakaan yang besar.
B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI MASA ABBASIYAH
1. Dorongan Mencari Ilmu dan Menjadi Ilmuwan
Sejarah telah mencatat
bahwa sebelum bangsa Barat (Eropa) mencapai kemajuan di bidang Iptek (Ilmu
Pengetahuan dan teknologi) seperti sekarang, umat Islam sudah mendahuluinya
selama 6 abad, sejak tahun 611 (zaman Nabi) s/d 1250 Masehi (zaman Abbasiyah
akhir). Masa kejayaan perkembangan Iptek di dunia Islam terjadi antara tahun
750 s/d 1100 M pada masa kekhalifahan bani Umayyah di Andalusia – Spanyol
(Cordova) dan bani Abbasiyah di Baghdad (Irak).
Perhatian dan minat para
ulama dan ilmuwan muslim terhadap Iptek sangat besar, karena dorongan dari
ajaran Islam. Pada saat dunia Barat (Eropa) yang dipengaruhi ajaran Gereja
menyatakan anti dan menentang Iptek pada Jaman Pertengahan, maka Islam
justru menyatakan sebaliknya, bahwa Iptek tidak dapat dilepaskan dari ajaran
Islam.
Menurut Islam, sumber
ilmu pengetahuan adalah Alloh. Tugas seorang muslim adalah membuka pintu ilmu,
menggali dan mengembangkan ilmu Alloh yang tersebar di alam semesta ini.
Mencari ilmu bagi muslim dan muslimah adalah wajib hukumnya, sebagaimana sabda
Nabi Saw:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ
مُسْلِمَةٍ
Nabi
bersabda lagi :
اُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلَى اللَّحْدِ
Artinya:
"Carilah ilmu sejak dari buaian ibu (lahir) sampai ke liang
lahad (mati)".
اُطْلُبُوا الْعِلْمَ وَ لَوْ بِالصِّيْنِ
Artinya: "Carilah
ilmu, sekalipun sampai ke negeri Cina"
Alloh
berfirman :
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ
Artinya: " …. Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. .... " (QS Al-Mujadilah [58]
: 11)
2. Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani
Abbasiyah
Pengaruh dari
kebudayaan bangsa yang sudah maju, terutama melalui gerakan terjemahan, membawa
kemajuan dibidang ilmu pengetahuan agama. Dinasti Abbasiyah merupakan salah satu
dinasti Islam yang sangat peduli dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan.
Upaya ini mendapat tanggapan yang sangat baik dari para ilmuwan. Sebab
pemerintahan dinasti abbasiyah telah menyiapkan segalanya untuk kepentingan
tersebut. Diantara fasilitas yang diberikan adalah pembangunan pusat-pusat
riset dan terjemah seperti Baitul Hikmah, majelis
munadzarah dan pusat-pusat study lainnya.
Ilmu pengetahuan pada masa Bani
Abbasiyah tumbuh dan berkembang dengan suburnya disebabkan oleh dua faktor :
1). Terjadinya
asimilasi budaya antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain seperti
Persia, Yunani, India, yang sudah maju Iptek-nya. Di masa ini banyak bangsa non
Arab yang masuk Islam dan sangat besar sahamnya dalam perkembangan Iptek.
Bangsa Persia berjasa dalam ilmu pemerintahan, filsafat dan sastra. Pengaruh
bangsa India terlihat pada ilmu kedokteran, matematika dan astronomi. Pengaruh
Yunani masuk melalui terjemahan-terjemahan berbagai bidang ilmu, terutama
filsafat.
2). Gerakan penterjemahan berjalan melalui 3 fase:
Fase pertama
pada masa Al-Manshur sampai Harun Al-Rasyid, penterjemahan
terfokus pada ilmu astronomi dan logika (mantiq).
Fase kedua
pada masa Al-Makmun hingga tahun 300 H, terfokus pada ilmu kedokteran
dan filsafat. Dan
Fase
ketiga setelah tahun 300 H,
bidang ilmu yang diterjemahkan semakin luas.
3. Perkembangan Bidang Ilmu Naqli :
1). Ilmu Hadis
Diantara
tokoh yang terkenal di bidang ini adalah:
a. Imam Bukhari (810-870 M). Nama : Abu Abdullah Muhammad bin Ismail
bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardzibah al-Bukhari. Karyanya : kitab “al-Jami’
al-Shahih al-Bukhari”, “at-Tarikh as-Sagir”, “at-Tarikh al-Ausat”,
“Tafsir al-Musnad al-Kabir”, dll.
b. Imam Muslim (817 – 875 M). Nama : Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj
al-Qusyairi an-Nisaburi. Dalam rawi hadits, Imam Bukhari dan Imam Muslim sering
disebut Syaikhoni (Dua Syekh). Karyanya : kitab “al-Jami’ al-shahih
al-muslim”. Para ulama’ menempatkan kitab Sahih Muslim pada peringkat
kedua sesudah Sahih Bukhari.
c. Ibnu Majah (823-887 M). Nama : Abu Abdillah Muhammad bin
Yazid ar-Raba’I al-Qazwani. Karyanya: kitab “Sunan Ibnu Majah”.
d. Abu
Daud (817-888
M). Nama : Abu Dawud Sulaiman bin al-asy’as bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin
Amr bin Amran al-Azdi as-Sijistani. Karyanya: kitab “Sunan Abu Dawud”.
e. At-Tirmidzi (209-279 H). Nama : Abu Isa Muhammad bin
Isa bin Saurah bin Musa bin Da Dahlat as-Sulami al-Bugi. Dalam bidang hadits,
at_Tirmizi adalah murid Imam Bukhari. Pendapat Imam Bukhari tentang nilai
hadits sering ditampilkan dalam karyanya, “Sunan at-Tirmizi”.
f. An-Nasa’i (830-915 M). Nama : Ahmad bin Syu’aib bin
Ali bin Bahr bin sinan. An-Nasa’I menulis beberapa kitab : as-Sunan
al-Kubra, as-Sunan al-Mujtaba’, Kitab Tamyiz, Kitab ad-Du’afa’, Khasa’is Amirul
Mu’minin Ali bin Abi thalib, Musnad Ali, dan Musnad Malik.
2).Ilmu Tafsir
Dalam
bidang tafsir, sejak awal sudah dikenal dua metode penafsiran: Pertama, tafsir
bil-ma’tsur yaitu, interpretasi tradisional dengan mengambil interpretasi
dari hadis Nabi SAW dan para sahabatnya. Mufassir masyhur
golongan ini antara lain
a. Ibn Jarir at-Thabary
dengan tafsirnya sebanyak 30 juz
b. Ibn
Athiyah al-Andalusy (Abu Muhammad bin Athiyah)
c. al-Sud’a
Muqatil bin Sulaiman yang mendasarkan penafsirannya pada Ibn Abbas, Ibn
Mas’ud, dan para sahabat lainnya.
Kedua,
tafsir bil-ra’yi yaitu metode rasional yang lebih banyak bertumpu kepada
pendapat dan pikiran dari pada hadis dan pendapat sahabat. Mufassir
golongan ini antara lain :
a. Abu
Bakar Asma (mu’tazilah),
b. Abu
Muslim Muhammad bin Nashr al-Isfahany (mu’tazilah) dengan kitab tafsirnya
14 jilid.
3). Ilmu
Fiqih
Dalam
bidang fiqih, para fuqaha’ yang ada pada masa Bani Abbasiyah mampu menyusun
kitab-kitab fiqih terkenal hingga saat ini. Ada 4 fuqoha’ yang terkenal dengan
sebutan “Imam mazhab empat”
a.
Imam Abu Hanifah (700-767 M). Nama : Nukman bin Tsabit, dikenal sebagai pembangun madzhab
Hanafi.. Karyanya:
kitab “Musnad al-Imam al-A’dzam” atau fiqih al-akbar. Muridnya
dan sekaligus pelanjutnya, Abu Yusuf, menjadi Qodhi Al-Qudhal di zaman
Harun Al-Rasyid.
b. Imam Malik (713-795 M). Nama: Anas bin Malik, terkenal
sebagai ahli hadis dan pembangun Madzhab Maliki. Karyanya : yang terbesar berjudul Al-Muwattha',
yang berisi kumpulan Hadis Nabi.
.
c.
Imam Syafi’i (767-820 M). Nama : Muhammad bin
Idris Asy-Syafi'iy, terkenal sebagai pembangun Madzhab Syafi'iy.
Dari pengetahuannya yang mendalam di berbagai disiplin
ilmu agama, dan penguasaannya terhadap ilmu Mantik (Logika / silogisme Aristoteles),
ia melahirkan pemikiran fiqih yang logis dan sistimatis, serta menemukan
ilmu Ushul fiqih.
Karyanya: (1) kitab Al-Umm (berisi kumpulan hasil pemikiran
ijtihadnya di bidang hukum Islam) dan
kitab; (2) Musnad Imam Syafi'iy (berisi kumpulan hadis Nabi); (3). Ar-Risalah” (berisi kaidah-kaidah ilmu ushul
fiqih secara lengkap).
d.
Imam Ahmad ibn Hambal (780-855 M). Nama : Ahmad bin Hanbal. Lahir di Baghdad. Ia terbilang
murid Imam Syafi'iy, dan pembangun Madzhab Hanbali. Karya tulis
terbesarnya berjudul : ”Al-Musnad” yang berisi kumpulan hadis Nabi, dan kitab ”An-Nasikh
wal Mansukh”.
4). Ilmu Akhlak dan Tasawuf
Kecenderungan
pemikiran yang bersifat filosofi menimbulkan gejolak pemikiran
diantara umat islam, sehingga banyak diantara para pemikir muslim mencoba
mencari bentuk gerakan lain seperti tasawuf. Ilmu tasawuf adalah ilmu hakekat
yang pada intinya mengajarkan penyerahan diri kepada Allah, meninggalkan
kesenangan dunia dan hidup menyendiri untuk beribadah kepada Allah.
Para Ulama’ ahli ilmu akhlak :
a. Imam Mawardi (975-1058 M).Karya tulisnya antara lain berjudul : Al-Ahkamus Sulthaniyyah (berisi
politik / tatanegara). Di bidang Akhlak, ia menulis buku yang terkenal
sampai saat ini berjudul: Adabud-Dunya
wad-Din.
b. Imam Ghazali
(1058-1111 M). Ia
lahir di Thus (Iran) dengan nama lengkap Abu Hamid Muhamad bin Muhammad at-Tusi
asy-Syafi'iy al-Ghazali. Ia seorang multidisipliner, dan seorang penulis yang sangat produktif dan berkualitas. Jumlah karangannya lebih
dari 100 judul. Buku yang sangat terkenal di seluruh dunia dan menjadi puncak
karya intelektualnya berjudul Ihya' 'Ulumiddin (Menghidup-hidupkan
ilmu agama), yang berisi panda ngannya tentang ilmu tauhid, syariat, akhlak
dan tasawwuf. Di Indonesia, buku ini
menjadi kajian para kiyai, sarjana, dan santri senior di setiap pondok
pesantren.
c. Imam Ibnu Miskawaih (932-1030 M). Ia seorang filsuf muslim yang ahli di
bidang ethika. Bukunya berjudul : Tadzhibul Akhlaq wa Tat-hirul A'raq
(Pendidikan akhlak dan pencucian jiwa).
Dia juga ahli filsafat
Aristoteles. Karena keahliannya di bidang filsafat, ia mendapat julukan "Al-Mu'allimus
Tsalits" (guru ketiga). Guru pertamanya adalah Aristoteles,
sedang Guru keduanya adalah Al-Farabi.
Para ulama Tasawuf (sufi)
antara lain :
a.
Al Qusyairi. Nama : Abu
Qasim Abdul Karim bin Hawazin al Qusyairi. Kitab tasawuf yang terkenal ”Ar
Risalatul Qusyairi”.
b.
Syahabuddin Suhrawardy (wafat 632 M). Kitab
tasawufnya ”Awaritul Ma’arif”.
c.
Imam Ghazali. Bukunya
yang sangat terkenal di bidang ilmu akhlak tasawuf: Ihya’ Ulumddin.
d. Dzun-Nun Al-Mishri (190-245 M). Lahir dan wafat di Mesir.
Dzunnun al-Mishri dikenal sebagai orang pertama yang mengenalkan maqamat
dalam dunia sufi.
e. Sirri al-Saqathi (wafat 253 H). Dia mengenalkan
uzlah-uzlah yang sebelumnya hanya dikenal sebagai tindakan menyendiri secara
personal, dikembangkan oleh al-Saqathi menjadi “uzlah kolektif”, uzlah yang
ditujukan untuk menghindari kehidupan duniawi yang melenakan.
f.
Abu Yazid al-Bustami (wafat di Bistam Iran tahun 873 M). Nama: Abu Yazid (Bayazid) Taifur bin Isa bin
Surusyan. Seorang sufi Persia yang mengenalkan konsep ittihad
atau penyatuan asketis dengan Tuhan, melalui beberapa proses : mulai fana’
dalam yang dicinta (Allah), bersatu dengan yang dicinta, dan kekal bersamaNya.
g.
Al-Junaid al-Baghdadi (909 M). Dia mencoba
mengkompromikan tasawuf dengan syariat, hal ini ia lakukan setelah melihat
banyaknya pro-kontra antara sufi dan ahlu al-hadis di masanya Lagi pula
al-Junaid juga mempunyai basic sebagai seorang ahli hadis dan fiqh.
h. Al-Hallaj,
(858-922 M). Nama : Husein bin Mansur
al-Hallaj.Dia murid Al-Junaid al-Baghdadi yang lebih berani dan
radikal dengan konsep Hulul yaitu konsep wahdatul wujud dalam
versi lain, yang berangkat dari dua sifat yang dipunyai manusia yaitu nasut
dan lahut.
5). Ilmu Kalam (Teologi
Islam)
a. Abu Hasan Al-Asy'ari (872-913 M). Ia pembangun paham Ahlussunnah
wal jamaah di bidang ilmu kalam. Ia terkenal dengan rumusannya bahwa sifat
wajib bagi Alloh ada 13 sifat, mulai dari wujud, qidam baqo', sampai kalam.
Karya-karya tulisnya yang dijadikan
rujukan para ulama ilmu kalam sampai sekarang, diantaranya
berjudul : a). Maqolatul Islamiyyin (pendapat golongan
Islam); b) Al-Ibanah 'an
Ushuliddiniyyah (penjelasan tentang dasar-dasar agama); c) Al-Luma' (sorotan) yang
berisi penjelasan tentang ketuhanan, dosa besar dan persoalan ’aqidah.
b. Abu
Manshur Al-Maturidi (875-944 M). Seperti halnya Al-Asy'ari, Ia pembangun
paham Ahlussunnah wal jamaah bidang ilmu kalam. Dalam membahas sifat-sifat Alloh, ia
merumuskan bahwa sifat Allah berjumlah 20 sifat yang dikelompokkan menjadi 4
sifat, yaitu sifat nafsiyyah, salbiyah, ma'aniy dan ma'nawiyah.
4. Perkembangan Ilmu
Aqli :
1). Filsafat (Philosophia)
Filsafat
adalah induk Ilmu pengetahuan. Dari Filsafat berkembang ilmu-ilmu lain yang
sangat dibutuhkan oleh manusia. Melihat fungsi Filsafat bagi umat Islam, maka
para cendekiawan muslim di samping memahami Filsafat, mereka juga ulama yang
sangat disegani kedalaman ilmunya di berbagai bidang, misalnya Imam Al Gazali,
Ibnu Rusyd, Ibnu Thufail, dan di antara mereka ada yang sangat menguasi
ilmu-ilmu umum, misalnya kedokteran (Ibnu Sina) dll.
Para
Filosof yang ilmu dan pemikirannya sampai kepada kita sampai saat ini antara
lain:
a. Abu Ishak Al Kindi (194 – 260 H / 809 – 873
M). Ia seorang Filosof Arab pertama. Selain itu, dia juga seorang dokter Islam
yang terkenal. Ia ahli dalam pengobatan Mata sebagaimana dalam buku “Optics”
(Ilmu mata) yang menjadi referensi pemikiran Roger Bacon.
b. Abu Nasr Al Farabi (wafat 916 M dalam usia 80
tahun). Dia seorang Filosof Islam yang paling faham terhadap pemikiran
Aristoteles. Orang Eropa menyebutnya dengan Al-Pharabius. Di
bidang Seni Musik, dia menciptakan alat music “piano” (Al-Qonun)
c. Ibnu Sina atau Avicena
(980 – 1037 M). Selain seorang “Dokter”, dia juga ahli filsafat
dan menguasai ilmu agama seperti tafsir, fiqih, perbandingan agama, Tasawuf.
dan filsafat. Di bidang filsafat, karyanya yang berjudul Asy-Syifa'
menguraikan pemikiran filsafatnya yang terpenting dan terbesar, lalu diringkas
dalam bukunya : An-Najat.
d. Al-Gazali (1058
– 1101 M). Di bidang filsafat
ketuhanan (Teologi), Imam Ghazali diakui para sarjana Barat modern dan
sarjana Islam sebagai pemikir ulung dan paling orisinal sepanjang
sejarah, disebabkan usahanya mengkritik habis-habisan pemikiran ketuhanan
(teologi) yang didasarkan pada filsafat Yunani, yang menurutnya dapat
menyesatkan aqidah umat Islam. Maka lahirlah bukunya yang berjudul "Tahafutul
Falasifah" (Kerancuan pemikiran para filosof), dengan tujuan untuk
membentengi umat Islam dari bahaya berfikir bebas (liberal) secara berlebihan
yang mengakibatkan mereka meninggalkan ibadah. Atas perannya ini ia dijuluki
dengan "Hujjatul Islam" (Argumentasi Islam).
Buku karangannya lainnya di
bidang filsafat antara lain : Al Munqidz minadh Dhalal, Maqosidul
Falasifah. Dll.
e.
Ibnu Rusyd
atau Averoes (1126 – 1198 M). Selain ahli kedokteran, dia juga ahli filsafat,
pengikut Aristoteles yang sangat berpengaruh. Demikian besar pengaruhnya di
Eropa, maka di Eropa timbul gerakan Averroeisme yang menuntut
kebebasan berfikir dan memprotes kekuasaan gereja yang memonopoli pemikiran
keagamaan. Tentu saja gerakan mereka ditolak oleh pihak gereja. Berawal dari gerakan
Averroeisme inilah kemudian lahir reformasi di Eropa pada abad ke-16
M dan rasionalisme pada abad 17 M, yang sangat berpengaruh mendorong
lahirnya Agama Kristen Protestan, yang memisahkan diri dari Agama Kristen Katolik.
Bukunya di bidang filsafat antara
lain : Mabadiul Falasifah, Thahafutut Thahafut, dll.
2). Ilmu Kedokteran
Ilmu kedokteran merupakan salah satu ilmu yang mengalami
perkembangan yang sangat pesat pada masa Bani Abbasiyah. Pada masa itu telan
didirikan apotek pertama di dunia, dan juga telah didirikan sekolah farmasi.
Diantara para cendekiawan kedokteran :
a. Ibnu Sina (980 – 1037 M). Sarjana Barat menyebutnya Aviecena. Ia terkenal Ahli
kedokteran. Dia dinobatkan sebagai Father of Doctors (Bapak
kedokteran). Karya tulisnya yang terkenal Al-Qonun fith-Thibb
(Dasar-dasar ilmu kedokteran), berisi ensiklopedi ilmu kedokteran.
Kata DR Robinson, buku ini sangat
berpengaruh dan dijadikan literatur wajib pada fakultas Kedokteran di berbagai
Universitas di Asia dan Eropa selama 6 abad. Dan selama dinasti Han di
Cina, buku ini menjadi standar karya-karya medis Cina. Buku ini diterjemahkan
ke berbagai bahasa, antara lain kedalam bahasa inggris dengan judul Canon
of Medicine.
b. Ar-Razi (865 – 925). Nama lengkapnya, Muhammad bin
Zakaria Ar-Razi. Sarjana Barat menyebutnya Razhes. Ia
ahli di bidang Kedokteran. Bukunya berjumlah + 166 judul. Dalam bidang
kedokteran saja ada 56 judul buku. Buku terkenalnya berjudul Al-Hawi
(inti sari ilmu Kedokteran Yunani, Syiria dan Arab, terdiri dari 20 jilid besar) yang
berisi ensiklopedi informasi kedokteran, yang menjadi buku induk kedokteran
modern.
Ar-Razy juga ahli Filsafat
dan Kimia. Di bidang ilmu Kimia, dia menulis buku Al Kimiya (berisi tentang pembagian
benda-benda kimia dan nama-nama zat Kimia).
c. Ibnu Rusyd (1126 -
1198 M). Nama lengkap : Abu Wahid
Muhammad bin Ahmad Ibnu
Rusyd. Sarjana Barat menyebutnya Averros. Ia dikenal sebagai Perintis Ilmu
Kedokteran umum dan Histologi (Ilmu jaringan tubuh). Juga berjasa
dalam bidang penelitian pembuluh darah dan penyakit cacar. Karya tulis dalam
bidang ini berjudul Al-Kulliyyat fit-Thibb (Aturan-aturan umum
ilmu kedokteran) yang terdiri atas 16 jilid besar.
Selain dokter, Ibnu Rusyd juga ahli filsafat
dan ahli Agama (Fiqih) dengan bukunya yang berjudul Bidayatul Mujtahid wa
Nihayatul Muqtasid, berisi kajian hukum fiqih madzhab Maliki yang
tersusun secara sistimatis.
d. Abu Nasr Al Farabi. Selain seorang filosof, dia
juga seorang dokter
muslim. Karyanya yang terkenal dalam bidang kedokteran adalah Kunci Ilmu (Key of Sciences) 976 yang ditulis ulang
oleh Muhammad al Khawarizmi dan buku Fihrist al Ulum (Indec of Sciences) 988, yang ditulis ulang oleh Ibnu Nadim.
3). Ilmu Alam (Kimia, Fisika, Biologi)
Ilmu kimia juga termasuk salah satu ilmu
pengetahuan yang dikembang kan oleh kaum muslimin. Dalam bidang ini mereka
memperkenalkan eksperi-men obyektif. Diantara tokoh kimia yaitu: Jabir bin
Hayyan.
a. Jabir Ibnu Hayyan (778 M). Selain seorang
dokter pertama dunia Islam, dia terkenal sebagai Bapak Ilmu Kimia dalam Islam.
Ia berpendapat bahwa logam seperti timah, besi dan tembaga dapat diubah menjadi
emas atau perak dengan mencampurkan suatu zat tertentu. Bukunya yang terkenal : “Book of the Composition al Chemy”
(1144) dan “Book of Seventy” (1187).
b.
Al-Ashaamiy. Ahli Biologi, Botani. Bukunya : Kitabun Nabati wasy-Syujjar
membahas tentang tumbuh-tumbuhan dan pepohonan
c.
Ibnu Haitam (965 – 1039). Nama lengkapnya : Abu Ali Hasan bin Haithami. Di Barat dikenal dengan nama Avenetan,
nama lainnya adalah Alhazen.
Selain seorang dokter
istana, ia juga ahli fisika dan matematika. Buku terkenalnya berjudul Al-Manazhir
menjelaskan ilmu optik.
d. Al-Jahiz (775 -
868 M). Ahli biologi dan zoologi. Bukunya berjudul Al-Hayawan
(hewan-hewan).
e.
Ibnu Baitar (wafat 1248 M). Ahli Biologi, Botani, & farmasi. Di Barat dikenal dengan nama "Aben
Bethar". Ia mengembangkannya kedalam obat-obatan (farmasi). Bukunya Al-Jami'
al-Mufrodat al-'Adawiyah wal Aghziyah membahas koleksi obat-obatan
sederhana yang diramu dari berbagai jenis hewan dan tumbuh-tumbuhan.
4). Ilmu Matematika & Astronomi
a.
Al-Khawarizmi (780 – 850 M). Ahli Matematika. Nama lengkap : Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Sarjana
Barat menyebutnya Algorisme. Ia memperkenalkan angka arab (numeral
arabic : 1,2,3,4,5,6,7,8,9) penemu angka ”0” (nol) dan Penemu ilmu
Aljabar.
Kata Aljabar diambil dari judul bukunya: Al-Jabru wal
Muqobalah. Buku ini dipakai sebagai literatur wajib di beberapa
Universitas Eropa sampai abad 16, sehingga ia mempengaruhi teori ilmuwan Omar
Khayam, Leonardo de Pisa, dll.
b.
Omar Khayam (1038 – 1123 M). Ia bintangnya matematika pada abad pertengahan, yang mengembangkan
rumus-rumus matematikanya Al-Khawarizmi. Dia
penemu persamaan kubik dan persamaan derajat.
c.
Al-Fazari. Dia seorang astronom
Islam pertama yang menciptakan Astrolabe.
Karyanya antara lain berjudul Kitab al-Zij (tabel), Al-'Amal
bil Asturlab, Al-Qasidah fi 'Ulumin Nujum.
d.
Al-Farghani. Nama lengkapnya Ahmad bin
Muhammad al-Farghani. Di Barat terkenal dengan nama Alfarganus.
Ia seorang astronom terkemuka di masanya dan terkenal di Barat pada abad
pertengahan. Ia menulis buku ringkasan ilmu astronomi berjudul Harakat
al-Samawiyah wa Jawami'ul-'ilmin Nujum. Ia menetapkan diameter bumi
sepanjang 6500 mil dan menemukan jarak yang paling jauh, serta menemukan
diameter planet-planet.
e.
Abu Raihan al-Biruni (973
– 1048 M). Dia seorang ahli astronomi, astrologi,
matematika dan dan fisika. Karyanya + 180 judul, diantaranya berjudul At-Tafhim
li-awa-ili shina'atit Tanjim, yang menjelaskan fenomena alam seperti sinar
zodiac dan air pasang di musim bunga dalam kaitannya dengan tekanan
hidrostatika.
f.
Al-Battani (858 – 929 M). Nama lengkapnya : Abu Abdillah Muhammad ibn Jabir al-Battani. Di Barat
dikenal dengan nama Albetegni. Dia ahli matematika dan astronomi.
Dia menciptakan
istilah perhitungan Trigonometri dengan unsur-unsur, seperti Sin (Jaib),
Tangen dan Contangen. Karya tulis terbesarnya : Ma'rifat Matallil Buruj fima baina Arab
al-Falak, tentang astronomi yang dilengkapi dengan tabel-tabel.
g. Nasiruddin
Ath-Thusi
(1274). Ia dikenal sebagai seorang astronom dengan bakat yang luar biasa. Dalam
hidupnya, ia menulis sebanyak 16 buah buku astronomi dan 14 buku Matematika.
Yang paling istimewa adalah buku Quadri Lateral yang menjadi
dasar trigonometry, plenometry dan sperical. Khusus dalam bidang
Ilmu perbintangan, ia membuat Observatorium Maragha (di Asia kecil),
membuat jadwal baru yang disebut dengan “Ilkhanian”, dan membuat cincin pengukur gerhana Matahari dan
Bulan serta Katulistiwa.
h.
Abu Ma’syar al- Falaky. Bukunya: “Isbatul Ulum” dan “Haiatul Falak”
5). Ilmu
Bahasa dan Sastra
Ilmu-ilmu bahasa yang berkembang pada masa
Dinasti Abbasiyah adalah ilmu nahwu, ilmu sharaf, ilmu bayan, ilmu badi’, dan
arudl. Bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa ilmu pengetahuan, disamping sebagai
alat komunikasi antar bangsa.
Diantara
para ahli ilmu bahasa adalah:
a. Imam
Sibawaih (w. 183 H), ahli nahwu.
b. Al-Kisa’i
c. Abu
Zakaria Al-Farra (w. 208 H).
Pada masa ini lahir pujangga dan penyair yang
sangat besar yang berpusat di kota Bagdad. Abu
Nuwas
atau Abu Nawas adalah salah seorang penyair terkenal dengan karya
cerita humornya
Karya sastra yang sampai sekarang menjadi
legenda adalah Alfu Lailah Wa Lailah (the
Arabian Night), adalah buku cerita Seribu Satu
Malam yang sangat terkenal dan diterjemahkan ke dalam hampir seluruh bahasa
dunia,
ditulis oleh An-Nasyasi. .
6) Geografi dan Sejarah
Dalam bidang geografi, umat
Islam sangat maju karena sejak semula bangsa Arab merupakan bangsa pedagang
yang biasa menempuh jarak jauh untuk berniaga. Di antara wilayah pengembaraan
umat adalah umat Islam mengembara ke Cina dan Indonesia pada masa-masa awal
kemunculan Islam. Di antara tokoh ahli geografi yang terkenal adalah :
a. Abul Hasan Al-Mas’udi (w.
345 H/956 M), seorang penjelajah yang mengadakan perjalanan sampai Persia,
India, Srilanka, Cina, dan penulis buku “Muruj Az-Zahab wa Ma’adin
Al-Jawahir”.
b. Ibnu
Khurdazabah (820-913 M) berasal dari Persia yang dianggap sebagai
ahli geografi Islam tertua. Diantara karyanya adalah “Masalik
wa Al-Mamalik”,
tentang data-data penting mengenai sistem pemerintahan dan peraturan keuangan.
c. Ahmad
El-Ya’kubi, penjelajah yang pernah mengadakan perjalanan sampai ke
Armenia, Iran, India, Mesir, Maghribi, dan menulis buku “Al-Buldan”.
d. Abu
Muhammad Al-Hasan Al-Hamdani (w. 334 H/946 M),
karyanya berjudul “Sifatu
Jazirah Al-Arab”.
C. TUGAS
MANDIRI SISWA
Pilih Jawaban Yang paling
tepat
1. Allah berfirman :
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ
Kandungan ayat di atas sebagai
berikut ...
a.
memotivasi kaum muslimin agar beriman dan berilmu pengetahuan
b.
memerintahkan kaum muslimin agar teguh keimanannya
c.
melarang kaum muslimin berbuat maksiat dan jahat
d.
memerintahkan agar meningkatkan ibadah dan amal sholehnya
02. Perkembangan
ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang pesat terutama pada masa Daulat
Bani Abbas. Terbukti pada masa pemerintahan Kholifah Al-makmun putera kholifah
Harun Al-Rasyid mendirikan perpustakaan yang bernama Baitul Hikmah yang
merupakan perpustakaan terbesar sedunia kala itu. Bahkan menggaji penterjemah
beragama Nashroni untuk menterjemah pengetahuan berbahasa Yunani. Dari
ilustrasi perkembangan ilmu pengetahuan
Daulat Abbasiyah tersebut di atas yang patut diteladani pada saat ini
adalah ….
a.
Pengembankan Ilmu pengetahuan melalui perpustakaan
b.
Mengembangkan perpustakaan dalam satu
bahasa tertentu
c.
Menelusuri ilmu pengetahuan berbahasa asing
d.
Pengembangan perpustakaan dalam satu
tempat
03. Usaha
pengumpulan dan penulisan hadis Nabi pertama kali dilakukan oleh Ibnu Syihab
az-Zuhri di masa Bani Umaiyah, adalah atas inisiatif kholifah .......
a. Abu Bakar Shidiq
b. Umar bin Khotthob
c. Usman bin Affan
d. Umar bin Abdul Aziz
04. Puncak
perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam terjadi pada masa......
a.
Nabi Muhammad
b.
Bani Umaiyah
c.
Khulafaur Rasyidin
d.
Bani Abbasiyah
05. Puncak
perkembangan IPTEK di masa Abbasiyah terjadi semasa kholifah ....
a. Harun al-Rasyid
b. Al-Walid
c. Al-Hakam
d. Mu’tasim Billah
06. Pada
saat itu (nomor soal 5) kota ......... menjadi pusat kajian dan pengembangan
ilmu pengetahuan.
a. Damaskus
b. Baghdad
c. Cordova
d. Madinah
a. Ibnu Sina
b. Al-Khawarizmi
c. Ibnu Rusyd
d. Al-Ghozali
08. Berikut ini cendekiawan muslim ahli kedokteran,
penulis buku Al-Qonun fith-Thibb, yang dinobatkan sebagai Father of
Doctors ......
a. Ibnu Sina
b. Al-Khawarizmi
c. Ibnu Rusyd
d. Al-Ghozali
09. Berikut
ini ahli Matematika dan penemu Ilmu Al-Jabar ........
a. Ibnu Sina
b. Al-Khawarizmi
c. Ibnu Rusyd
d. Al-Ghozali
10. Berikut ini pembangun faham Ahlussunnah Wal
Jamaah bidang ilmu kalam, penulis buku Al-Maqolatul Islamiyyin ......
a. Abu Hasan Al-Asy’ari
b.Abu Manshur Al-Maturudi
c. Hasan Al-Basri
d. Al-Baqilani
11. Salah
satu hadis Nabi yang mendorong para ulama dan cendekiawan muslim berlomba-lomba
menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan adalah :
اُطْلُبُوا الْعِلْمَ
مِنَ الْمَهْدِ اِلَى اللَّحْدِ
Artinya : ”Carilah ilmu pengetahuan .......
a. walaupun sampai keluar negeri
b. walaupun sampai ke negeri china
c. sejak dari buaian ibu sampai ke liang lahad
d. sejak masa kecil sampai dewasa
12. Daulah
Abbasiyah didirikan oleh ........
a. Abdullah bin Abbas
b. Abul Abbas As-Saffah
c. Harun al-Rasyid
d. Abu Ja’far al-Mansur
13. Pada
masa awal didirikan, daulah Abbasiyah beribu kota di ....
a. Damaskus
b. Baghdad
c. Khurasan
d. Hasyimiyah al Anbar
14. Hal
yang dilakukan oleh pemerintah Bani Abbasiyah dalam upaya pengembangan ilmu
pengetahuan adalah ....
a. menggalang penyusunan buku
b. Mendorong penterjemahan buku
c. Membangun pusat riset
d. Menghidupkan diskusi
15. Baitul
Hikmah di kota Baghdad merupakan bangunan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan
ilmu pengetahuan: diskusi ulama, penterjemahan dan universitas, yang didirikan
oleh pemerintahan Abbasiyah sewaktu diperintan oleh khalifah...
a. Abu Ja’far al-Mansur
b. Harun al-Rasyid
c. Abul Abbas as-Saffah
d. Al-Mu’tashim billah
16. Berikut
ini ulama besar di bidang akhlak tasawwuf dan filsafat Islam yang
mendapatkan julukan Hujjatul Islam .....
a. Ibnu Sina
b. Al-Khawarizmi
c. Ibnu Rusyd
d. Al-Ghozali
17. Berikut
ini cendekiawan muslim yang ahli di bidang kedokteran, filsafat dan kimia,
penulis kitab Al-Hawi dan Al-Kimiya, serta tokoh yang membedakan antara
penyakit cacar dan kolera .....
a. Ibnu Sina
b. Ar-Razy
c. Al-Biruni
d. Al-Farghani
18. Salah
satu dari imam madzhab empat dalam fiqih ini merupakan penemu ilmu Usul Fiqh,
dan penulis kitab Al-Umm dan Ar-Risalah. Yaitu imam ....
a. Abu Hanifah
b. Malik
c. Syafi’iy
d. Ahmad bin Hanbal
19. Berikut
ini salah satu dari imam madzhab empat dalam fiqih yang menulis kitab hadi s ”Al-Muwattho’”
....
a. Abu Hanifah
b. Malik
c. Syafi’iy
d. Ahmad bin Hanbal
20. Corak
pemikiran fiqh salah satu imam madzhab di awah ini lebih banyak menggunakan dalil
aqli (rasional) daripada dalil naqli (qur’an – hadis), yaitu imam
a. Abu Hanifah
b. Malik
c. Syafi’iy
d. Ahmad bin Hanbal
21. Cendekiawan
muslim berikut ini ahli di bidang filsafat dan akhlak/etika yang dijuluki ”Al-Mu’allimuts
Tsalis” (guru ketiga), penulis buku ”Tadz-hibul Akhlaq wa Tat-hirul
A’raq” ....
a. Ibnu Miskawaih
b. Al-Ghazali
c. Al-Mawardi
d. As-Suhrowardi
22. Seorang
sufi berikut ini memiliki basic ilmu hadis dan fiqih yang kuat, serta berusaha
mengkompromikan ajaran tasawwuf dan syariat .....
a. Abdul Qadir al-Jailani
b. Husain bin Mansur Al-Hallaj
c. Al-Junaid al-Baghdadi
d. Dzunnun Al-Misri
23. Buku
Alfu Lailah Wa Lailah (1001 malam, the Arabian Night) merupakan karya sastra yang sangat
terkenal di Bagdad pada jaman keemasan Abbasiyah dan sempat diterjemahkan
kedalam hampir seluruh bahasa di dunia,
adalah ditulis oleh seorang sastrawan bernama ....
a. An-Nasyasi
b. Abu Nawas
c. Harun Al-Rasyid
d. Imam Sibawaih
24. Cendekiawan
muslim berikut ini seorang astronom muslim pertama yang menyusun ”astrolab” dan
penulis buku astronomi ”al-’Amal bil Asturlab” dan ”al-Qasidah fi
’Ulumin Nujum”....
a. Al-Fazari
b. Al Battani
c. Omar Khayam
d. Ibnu Haitam
25.
Imam Sibawai adalah seorang ulama’ yang ahli di bidang ilmu ….
a. Akhlak
b. Nahwu
c. Farmasi
d. Matematika
26. Puncak
kejayaan bani Abbasiyah terjadi pada masa tujuh khalifah sesudah Ja’far
al-Manshur, dan puncak popularitasnya dicapai pada masa khalifah ....
a. Harun al-Rasyid
b. Al-Makmun
c. As-Saffah
d. Al-Mutawakkil
27.
”Logam seperti timah, besi dan tembaga dapat diubah menjadi emas atau perak
dengan mencampurkan suatu zat tertentu” merupakan pernyataan yang
dikemukakan oleh seorang cendekiawan muslim ahli Ilmu Kimia ....
a. Abu Raihan al-Biruni
b. Ibnu Sina
c. Jabir ibnu Hayyan
d. Nasiruddin Ath-Thusi
28. Khalifah
bani Abbasiyah berikut ini terkenal sangat cinta ilmu pengetahuan ...
a. Harun al-Rasyid
b. Al-Makmun
c. Al-Hadi
d. Al-Mu’tashim
29. Perhatian
dan minat para ulama dan ilmuwan muslim terhadap Iptek pada jaman pertengahan
sungguh sangat besar, karena mereka terdorong oleh ....
a. para ilmuwan non muslim
b. anjuran dari agama Islam
c. hadiah dari para khalifah
d. ajaran dari Gereja di Eropa
30. Maksud
dari sabda Nabi Saw:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ
مُسْلِمَةٍ
Adalah mendorong setiap muslim agar ....
a. mengamalkan ilmunya
b. berilmu dan beramal
c. mencari ilmu pengetahuan
d. menguasai dunia
31. Alloh
berfirman dalam QS Al-Mujadilah [58] : 11
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ
Menurut ayat di atas, bahwa Allah akan memberikan derajat yang tinggi
kepada orang-orang yang ....
a. rajin dan bersungguh-sungguh
b. beriman dan beramal soleh
c. senantiasa beribadah
d. beriman dan berilmu pengetahuan
32. Pemerintahan
Bani Abbasiyah sangat peduli terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satu
buktinya adalah didirikannya .... sebagai pusat kajian ilmu dan penterjemahan
buku-buku asing kedalam bahsa arab.
a. Masjid & madrasah
b. observatorium
c. Baitul Hikmah
d. Baitul Mal
33. Ibnu
Sina, Ibnu Rusyd, Abu Nasr al-Farabi dan Ar-Razi pada masa Abbasiyah juga
dikenal sebagai tokoh ahli ...
a. matematika
b. fisika
c. astronomi
d. kedokteran
34. seorang astronom muslim pencipta
Astrola dan menulis Kitab al-Zij (tabel) ...
a. Al-Fazari
b. Al-Biruni
c. Al-Battani
d. Al-Farghani
35. Astronom
muslim yang di dunia Barat (Eropa) dikenal dengan nama Alfarganus ini
penulis kitab astronomi berjudul Harakat al-Samawiyah wa Jawami'ul-'ilmin
Nujum ...
a. Al-Fazari
b. Al-Biruni
c. Al-Battanii
d. Al-Farghani
36. Perhatikan tabel berikut !
No
|
Nama Ilmuwan
|
Ahli di Bidang
|
Karya Tulisnya
|
1
|
Ibnu Sina
|
Kedokteran
|
Al-Qonun Fit Thibb
|
2.
|
Imam Ghozali
|
Akhlak Tasawuf
|
Ihyak Ulumuddin
|
3
|
Al-Faraby
|
Matematika
|
Al-Jabru wal Muqobalah
|
4
|
Ibnu Nafis
|
Astronomi
|
al-’Amal bil Asturlab
|
5
|
Imam Syafii
|
Fiqh
|
Al-Umm, & Ar-Risalah
|
Tabel di atas yang benar dan sesuai adalah ….
a. 1,2 dan 3
b. 1,2 dan 5
c. 1,3 dan 4
d. 1,3 dan 5
37. Seorang
ahli geografi muslim dan penjelajah yang pernah mengadakan perjalanan sampai
Persia, India, Srilanka, Cina, dan penulis buku “Muruj Az-Zahab wa Ma’adin
Al-Jawahir”....
a. Abul Hasan Al-Mas’udi
b. Ibnu Khurdazabah
c. Ibnu Khaldun
d. Abu Zakaria Al-Farra
38. Ibnu
Haitsam adalah seorang dokter dan ahli fisika yang di Barat (Eropa) dikenal
dengan nama Avenetan dan .....
a. Alhazen
b. Averusyd
c. Albetegni
d. Al-Pharabius
39. Teori
tentang ilmu optik Ibnu Haitsam mempengaruhi teori ilmuwan Barat seperti Issac
Newton, John Kepler, Roger Bacon, dll. Berikut ini buku karyanya yang membahas
ilmu optik .....
a. Alkimiya
b. Al-Manazhir
c. Haiatul Falak
d. Al-'Amal bil Asturlab
40. Ibnu
Baitar adalah seorang ahli Biologi, Botani, & farmasi, yang di Barat
dikenal dengan nama ....
a. Albetegni
b. Aben Bethar
c. Albetegni
d. Alhazen
41. Buku
karya Ibnu Baithar yang berjudul Al-Jami' al-Mufrodat al-'Adawiyah wal
Aghziyah ini menjelaskan tentang ...
a. farmasi (obat-obatan)
b. praktek kedokteran umum
c. Fenomena alam sinar zodiac
d. Sejarah bangsa-bangsa
42. Cendekiawan
muslim berikut ini dijuluki ”Bapak Ilmu Kimia” dalam Islam dan penulis “Book
of the Composition al Chemy” ...
a. Abu Raihan al-Biruni
b. Ibnu Ibnu Baithar
c. Jabir ibnu Hayyan
d. Nasiruddin Ath-Thusi
43. Al-Maqasidul
Falasifah, Tahafutul Falasifah, Al Munqidz minadh
Dhalal , dan Ihya’ Ulumuddin,
merupakan buku-buku filsafat terkenal yang ditulis oleh cendekiawan muslim
....
a.
Ibnu Rusyd b. Al-Farabi c.
Al-Kindi d. Al-Ghazali
44. Berikut
ini adalah salah seorang penyair dan humoris terkenal di Baghdad dengan cerita
humornya pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid ….
a. Abu Nawas
b. Abu Zakaria
c. Jalaluddin Rumi
d. Sibawaih
45. Khalifah
bani Abbasiyah berikut ini terkenal sangat cinta ilmu pengetahuan ...
a. Harun al-Rasyid
b. Al-Makmun
c. Al-Hadi
d. Al-Mu’tashim
46. Berikut
ini salah seorang mufassir (ahli tafsir Al-Qur’an) terkenal di masa Abbasiyah
dengan metode tafsir bil-Ma’tsur...
a. Ibnu Jarir At-Thobary
b. Jalaluddin As-Suyuti
c. Qurraisy Syuhab
d. Muhammad As-Shobuny
47. Kebijakan
Daulah Abbasiyah untuk menerjemahkan buku-buku asing sangatlah penting dalam
usaha menggali pengetahuan yang telah ada sebelum Islam. Sehingga umat Islam dapat mempelajari, dan
mengembangkan keilmuah, sehingga lahir karya-karya ilmiah penting yang
bermanfaat
Dari paparan sejarah di atas, keteladanan yang dapat kita petik adalah ....
a. Merasa takjub pada kemajuan yang
diraih oleh Dunia Barat saat ini
b. Merasa puas atas segala prestasi
yang pernah diraih di bidang ilmu pengetahuan
c. Selalu mengkaji dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dengan tekun
d. Sekedar menjadi penonton bagi
kemajuan dunia barat.
48. Perhatikan
wacana berikut!
Ilmu pengetahuan mengalami puncak kejayaan di masa Harun Ar-Rasyid dan putranya Al-Makmun. Masa itu buku-buku
berbahasa asing diterjemahkan ke bahasa Arab, juga bermunculan intelektual
muslim. Kemunculan para intelektual karena khalifah mendirikan Lembaga Ilmu
Pengetahuan (Baitul Hikmah). Nilai yang dapat diteladani berdasarkan wacana
diatas adalah……
a. Memunculkan kembali pemerintahan
Bani Abbasiyah agar Islam kembali jaya
b. Menuntut ilmu setinggi mungkin agar
dapat memimpin dunia
c. Mendirikan lembaga pendidikan merupakan sarana untuk
mencerdaskan umat Islam dan melahirkan
intelektual muslim
d. Orang yang berilmu mendapatkan derajat yang tinggi di dunia dan akhirat.
49. Perhatikan tabel dibawah ini!
Nama
|
Hasil Karya
|
||
1
|
Ibnu Sina
|
a
|
Al Kulliyyat
|
2
|
Ibnu
Rusydi
|
b
|
Ihya’ Ulumuddin
|
3
|
Imam
Ghozali
|
c
|
Al Jabru wal Muqobbala
|
4
|
Al Khawarizmi
|
d
|
Canon of
Medicine
|
Pasangan yang yang tepat antara pernyataan dan kata kunci pada tabel
tersebut adalah ….
a. 1-a, 2-b, 3-c, 4-d
b. 1-b, 2-d, 3-a, 4-c
c. 1-c, 2-d, 3-a, 4-b
d. 1-d, 2-a, 3-b, 4-c
50. Pada
jaman Nabi, Khulafaur rasyidin, sampai masa Bani Abbasiyah, para murid yang
belajar dengan cara duduk melingkari guru, disebut ........
a.
Halaqoh
b.
Hauqolah
c.
Hamdalah
d.
Kuttab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar