Bahan Ajar dan Latihan Soal PAI Kurikulum 2013
Untuk Siswa Kelas VII Semester Genap
SMPN 1 Cerme Gresik – Jawa Timur
___________________________________________
Penulis :
Drs. A. SUCHAIMI, M.A.
PENDAHULUAN
Ketahuilah
bahwa al-Khulafa’u ar-Rasyidun artinya para khalifah (pemimpin) yang diberi
petunjuk oleh Allah Swt. Al-Khulafa’u ar-Rasyidun adalah pengganti Rasulullah
saw dalam memimpin masyarakat Islam. Mereka berjumlah empat orang, yaitu Abu
Bakar as-Siddiq, Umar bin Khatthab, ‘Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib
Tercatat
dalam sejarah peradaban manusia, bahwa al-Khulafa’u ar-Rasyidun
adalah pribadi-pribadi terbaik hasil didikan Rasulullah saw. Mereka telah teruji kehebatan dan
kepiawaiannya sebagai teladan dalam
kepemimpinan untuk membangun peradaban lslam yang lebih maju. Tidak ada
pemimpin-pemimpin dunia saat ini yang menghasilkan bangunan peradaban yang
dapat disejajarkan dengan mereka.
Mereka
memiliki sifat-sifat terpuji yang patut menjadi teladan umat Islam zaman sekarang. Pengabdiannya kepada
agama tidak disangsikan lagi.
Kepeduliaannya terhadap sesama, membuat pribadi-pribadi ini dicintai oleh
rakyatnya.
Kesemuanya
itu adalah orang-orang yang setia dengan Rasulullah saw, baik di saat susah
maupun senang. Mereka memiliki akhlak mulia, karena mereka selalu meneladani
akhlak Rasulullah saw. Mereka orang yang dekat hubungannya dengan Rasulullah
saw, baik hubungan kesahabatan maupun hubungan kekerabatan, karena dua orang khalifah
yang pertama, yakni Abu Bakar dan Umar, adalah mertua beliau,
sedangkan dua orang khalifah yang terakhir, yakni Usman dan Ali, adalah menantu
beliau. Oleh karena itu, mereka tentu lebih dapat meresapi ajaran Islam dan
lebih baik daripada sahabat-sahabat lainnya, maka tidak mengherankan jika
hari-hari mereka selalu dijiwai oleh ajaran Islam sebagaimana yang telah
melekat pada diri Rasulullah.
A.
ABU BAKAR AS-SIDDIQ : Bijaksana Dan Tegas
1.
Profil Abu Bakar
Abu Bakar adalah nama julukannya setelah Islam,
artinya bapaknya orang yang terdahulu masuk Islam, karena ia adalah orang
yang pertama kali masuk Islam dari kalangan lelaki dewasa. Nama aslinya sebelum
Islam adalah Abdul Ka’bah, artinya hambanya Ka’bah.
Sedangkan namanya setelah Islam adalah Abdullah, artinya hamba
Allah. Bapak Abu Bakar bernama Abu Quhafah, yang masuk Islam
setelah peristiwa Fat-hu Makkah. Abu Bakar digelari
Rasulullah dengan As-Shiddiq, artinya orang yang selalu
membenarkan, karena dialah orangnya yang pertama kali membenarkan peristiwa
Isro’-Mi’roj Rasulullah saw, disaat kebanyakan orang-orang meragukan dan
mendustakan peristiwa tersebut.
Abu
Bakar As-Shiddiq lahir pada tahun 573
M dari sebuah
keluarga terhormat di Mekah.
Usianya lebih muda dua tahun dari usia Rasulullah (lahir tahun 571 M).
Abu
Bakar As-Shiddiq termasuk as-Sabiqµn al-awwalun, yaitu
orang-orang yang terdahulu masuk Islam. Ketika ia masuk Islam, seluruh harta
dan jiwanya dikorbankan untuk membela agama Islam. Ia selalu dicaci-maki para musuhnya gara-gara masuk Islam.
Abu
Bakar As-Shiddiq sangat dekat hubungannya dengan Nabi saw. Kemanapun Rasulullah
pergi berdakwah dan dalam kondisi suka dan duka, ia selalu mendampingi beliau.
Dalam sejarah Hijrah, Abu Bakarlah yang mendampingi selama perjalanan hijrah
dari Makkah ke Madinah. Kedekatannya dengan Nabi saw diperkuat dengan
diambilnya ‘Aisyah (putrinya) sebagai istri beliau. Selama Nabi saw sakit keras
menjelang wafat, Abu Bakarlah yang ditunjuk sebagai pengganti beliau dalam
mengimami shalat jamaah 5 waktu.
Abu
Bakar As-Shiddiq berkepribadian terpuji, dermawan, sabar, pemaaf, berkemauan
keras, rendah hati, berani bertindak, tegas, bijaksana, dan meneladani perilaku
Rasulullah.
Kisah Keteladanan Abu Bakar. Di
sudut pasar kota
Madinah, ada seorang
pengemis Yahudi buta. Kerjanya membujuk
orang agar tidak
mendekati Nabi Muhammad
saw. Dia menganggap bahwa
Muhammad saw itu
orang gila, pembohong, tukang sihir dan tuduhan negative lainnya. Meskipun begitu, setiap pagi Nabi Muhammad
saw mendatangi pengemis buta itu dan
memberinya makanan.
Setelah
Rasulullah saw. wafat, Abu Bakar bertanya kepada Siti Aisyah: ”Anakku,
adakah kebiasaan suamimu yang belum aku kerjakan?”
Aisyah
menjawab, “Ayahku. Engkau seorang ahlissunah yang selalu mengikuti perilaku
dan tradisi (kebiasaan) Rasulullah. Hampir tidak ada satu pun kebiasaan beliau
yang belum ayah lakukan, kecuali satu saja.”
“Apakah
itu?”, Tanya Abu Bakar.
Jawab
‘Aisyah, bahwa setiap pagi Rasulullah saw selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang
pengemis Yahudi”.
Keesokkan
harinya, Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada
pengemis. Abu Bakar mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu
kepadanya. Ketika Abu Bakar mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, “Siapakah
kamu? “
Abu
Bakar menjawab, “Aku orang yang biasa
mendatangi engkau.”
“Bukan! Engkau
bukan orang yang
biasa datang ke
sini!” bantah si pengemis
buta itu. ”Orang
yang biasa mendatangiku
selalu menyuapiku, tetapi terlebih
dahulu dihaluskannya makanan
itu. Setelah itu,
dia berikan kepadaku,”
pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abu
Bakar menangis sambil
berkata, ”Aku memang
bukan orang yang biasa
datang padamu, aku
sahabatnya, orang yang
mulia itu telah
tiada. Ia adalah Rasulullah
Muhammad saw.” Seketika
itu pengemis menangis
dan akhirnya bersyahadat di
hadapan Abu Bakar, dan
sejak hari itu
Ia menjadi muslim.
2. Menjadi Khalifah
Pertama dan Kemajuan Yang Dicapainya
Abu
Bakar As-Shiddiq terpilih secara aklamasi menjadi Khalifah ke-1 pemerintahan
al-Khulafa’u ar-Rasyidun di tengah-tengah terjadinya perselisihan antara
kelompok Muhajirin dan Ansor pada pertemuan di “Tsaqifah Bani Sa’idah”
dalam rangka memperebutkan jabatan khalifah, padahal saat itu Rasulullah saw
baru saja wafat dan belum dikebumikan. Didalam pertemuan tersebut, Umar bin
Khatthab mencalonkan Abu Bakar-untuk menjadi Khalifah, dan
disetujui secara aklamasi oleh para sahabat (Muhajirin & Ansor) yang hadir.
Pada keesokan harinya, diadakan Bai’at (pelantikan) secara umum
di depan Masjid Nabawi, di sisi jenazah Rasulullah saw. Diantara isi pidatonya
yang sangat terkenal pada saat pelantikannya adalah sebagai berikut :
“….
Jika aku menjalankan tugas kekhalifahan ini dengan benar, maka ikutilah aku.
Tetapi jika aku berbuat salah, maka betulkanlah. Benar itu kejujuran, dan dusta
itu pengkhianatan. Taatilah aku selama aku mentaati Allah dan Rasul-Nya. Jika
aku mendurhakai Allah dan RasulNya, maka tiada kewajiban buat kalian untuk
mentaati aku”
Abu
Bakar as-Siddiq menjadi khalifah selama 2 tahun, yaitu tahun 11 - 13 H / 632 -
634 M). Selama masa itu, kemajuan yang berhasil dicapainya antara lain :
1).
Menciptakan stabilitas keamanan
Pada awal masa
pemerintahannya, ada 3 kesulitan yang dihadapi Abu Bakar, yaitu :
a.
Banyak orang yang murtad (keluar dari
Islam)
b.
Munculnya nabi-nabi palsu, seperti : (1) Musailamah
al-Kadz-dzab, (2) Thulaihah
al-Asadi, (3) Sajah at-Tamimi (nabi
wanita), dan (4) Aswad al-Ansiy.
c.
Banyaknya orang yang enggan membayar
zakat.
Terhadap ketiga
kesulitan tersebut, Abu Bakar mengambiul tindakan tegas, yakni memerangi
mereka, sehingga mereka sadar dan kembali masuk Islam.
2).
Pengumpulan, penulisan dan pembukuan Mushaf Al-Qur’an
Sahabat Umar
bin Khatthab mengusulkan agar ayat-ayat Al-Qur’an yang pada masa Nabi
saw tersebar dan tertulis diatas tulang, papan kayu, daun, lempengan batu dan
sejenisnya agar ditulis kembali dan dibukukan dalam bentuk Mus-haf,
dengan beberapa alasan :
a.
Banyak penghafal al-Qur’an (+ 70 orang)
yang gugur di medan perang
b. Ayat-ayat
al-Qur’an yang tertulis di atas tulang, batu, kayu dll itu dikhawatirkan rusak
dimakan masa, dan juga tercecer berserakan di mana-mana, sehingga dikhawatirkan
hilang.
Usulan
Umar bin Khatthab tersebut akhirnya disetujui Abu Bakar, maka dibentuklah
panitia penulisan kembali dan pembukuan Mushaf Al-Qur’an yang diketuai oleh Zaid
bin Tsabit.
Wafat.
Abu
Bakar wafat setelah + 2 tahun memerintah. Pada waktu sakit menjelang
wafatnya, ia mengumpulkan beberapa orang “tokoh sahabat” untuk
diajak bermusyawarah mengenai calon penggantinya. Di hadapan mereka, Abu Bakar mengusulkan
agar nanti sepeninggalnya mereka menunjuk Umar bin Khatthab sebagai
penggantinya. Usulan itu mereka amini, dan betul setelah Abu Bakar wafat, para
tokoh sahabat tersebut membai’at Umar bin Khatthab sebagai khalifah, kemudian
dilanjutkan oleh masyarakat pada umumnya.
B. UMAR
BIN KHATTHAB : Tegas dan
Pemberani
1.
Profil Umar bin Khatthab
Umar bin Khatthab bin Nufail bin Abdul Uzza adalah salah satu sahabat besar (Kibarus
shahabah) yang sangat dekat hubungannya dengan Nabi Muhammad saw. Ia
termasuk mertua Nabi, karena putrinya yang bernama Hafshah menjadi isteri
beliau.
Umar
dilahirkan di kota Mekah dari kabilah Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy,
suku terbesar di
kota Mekah saat
itu. Ayahnya bernama Khatthab bin Nufail Al-Quraisy dan
ibunya bernama Hantamah binti
Hasyim. Umar diberi nama julukan
oleh Nabi, yaitu al-Faruk yang berarti orang yang bisa
memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Umar
bin Khatthab adalah orang yang sangat berani sehingga ia dijuluki “Singa
padang pasir”. Sebelum
masuk Islam, ia
sangat ditakuti oleh
orang-orang Islam karena kebengisannya. Begitu
juga ketika sudah
masuk Islam, ia
sangat ditakuti oleh musuhnya,
yaitu orang-orang kafir.
Meskipun
keras kepala, tetapi hati beliau lembut. Ia keras terhadap musuh (kafir) dan
penyelewengan akidah, tetapi ia
sangat lembut terhadap
orang-orang Islam dan mereka yang baik.
Ketika
menjadi pemimpin, ia terkenal sangat adil, berpola hidup sederhana, cinta
kepada rakyat dan selalu mendahulukan kepentingan orang banyak. Prinsipnya, lebih
baik tidak makan dan
tidur di lantai daripada makan enak dan tidur di istana tetapi rakyatnya
menderita.
Kisah Keteladanan
Umar bin Khatthab.
Auza’iy pada suatu malam pernah memergoki Khalifah Umar memasuki rumah seorang.
Keesokan harinya, Auza’iy datang ke rumah itu, ternyata penghuninya seorang
janda tua yang buta dan sakit-sakitan. Janda itu menceritakan bahwa tiap malam
ada orang yang datang ke rumahnya sekedar mengirim makanan dan obat-obatan. Siapa
nama orang itu? Janda tua itu sama sekali tidak mengetahui-nya. Padahal orang
yang tiap malam datang ke rumahnya itu adalah Khalifah yang mereka kagumi, Amirul
Mukminin Umar bin Khatthab.
Khalifah Umar pada suatu malam
pernah berjalan-jalan di pinggir kota. Tiba-tiba, didengarnya rintihan seorang
wanita dari dalam sebuah kemah yang kumal. Ternyata yang merintih itu seorang
wanita yang akan melahirkan. Di sampingnya ada sang suami yang kebingungan. Maka
pulanglah Khalifah Umar ke rumahnya untuk mengajak serta istrinya, Ummu Kulsum,
untuk menolong wanita yang akan melahirkan tersebut. Wanita yang ditolongnya
itu pun tidak tahu bahwa orang yang menolongnya adalah Khalifah Umar, Amirul
Mu’minin yang mereka cintai.
2.
Menjadi Khalifah Kedua dan Kemajuan Yang Dicapainya
Sepeninggal Abu Bakar, para tokoh
sahabat membai’at Umar bin Khatthab sebagai Khalifah kedua atas saran dan
usulan Abu Bakar sewaktu sakit menjelang wafatnya. Pembai’atan ini kemudian dilanjutkan
oleh masyarakat pada umumnya. Ia adalah orang yang pertama kali menggunakan
gelar “Amirul Mukminin”, artinya pemimpin kaum mukminin,
di depan namanya, yang kemudian juga digunakan untuk para khalifah-khalifah
sesudahnya.
Kemajuan yang dicapai Amirul
Mukminin Umar bin Khatthab selama menjadi Khalifah kedua antara lain :
1).
Penataan administrasi pemerintahan
a. Pembagian
wilayah kekuasaan kedalam beberapa “Propinsi”.
b. Mengangkat Gubernur
untuk beberapa propinsi tersebut.
c. Mendirikan Baitul
Mal (Perbendaharaan Negara) .
d. Membentuk
dewan militer.
e. Menggaji
seluruh para pegawai Negara dan tentara .
2). Membentuk
lembaga “Yudikatif” / pengadilan dan mengangkat “Hakim” pada tiap
wilayah/propinsi untuk mendampingi tugas-tugas Gubernur
3). Menetapkan “Kalender
Islam Hijriyah” sebagai penanggalan resmi administrasi dan umat Islam, yang tahun
pertamanya dimulai dari peristiwa hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah,
yang bertepatan dengan tahun 622 M. Jadi tahun ke-1 H = 622 M.
4). Membangun,
merenovasi dan memperluas masjid, meliputi :
a. Masjidil Haram
di Makkah
b. Masjid Nabawi di
Madinah. Pada masa Nabi seluas 50 x 50 meter, menjadi 70 x 60 meter.
c. Masjidil Aqsho
di Jerusalem (Palestina).
d. Masjid Amr
bin Ash di Mesir.
5). Memperluas
daerah kekuasaan Islam, sampai menerobos daerah jajahan & kekuasaan
kerajaan Romawi Byzantium (Siria, Libanon, Palestina, Mesir dan sekitar)
dan kekaisaran Persia (Basrah, Irak, Iran, Uni Emirat Arab, dan
sekitarnya).
Setelah 10 tahun memerintah, antara
tahun 13 – 23 H / 634 – 644 M), Amirul Mukminin Umar bin Khatthab
berhasil mengangkat citra agama Islam dan pemerintahan Khulafau ar-Rasyidin di
mata dunia saat itu. Ia adalah seorang pembaharu masyarakat yang sedang bobrok.
Ia adalah seorang pembebas dari perbudakan, penindasan, imperialism, rasialisme
dan segala bentuk tindak kejahatan dan kezaliman lainnya. Tidak berlebihan jika
penulis non-muslim Michael H. Hart mendudukkan Amirul Mukminin
Umar bin Khatthab sebagai “Tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah
dunia”, pada urutan ke-51 didalam bukunya yang berjudul “The 100, a
Ranking of the most infkuential person in history” (100 Tokoh yang paling
berpengaruh dalam sejarah). Sementara itu, Nabi Muhammad ditempatkan pada
urutan ke-1, Isaac Newton ke-2; Nabi Isa ke-3; Buddha ke-4; Kong Hu Cu ke-5;
St. Paul ke-6, dan seterusnya.
Wafat. Amirul Mukminin Umar bin Khatthab
wafat pada tahun 23 H / 644 M setelah sakit akibat tikaman pisau belati beracun
yang dihuncamkan oleh Fairus atau Abu Lu’lu’, yaitu seorang Majusi dari Persia
yang pura-pura masuk Islam. Jenazah Umar bin Khatthab dikuburkan di samping
makam Rasulullah dan Abu Bakar didalam area Masjid Nabawi.
C. ‘USMAN
BIN ‘AFFAN : Baik Hati dan Dermawan
1.
Profil Usman bin ‘Affan
‘Usman bin ‘Affan adalah sahabat
Nabi yang menjadi khalifah ke-3 dalam pemerintahan al-Khulafa’u arRasyidun
setelah Amirul Mukminin Umar bin Khatthab. Ia dikenal sebagai pedagang kaya raya dan
pebisnis yang handal, namun sangat dermawan. Banyak bantuan
ekonomi yang diberikannya
kepada umat Islam di
awal dakwah Islamiyah.
Ia dijuluki “Dzunnurain”,
yang berarti “pemilik dua cahaya.”
Julukan ini didapat karenaia menikahi dua putri Rasullah, yaitu Ruqayah dan Ummu Kulsum.
Kisah Keteladanan
Usman bin Affan.
‘Usman bin ‘Affan tidak segan-segan mendermakan kekayaannya untuk kepentingan agama dan masyarakat umum.
Ia membeli sumur, berjarak + 1 km dari Masjid Qiblatain –
Madinah, yang jernih airnya dari seorang Yahudi seharga 200.000 dirham yang
setara dengan dia setengah kilogram emas pada waktu itu. Sumur yang kemudian
dikenal dengan “Bi’ru Ruumat” atau Bi’ru Usman ini, kemudian ia
wakafkan untuk kepentingan masyarakat umum.
‘Usman bin ‘Affan juga memberi bantuan untuk
memperluas Masjid Nabawi Madinah dan membeli tanah di sekitarnya. Ia mendermakan
1.000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1.000 dirham sumbangan pribadi kepada Rasulullah untuk biaya Perang
Tabuk melawan Romawi Byzantium di Syam - Syria, yang nilainya sama
dengan sepertiga dari biaya ekspedisi perang
tersebut.
Pada
masa pemerintahan Abu Bakar, Usman juga pernah memberikan gandum yang
diangkut dengan 1.000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita kelaparan di
musim kering
2.
Menjadi Khalifah Ketiga dan Kemajuan Yang Dicapainya
‘Usman
bin ‘Affan terpilih sebagai khalifah ketiga melalui proses pemilihan oleh tim
formatur atau semacam “Panitia Pemilihan” (Ahlul Halli wal ‘Aqdi)
yang beranggotakan 6 orang sahabat besar yang ditunjuk oleh Amirul Mukminin
Umar bin Khatthab menjelang wafatnya. Ke-6 orang tersebut berhak memilih dan
dipilih, meliputi : 1) Abdurrahman bin Auf (Ketua tim), 2) Usman bin Affan, 3) Ali bin Abi Thalib, 4) Zubair bin Awwam, 5) Sa’ad bin Abi Waqqash, 6) Thalhah bin Ubaidillah, ditambah 1 orang sebagai
“Hakim” (penengah) jika terjadi perselisihan, yaitu Abdullah bin Umar. Dari
hasil permusyawaratan tim tersebut, maka Usman bin Affan yang saat itu berusia
70 tahun terpilih sebagai khalifah ketiga.
Kemajuan
yang dicapai selama pemerintahan Amirul Mukminin Usman bin Affan, antara
lain :
1).
Memperluas Masjid Nabawi Madinah. Di masa Umar seluas 70 x 60 meter, diperluas
menjadi 80 x 65 meter.
2). Penyalinan dan penggandaan Mushaf Al-Qur’an
sebanyak 5 eksemplar, dari Mushaf hasil kerja di masa Abu Bakar, oleh
tim yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit, yang beranggotakan : Abdullah
bin Zubair, Sa’id bin ‘Ash, dan Abdurrahman bin Haris. Hasil dari
kerja Tim tersebut, yang 4 eksemplar Mushaf diikirim ke 4 propinsi : 1)
Makkah, 2) Syria, 3) Basrah, 4) Kufah, dan 1 eksemplar disimpan
di rumah Usman sendiri (Madinah).
3). Membentuk Angkatan Laut pertama
kali dalam Islam.
4). Memperluas wilayah kekuasaan yang meliputi
daerah Khurasan (Iran), Armenia, Tunisia (Afrika utara), dan Azerbaijan (Uni
Soviet).
5). Menumpas pemberontakan yang dipimpin oleh Konstantin
(putra mahkota Raja Muqauqis di Mesir), dan oleh Kisra Yazdajird III
(mantan kaisar Persia yang digulingkan tentara Islam di masa Umar bin Khatthab)
Wafat. Setelah memerintah selama 12 tahun (antara
tahun 23 – 35 H / 644 - 656 M), Usman bin Affan wafat dibunuh oleh pemberontak
(bernama Al-Ghafiqi) dari Mesir, atas hasudan Abdullah bin Saba’
(seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam). Ia wafat ketika sedang membaca
Al-Qur’an dan berpuasa, dalam usia 82 tahun.
D. ALI
BIN ABI THALIB : Cerdas dan Tegas
1.
Profil Ali bin Abi Thalib
Ali yang memiliki
nama asli Haidar (artinya singa), merupakan orang yang
pertama kali masuk Islam dari kalangan anak-anak. Ia dilahirkan dari pasangan Abu
Thalib bin Abdul Muthalib dan Fathimah binti Asad.
Kelahiran Ali banyak memberi hiburan
bagi Nabi Muhammad saw, karena beliau tidak memiliki anak laki-laki. Beliau
bersama istrinya, Khadijah, mengasuh
Ali sejak kecil dan dianggapnya
seperti anaknya sendiri. Hal ini sekaligus untuk membalas jasa Abu Thalib,
yang telah mengasuh beliau sejak kecil hingga dewasa.
Dengan demikian sejak kecil Ali sudah bersama dengan Nabi Muhammad saw.
Pada usia remaja setelah wahyu
turun, Ali banyak belajar langsung dari Rasulullah. Didikan langsung
Nabi kepada Ali
dalam semua aspek
ilmu Islam menggemblengnya
menjadi seorang pemuda yang sangat cerdas, berani, dan sabar. Pada
waktu peristiwa hijrahnya Nabi, Ali lah yang disuruh untuk tidur di tempat
tidurnya, untuk mengelabui para pemuda kafir Quraisy yang mengepung dan hendak
membunuhnya. Setelah hijrah ke Madinah, Ali kemudian diambil menantu oleh Nabi,
dinikahkan dengan putri kesayangannya, Fatimah az-Zahrah.
Ali bin Abi Thalib adalah seorang
sahabat yang sangat cerdas dan cerdik. Rasulullah saw menjulukinya “Babul
ilmi”, artinya pintu gerbang ilmu, didalam sabdanya: “أَنَا مَدِيْنَةُ الْعِلْمِ
وَ عَلِيٌّ بَابُهَا”, artinya:
Saya adalah kota ilmu dan Ali adalah pintu gerbangnya.
Sebagaimana Khalifah Umar bin Khattab,
Ali bin Abi Thalib juga terkenal cerdik dan tegas. Proses
pergantian Khalifah dari Usman bin Affan ke Ali bin Abi Thalib
mengalami hambatan, karena ada kelompok yang setuju dan
yang menentang. Kelompok yang menentangnya melakukan pemberontakan
dalam perang Shiffin (pimpinan Gubernur Syam, Mu’awiyah
bin Abi Sufyan) dan dalam perang Jamal (pimpinan ‘Aisyah
binti Abu Bakar yang didukung sahabat besar Zubair bin Awwam dan Thalhah
bin Ubaidillah). Dalam
situasi genting seperti
ini, Ali bin Abi Thalib tampil
dengan tegas menindak dan menundukkan mereka, sehingga semua permasalahan
dapat diselesaikannya.
2.
Menjadi Khalifah Keempat dan Kemajuan Yang Dicapainya
Ali menjadi khalifah keempat atas
desakan dan dukungan mayoritas umat Islam dan para tokoh sahabat. Mula-mula
tawaran jabatan khalifah ia tolak, namun kemudian ia terima dengan berat hati,
demi terciptanya stabilitas keamanan & politik dalam negeri. Mayoritas
rakyat dan sahabat besar sama membai’at Ali sebagai khalifah, kecuali dari
kalangan keluarga Bani Umaiyah dan keluarga Usman, serta sebagian masyarakat,
disebabkan karena mereka “merasa takut” akan terulangnya kembali
pemerintahan yang adil, disiplin dan bebas dari KKN seperti pada masa
pemerintahan Umar bin Khatthab.
Kemajuan pemerintahan semasa dijabat
Ali antara lain :
1). Pembangunan
politik
Para
pejabat yang diangkat khalifah Usman bin Affan kebanyakan tidak ikhlas mengabdi
kepada Islam dan Negara, tetapi sekedar mengejar ambisi dan kemewahan duniawi.
Untuk itu sayyidina Ali segera menetapkan dua kebijakan sebagai berikut :
a. Menghentikan/memecat para pejabat yang tidak
cakap dan kurang mampu dalam menjalankan tugas-amanah negara, serta tidak
disukai oleh rakyat.
b. Menarik kembali tanah kas Negara yang
dibagi-bagikan kepada pejabat dan keluarga Usman tanpa melalui cara dan
prosesdur yang berlaku.
Sayyidina
Ali sebenarnya sudah diingatkan dan disarankan oleh para pembesar sahabat seperti
Zubair bin Awwam, Thalhah, Mughirah, dll, agar menangguhkan dahulu kedua kebijakannya
tersebut sebelum stabilitas keamanan betul-betul pulih. Sedangkan tindakan penting
yang perlu segera dilakukan adalah mengusut tuntas orang-orang yang ikut
terlibat dalam pembunuhan Usman. Namun saran tersebut tidak diindahkan oleh
sayyidina Ali, sehingga timbul “kekacauan” didalam negeri, yang
ditandai dengan munculnya pemberontakan/perang saudara dan golongan-golongan
dalam masyarakat Islam.
2). Pemberontakan,
Perang saudara dan timbulnya golongan
a.
Perang Jamal (onta)
yang dipimpin oleh ummul mukminin ‘Aisyah binti Abu Bakar
yang berkendaraan onta, dengan didukung oleh Thalhah dan Zubair.
Sayyidina Ali dan tentaranya mampu memadamkannya, dan ‘Aisyah berhasil
diselamatkan dan ditawan, lalu dipulangkan ke Madinah dengan segala
penghormatan, sementara Thalhah dan Zubair mati terbunuh.
b.
Perang Shiffin. Pemberontakan
ini dipimpin oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan (mantan Gubernur Syam
yang dipecat Ali).
Penyebab
peperangan ini antara lain :
(1) Mu’awiyah
menuduh sayyidina Ali bersekongkol dengan para pembunuh Usman;
(2) Sayyidina Ali memecat Mu’awiyah dari
jabatan Gubernur Syam;
(3) Mu’awiyah
tidak setuju sayyidina Ali menjadi Khalifah pengganti Usman.
Pertempuran
hampir saja dimenangkan oleh tentara sayyidina Ali, maka dengan kelicikannya,
Mu’awiyah mengajak berdamai dengan landasan mushaf Al-Qur’an.
Menanggapi
ajakan damai tersebut, maka timbul dua kelompok didalam kubu sayyidina Ali :
(1) Setuju
berdamai, termasuk didalamnya sayyidina Ali;
(2) Tidak
setuju berdamai dan perlu meneruskan perang, dengan alasan perang
hampir saja dimenangkan dan perdamaian hanya sekedar tipu mulihat Mu’awiyah
untuk memperkecil kekalahan.
Akhirnya
diputuskan “setuju berdamai”. Maka diadakanlah “perdamaian” yang lebih
dikenal dengan sebutan “Majlis Tahkim”, yang dilaksanakan di desa Daumatul
Jandal. Sementara kelompok
tentara Ali yang tidak setuju berdamai, lalu memisahkan diri dan keluar dari
barisan Ali untuk menjadi kelompok “oposisi” yang nantinya menjadi musuh pihak
sayyidina Ali dan pihak Mu’awiyah. Kelompok oposisi ini lebih dikenal dengan sebutan
“Kaum Khawarij”.
Dalam
perundingan “Majlis Tahkim” ini, pihak sayyidina Ali diwakili Abu Musa
Al-Asy’ari, sedangkan dari pihak Mu’awiyah diwakili oleh ‘Amr bin
Ash. Berkat kelihaian ari ‘Amr bin Ash ini, maka perundingan Majlis
Tahkim berakhir dengan kegagalan.
c.
Timbulnya golongan umat Islam.
Ada
tiga golongan umat Islam yang timbul pada masa pemerintahan sayyidina Ali,
yaitu :
(1) Golongan
sayyidina Ali;
(2) Golongan Mu’awiyah;
(3) Golongan
Khawarij.
Dengan
timbulnya 3 golongan ini, maka kebenaran prediksi Nabi Muhammad saw tentang
akan munculnya golongan-golongan didalam tubuh umat Islam mulai terwujud,
sebagaimana sabdanya:
سَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلاَبٍ وَ سَبْعِيْنَ فِرْقَةً, النَّاجِيَةُ فِيْهَا وَاحِدٌ وَالْبَاقُوْنَ هَلْكَى. قَالَ: وَمَنْ
النَّاجِيَةُ؟ قَالَ النَّبِيُّ : أَهْلُ السُّنَّةِ وَ
الْجَمَاعَةِ. قَالَ: وَمَنْ أَهْلُ السُّنَّةِ وَ الْجَمَاعَةِ. قَالَ: مَا أَنَا عَلَيْهِ وَ
أَصْحَابِيْ.
Artinya:
“Ummatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan. Yang selamat (masuk surga)
hanya satu golongan, sedangkan sisanya (yakni 72 golongan) akan binasa (masuk
neraka)”. Para sahabat bertanya: “Siapa satu golongan yang selamat itu?”.
Jawaban Nabi : “Ahlussunnah wal Jama’ah”. Sahabat bertanya lagi : “Siapa
Ahlussunnah wal Jama’ah itu?”. Djawab oleh Nabi : ”Yaitu golongan yang
sesuai dengan apa yang aku pegangi dan para sahabat”
Wafat. Umat Islam sudah terlanjur terpecah
belah menjadi 3 golongan, dan kaum Khawarij secara sepihak
berangan-angan ingin mempersatukan umat Islam. Mereka berkeyakinan bahwa yang
menjadi “dalang” perpecahan umat Islam adaalh 3 orang, yaitu : (1) sayyidina
Ali, (2) Mu’awiyah, (3) ‘Amr bin ‘Ash, maka ketiga orang tersebut
harus dibunuh. Kemudian mereka mengirim 3 orang “algojo” untuk membunuh ketiga
orang tersebut secara serempak pada waktu dan tanggal yang sama, yaitu waktu
subuh tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H/660 M. Ke-3 orang “algojo” tersebut
bernama :
1) Abdurrahman
bin Muljam, dikirim ke Kufah, bertugas membunuh sayyidina Ali, yang
berhasil dibunuhnya pada saat beliau sedang memanggil (adzan) orang-orang
shalat Subuh. Setelah beliau memerintah selama 4 tahun (antara tahun 35 – 40 H
/ 656 - 660 M)
2) Barak
bin Abdullah, dikirim ke Syam, bertugas membunuh Mu’awiyah.
Mu’awiyah berhasil ditikam ketika ia sedang mengimami Subuh, namun tidak sampai
mati, karena tikaman pedang mengenai pinggulnya.
3) Amin bin
Bakir, dikirim ke Mesir, bertugas membunuh ’Amr bin ‘Ash.
Pada saat itu, ‘Amr bin ‘Ash tidak
berangkat ke masjid mengimami shalat Subuh karena sedang sakit perut, sedangkan
yang menjadi pengganti imam adalah Kharijah, sehingga Kharija-lah
yang menjadi korban pembunuhan, sedanmgkan ‘Amr bin ‘Ash selamat dan masih
hidup.
Dengan wafatnya sayyidina Ali, maka
berakhirlah era pemerintahan Khulafau ar-Rasyidun yang demokratis,
kemudian diganti dengan era pemerintahan Dinasti Bani Umaiyah
yang bersifat monarkhi (kerajaan), karena sistim pemilihan
khalifah tidak berdasarkan “musyawarah”, tetapi didasarkan pada penetapan putra
mahkota dari kalangan saudara dan anak keturunannya.
E.
TUGAS MANDIRI SISWA
Berilah tanda
silang (X) pada
huruf A, B,
C, atau D sebagai jawaban
yang paling tepat!
01. Al-Khulafa’u
ar-Rasyidun artinya...
A.
Pemimpin yang adil bijaksana
C. Pemimpin yang mendapat
petunjuk
B.
Pemimpin yang dihormati
D. Pemimpin yang dikasihi rakyat
02. Di bawah ini yang tidak termasuk al-Khulafa’u
ar-Rasyidun adalah...
A.
Abu Bakar as-Siddiq C.
‘Usman bin ‘Affan
B.
Umar bin Khatthab D. Hasan bin Ali
03. Di bawah ini Khalifah yang mendapat gelar Dzun
Nuraini adalah...
A.
Abu Bakar as-Siddiq C. ‘Usman
bin ‘Affan
B.
Umar bin Khatthab
D. Ali bin Abi Thalib
04. Di bawah ini yang mendapat gelar al-Faruq
adalah...
A.
Abu Bakar as-Siddiq C. ‘Usman
bin ‘Affan
B.
Umar bin Khatthab D. Ali bin Abi Thalib
05. Di bawah ini yang mendapat gelar Babul ‘Ilmi
adalah...
A.
Abu Bakar as-Siddiq C. ‘Usman
bin ‘Affan
B.
Umar bin Khatthab D. Ali bin Abi Thalib
06. Di bawah ini yang terkenal dengan sebutan Singa
Padang Pasir adalah...
A.
Abu Bakar as-Siddiq C. ‘Usman
bin ‘Affan
B.
Umar bin Khatthab D. Ali bin Abi Thalib
07. Dzun Nuraini artinya orang yang …..
A.
memiliki dua cahaya
C. selalu membenarkan
B.
bisa membedakan kebenaran dan kebatilan D. menjadi pintunya ilmu
08. Al-Faruq artinya orang yang …..
A.
memiliki dua cahaya
C. selalu membenarkan
B.
bisa membedakan kebenaran dan kebatilan D. menjadi pintunya ilmu
09. Babul ‘Ilmi artinya orang yang …..
A.
memiliki dua cahaya
C. selalu membenarkan
B.
bisa membedakan kebenaran dan kebatilan D. menjadi pintunya ilmu
10. Sahabat
Nabi yang memiliki nama asli Abdullah bin Abu Quhafah adalah...
A.
Abu Bakar as-Siddiq C. ‘Usman
bin ‘Affan
B.
Umar bin Khatthab D. Ali bin Abi Thalib
11. Di bawah ini Khalifah yang terkenal sangat dermawan
adalah...
A.
Abu Bakar as-Siddiq C. ‘Usman
bin ‘Affan
B.
Umar bin Khatthab D. Ali bin Abi Thalib
12. Sifat-sifat yang dimiliki oleh ‘Usman bin
‘Affan adalah....
A.
Cerdas, dan bertanggung
jawab C. Bertanggung
jawab dan tegas
B.
Sabar, baik hati, dan
dermawan D. Sabar,
pemaaf dan jujur
13.
Sifat-sifat yang dimiliki oleh Umar bin Khatthab adalah ...
A.
Cerdas, tegas, dan peduli rakyat C.
Bertanggung jawab, tegas, jujur
B.
Sabar, saleh, dan
dermawan D. Sabar,
pemaaf, dan penyayang
14. Agar
dapat meneladani sifat & kepribadian al-Khulafa’u ar-Rasyidµn, kita
harus...
A.
Meyakini keberadaannya C. Membenarkan kabar beritanya
B.
Mengetahui tingkat keimanannya
D. Mengetahui riwayat hidupnya
15. Berikut
ini adalah pribadi-pribadi terbaik hasil didikan Rasulullah ….
a. assabiqunal awwalun c. sahabat muhajirin
b. al-Khulafau ar-Rasyidun d. sahabat ansor
16. Berikut
ini adalah pribadi-pribadi terbaik hasil didikan Rasulullah ….
a. assabiqunal awwalun c. sahabat muhajirin
b. al-Khulafau ar-Rasyidun d. sahabat ansor
17. Al-Khulafau
ar-Rasyidun merupakan para pengganti Rasulullah dalam hal ….
a. menjabat nabi dan rasul c. menyampaikan wahyu kapada umat
b. menerima wahyu Allah d. memimpin masyarakat Islam
18. Para sahabat yang terdahulu masuk Islam disebut
….
A.
Assabiqunal awwalun
C. Assabiqun wal muta’akh-khirun
B.
Rodhiyallohu ‘anhum
D. Karromallohu wajhahu
19. Berikut ini adalah dua orang sahabat yang
menjadi mertua Rasulullah ….
A.
Abu Bakar dan Umar bin Khatthab C. Abu
Bakar dan Umr bin Abdul Aziz
B.
Usman bin Affan dan sayyidina Ali
D. Umar bin Khatthab dan
sayyidina Ali
20. Berikut ini adalah dua orang sahabat yang
menjadi menantu Rasulullah ….
A.
Abu Bakar dan Umar bin Khatthab
C. Abu Bakar dan Umr bin Abdul
Aziz
B.
Usman bin Affan dan sayyidina Ali
D. Umar bin Khatthab dan
sayyidina Ali
21. Yang mendampingi Rasulullah selama dalam
perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah adalah ….
A.
Abu Bakar B. Sayyidina
Ali C Umar bin Khatthab D. Suraqah
22. Abu Bakar diangkat menjadi khalifah pertama
adalah atas usulan dan pencalonan dari
….
A.
Umar bin Khatthab C. Sahabat Muhajirin
B.
Usman bin Affan D. Sahabat Ansor
23. Abu Bakar menjadi khalifah pertama selama … tahun, (antara tahun ….)
A.
2 tahun, (11 - 13 H / 632 – 634)
C. 4 tahun, (35 – 40 H / 656 – 660)
B.
10 tahun, (13 - 23 H / 634 – 644)
D. 12 tahun, (23 - 35 H / 644 –
656)
24. Umar bin Khatthab menjadi khalifah kedua
selama … tahun, (antara tahun ….)
A.
2 tahun, (11 - 13 H / 632 – 634)
C. 4 tahun, (35 – 40 H / 656 – 660)
B.
10 tahun, (13 - 23 H / 634 – 644)
D. 12 tahun, (23 - 35 H / 644 –
656)
25. Mushaf Al-Qur’an pertama kali dibukukan
pada masa pemerinahan ….
A.
Abu Bakar
C. Umar bin Khatthab
B.
Usman bin Affan D. sayyidina Ali bin Abi Thalib
26. Diantara
alasan yang melatarbelakangi perlunya diadakan penulisan kembali dan pembukuan Al-Qur’an
dalam bentuk Mushaf pertama kali adalah ….
A.
Wafatnya Nabi Muhammad saw
B.
Gugurnya 70 penghafal Al-Qur’an di medan perang
C.
Agar Umat Islam menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
D.
adanya usaha pemalsuan Al-Qur’an
27. Orang
yang diberi tugas untuk melakukan penulisan kembali dan pembukuan mushaf
Al-Qur’an pertama kali adalah ….
A.
Abdullah bin Zubair C. Abdurrahman bin Haris
B.
Sa’id bin ‘Ash D. Zaid bin Tsabit
28. Perhatikan pernyataan berikut ini
1). Musailamah
al Kadz-dzab 4). Mirza
Ghulam Ahmad
2). Thalhah
bin Ubaidillah . 5).
Sajah at Tamimi.
3). Lia
Eden
6). Aswad al-Ansiy
Orang yang mengaku menjadi nabi palsu
ditunjukkan pernyataan nomor ….
A.
1, 2, 3, 4 B. 1, 2, 4, 6 C. 1, 2, 5, 6 D.
2, 3, 4, 6
29. Ada 3
kesulitan yang dihadapi Abu Bakar pada awal masa pemerinahannya, sebagai
berikut, KECUALI ….
A.
Banyak yang enggan membayar zakat
C. Banyak orang yang murtad
B. Bangkitnya gerakan Kafir Quraisy D. Nabi palsu bermunculan
30. Seorang khalifah yang pertama kali menggunakan
gelar Amirul Mukminin adalah
A.
Abu Bakar As Siddiq C. Umar bin Khatthab
B.
Usman bin Affan D. Ali bin Abi Thalib
31. Perhatikan pernyataan berikut ini
1). Pembagian
wilayah kekuasaan kedalam beberapa “Propinsi”.
2). Memberantas
para nabi palsu.
3). Mendirikan
Baitul Mal (Perbendaharaan Negara) .
4). Membukukan
mush-haf Al-Qur’an.
5). Menggaji
seluruh para pegawai Negara dan tentara .
Kemajuan
dan prestasi yang dicapai oleh pemerintahan Umar bin Khatthab ditunjukkan oleh
pernyataan nomer ….
A.
1, 2, 3 B. 1, 3,
4 C. 2, 3, 5. D. 3, 4, 5
32. Berikut ini adalah seorang yang pertama kali
menetapkan Kalender Islam Hijriyah sebagai penanggalan dalam
administrasi resmi pememrintahan dan umat Islam …...
A.
Abu Bakar As Siddiq C. Umar bin Khatthab
B.
Usman bin Affan D. Ali bin Abi Thalib
33. Tahun
pertama dari “Kalender Islam Hijriyah” dihitung sejak dari peristiwa …..
A.
Lahirnya Nabi Muhammad C. Hijrahnya Nabi
Muhammad
B. Nabi Muhammad diangkat jadi Nabi D. Umar diangkat menjadi Khalifah
34. Tahun
pertama dari “Kalender Islam Hijriyah” dihitung sejak tahun …. dalam
hitungan Kalender Masehi.
A.
571 M B. 622 M C. 632 M D. 634 M
35. Perhatikan
pernyataan berikut !
Ia adalah
seorang pembebas dari perbudakan, penindasan, imperialism, rasialisme dan
segala bentuk tindak kejahatan dan kezaliman lainnya. Tidak berlebihan jika
penulis non-muslim Michael H. Hart mendudukkannya sebagai “Tokoh yang paling
berpengaruh dalam sejarah dunia”, pada urutan ke-51 didalam bukunya yang
berjudul “The 100, a Ranking of the most infkuential person in history”
(100 Tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah). Sementara itu, Nabi Muhammad
ditempatkan pada urutan ke-1, Isaac Newton ke-2; Nabi Isa ke-3; Buddha ke-4;
Kong Hu Cu ke-5; St. Paul ke-6, dan seterusnya.
Orang yang
dimaksud didalam pernyataan di atas adalah
A. Abu Bakarf as Siddiq C. Ali bin Abi Thalib
B. Umar bin Khatthab D. Mu’awiyah bin Abi Shafyan
36. Perhatikan pernyataan berikut!
Ia dikenal
sebagai pedagang kaya raya dan pebisnis yang handal, namun sangat dermawan.
Banyak bantuan ekonomi
yang diberikannya kepada umat
Islam di awal
dakwah Islamiyah. Ia adalah menantu Rasulullah saw. Ia dijuluki
Dzunnurain.
Orang yang dimaksud
didalam pernyataan di atas adalah ….
A. Abu Bakar
as-Siddiq C. ‘Usman
bin ‘Affan
B. Umar
bin Khatthab D. Ali bin Abi Thalib
37. Orang yang membeli sumur milik seorang Yahudi
di Madinah yang dikenal dengan “Bi’ru Ruumat” dan mewakafkannya untuk
kepentingan masyarakat umum …..
A. Nabi muhammad saw C. ‘Usman
bin ‘Affan
B. Umar
bin Khatthab D. Abdurrahman bin Auf
38. Usman bin Affan terpilih menjadi khalifah
ke-3 pemerintahan al-Khulafa’u ar Rasyidun melalui proses ….
A. pilihan langsung oleh rakyat C. pencalonan oleh khalifah
sebelumnya
B. Pilihan dari Ahlul Halli wal ‘Aqdi D. Turun temurun
39. Perhatikan pernyataan berikut!
1).
Memperluas Masjid nabawi
menjadi 80 x 65 m.
2).
Menggandakan Mushaf Al-Qur’an
sebanyak 5 eksemplar
3).
Mendirikan Baitul Mal
(Perbendaharaan Negara) .
4).
Membukukan mush-haf Al-Qur’an.
5).
Menumpas pemberontakan
pimpinan Konstantin dan Kisra Yazdajird III.
6).
Orang yang pertama kali mengangkat gubernur dalam pemerintahan Islam
Kemajuan dan
prestasi yang dicapai oleh pemerintahan Usman bin Affan ditunjukkan oleh
pernyataan nomor ….
A. 1,
2, 3 B. 1, 2, 5 C. 2, 3, 5 D.
2, 5, 6
40. Khalifah yang pertama kali membangun Angkatan
laut dalam pemerintahan Islam adalah ….
A. Abu Bakar
as-Siddiq C. ‘Usman
bin ‘Affan
B. Umar
bin Khatthab D. Mu’awiyah bin Abi Sufyan
41. Perhatikan pernyataan berikut!
1).
Mesir 3). Syria 5). Basrah
2).
Makkah. 4). Yaman. 6). Kufah
4 daerah
propinsi yang mendapatkan kiriman Mushaf Al-Qur’an untuk dijadikan
sebagai pedoman dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur’an bagi masyarakatnya pada
masa Usman bin Affan, ditunjukkan oleh pernyataan nomor
A. 1, 2, 3, 4 B. 1, 2, 4, 5 C. 2, 3, 4, 6 D. 2, 3, 5, 6
42. Khalifah Usman bin Affan gugur sebagai syuhada’,
dibunuh oleh Al-Ghafiqi atas hasudan Abdullah bin Saba’, pada saat
ia sedang dalam keadaan …..
A. membaca Al-Qur’an dan puasa C.
mengimami shalat Subuh
B. memanggil orang shalat Subuh D.
sujud di tengah shalat Subuh
43. Khalifah Ali bin Abi Thalib gugur sebagai syuhada’,
dibunuh oleh kaum Khawarij, pada saat ia sedang dalam keadaan …..
A. membaca Al-Qur’an dan puasa C.
mengimami shalat Subuh
B. memanggil orang shalat Subuh D.
sujud di tengah shalat Subuh
44. Perhatikan Tabel berikut berikut!
No
|
Nama
Khalifah
|
Nama
Pembunuhnya
|
1
|
Umar bin
Khatthab
|
Abu
Lu’lu’ah / Fairuz
|
2
|
Usman bin
Affan
|
Amin
bin Bakir
|
3
|
Ali bin Abi
Thalib
|
Abdurrahman
bin Muljam
|
4
|
Mu’awiyah
bin Abi Sufyan
|
Abdullah
bin Saba’
|
5
|
‘Amr bin
‘Ash
|
Barak
bin Abdullah
|
Pasangan
nama khalifah dengan nama pengkhianat yang membunuhnya pada tabel di atas, yang
sesuai dan benar, ditunjukkan oleh nomor ….
A.
1 dan 2 B. 1 dan
3 C. 2 dan 4 D.
3 dan 5
45. Perhatikan pernyataan berikut!
1).
Perang badar 3). Perang
Shiffin 5). Perang tabuk
2).
Perang Khondaq. 4). Perang Uhud. 6). Jamal
Perang dalam
rangka menumpas pemberontakan yang terjadi pada masa pemerintahan Sayyidina Ali
ditunjukkan oleh pernyataan nomor
A. 1 dan, 3 B. 2 dan 4 C. 3 dan 6 D. 5 dan 6
46. Seorang sahabat yang disuruh Rasulullah menempati
tempat tidurnya pada malam keberangkatan berhijrah ke Madinah adalah …..
A. Abu Bakar as-Shiddiq C. Abdullah bin Abu Bakar
B. Hamzah bin Abdul Mutholib D.
Ali bin Abi Thalib
47. Perhatikan pernyataan berikut!
1).
Memecat para pejabat yang tidak cakap
2).
Menghukum gantung orang yang terlibat pembunuhan Usman bin Affan.
3).
Memperluas Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
4).
Memperluas daerah kekuasaan
5).
Menarik kembali tanah-tanah yang dibagikan kepada keluarga pejabat
6).
Menumpas pemberontakan dalam perang shiffin dan jamal
Kebijakan-kebijakan
yang pertama kali dilakukan oleh sayyidina Ali pada masa pemerintahannya adalah
ditunjukkan oleh pernyataan nomor …..
A. 1, 2, 3 B. 1, 4, 5 C. 1, 5, 6 D. 1, 4, 5
48. Perundingan perdamaian “Majlis Tahkim” pasca
perang Shiffin antara pihak Sayyidina Ali dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan diadakan
di ….
A. Daumatul Jandal B. Tsaqifah bani Sa’idah C. Kufah
D. Damaskus
49. Dalam perundingan “Majlis Tahkim” tersebut,
yang hadir mewakili pihak Sayyidina Ali adalah …. dan pihak Mu’awiyah bin Abi
Sufyan diwakili oleh ….
A.
‘Amr bin ‘Ash - Abu Musa al-Asy’ari
C. Abu Hasan Al-Asy’ari – ‘Amr
bin Ash
B. Abu Musa al-Asy’ari - ‘Amr bin ‘Ash D. ‘Amr bin Ash – Abdullah bin Zubair
49. Dalam perundingan “Majlis Tahkim” tersebut,
yang hadir mewakili pihak Sayyidina Ali adalah …. dan pihak Mu’awiyah bin Abi
Sufyan diwakili oleh ….
A.
‘Amr bin ‘Ash - Abu Musa al-Asy’ari
C. Abu Hasan Al-Asy’ari – ‘Amr
bin Ash
B. Abu Musa al-Asy’ari - ‘Amr bin ‘Ash D. ‘Amr bin Ash – Abdullah bin Zubair
50. Ada tiga golongan didalam umat Islam yang
muncul pada masa pemerintahan Sayyidina Ali, KECUALI ….
A. Golongan sayyidina Ali; C. Golongan Khowarij
B.
Golongan Mu’awiyah; D. Golongan Mu’tazilah
Jawabannya ada gak
BalasHapusJawabannya
BalasHapus