Selasa, 24 Agustus 2021

Materi dan Tugas ke-2 PAI Kelas 9 (2. Perilaku Jujur & Menepati Janji)

 

PETUNJUK OPERASIONAL

*  Tulis nama, kelas dan nomor absen kamu di bagian atas buku catatan kamu!

*  Bacalah dengan teliti Materi "2. Perilaku Jujur dan Menepati Janji" berikut ini 

*  Kemudian Buatlah RINGKASAN-nya dalam buku catatan kamu.

*  Hasil kerjaan tersebut kamu foto, dan kirimkan !


2. PERILAKU JUJUR DAN MENEPATI JANJI

  

A. PRILAKU JUJUR

 Pengertian Kejujuran 

Jujur bermakna lurus hati, tidak curang, dan tidak culas. Orang yang perkataannya sesuai dengan hatinya maka ia dapat dikatakan jujur. Orang yang memberikan penjelasan atau informasi sesuai dengan kejadian yang sebenarnya dikatakan jujur.

Jadi, kalau suatu berita itu sesuai dengan fakta (kenyataan) yang ada, maka berita tersebut dikatakan benar/jujur, tetapi kalau tidak, maka dikatakan sebagai berita bohong, atau berita hoax.

Perilaku bohong, dusta atau tidak jujur merupakan salah satu dari 3 tanda-tanda orang yang munafik. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasululloh SAW didalam Hadits nya :

آيَةُ المُنَافِقِ ثَلَاثَةٌ :  إِذَا حَدَثَ كَذَبَ ,  وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَ إِذَ ائْتُمِنَ خَانَ

ارتيپا : تاندا۲ اوراڠ مُنافِقْ ايتو ادا تيڮا: (1) جيكا ب٘ربيچارا ديا ب٘ربوهوڠ, (2) جيكا ب٘رجانجي ديا م٘ڠيڠكاري, دان(3)  جيكا ديب٘ري امانات ديا ب٘رخيانات.

  

Pentingnya Kejujuan dalam Kehidupan 

Pada dasarnya setiap orang tidak suka ditipu atau dibohongi. Bagaimana perasaan kalian jika ditipu oleh orang lain? Tentu rasanya sakit hati dan tidak suka. Sejatinya setiap manusia tidak ingin dibohongi, ditipu dan dicurangi oleh siapa pun. Oleh karena itu, Kejujuran merupakan salah satu akhlak mulia yang sangat dibutuhkan dalam menjalani semua aktivitas kehidupan sehari-hari. Karena dengan kejujuran itulah maka kehidupan kita akan bahagia dan tenteram.

Seorang Siswa belajar dan menyelesaikan ulangan dengan jujur. Pedagang menjajakan dan menakar barang dagangannya dengan jujur. Pejabat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan jujur. Seorang wasit memimpin pertandingan olahraga dengan adil dan jujur. Seorang saksi menjawab pertanyaan hakim dan jaksa dengan jujur. Jika setiap orang memiliki sifat jujur semacam ini, maka kehidupan akan berjalan secara harmonis, tenang, tentram dan mendapat keberkahan dari Allah Swt.

Sebaliknya, jika kecurangan dan dusta merajalela, maka akan terjadi kehancuran. Malapetaka, kekacauan dan ketidaktenangan di tengah masyarakat.

Bayangkan jika penduduk suatu negeri dihuni oleh mayoritas pendusta dan pembohong. Mereka saling memfitnah, menjatuhkan, dan mencurangi satu sama lain. Akhirnya mereka saling curiga dan terjadi krisis kepercayaan. Jika sudah demikian, maka kehidupan manusia akan terasa rumit, sulit dan permasalahan menjadi tak berujung. Jika sudah demikian maka murka Allah Swt. akan segera menimpa mereka.

Betapa pentingnya kejujuran dalam kehidupan manusia, maka Rosululloh bersabda :

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلىَ البِرِّ وَإِنَّ البرَّ يَهْدِيْ إِلىَ الجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتىَّ يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيْقاً . وَإِيَّاكُمْ وَالكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهِدِى إِلىَ الفُجُوْرِ وَإِنَّ الفُجُوْرَ يَهْدِي إِلىَ النَّارِ. وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيتَحَرَّى الكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّاباً   . )رواه مسلم (

 

ارتيپا : كاليان هاروس ب٘رسيكاڨ جوجور,  كارنا جوجور ايتو سوڠڮوه م٘ڠاراهكان ك٘ڤادا ك٘بايكان, س٘داڠكان ك٘بايكان ايتو  م٘ڠاراهكان ك٘ڤادا سورڮا.  س٘س٘أوراڠ س٘نانتياسا ب٘رسيكاڨ جوجور  دان ب٘روساها اونتوء ب٘رسيكاڨ جوجور س٘هيڠڮا ديتوليس دي سيسي الله س٘باڮاي اوراڠ ياڠ جوجور.  دان جاوهيلاه ب٘رسيكاڨ دوستا,  كارنا دوستا ايتو سوڠڮوه م٘ڠاراهكان ك٘ڤادا ك٘بوروكان, س٘داڠكان ك٘بوروكان ايتو م٘ڠاراهكان ك٘ڤادا ن٘راكا.  س٘س٘أوراڠ س٘نانتياسا ب٘رسيكاڨ دوستا دان ب٘روساها اونتوء ب٘رسيكاڨ دوستا س٘هيڠڮا ديتوليس دي سيسي الله س٘باڮاي س٘أوراڠ ڤ٘ندوستا.  (حديث ريوايات مُسْلِمْ) 

 

   

Beberapa Contoh Bentuk Perilaku Jujur 

Ada beberapa contoh bentuk sikap jujur, diantaranya : 

1. Jujur dalam niat

Setiap amal ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji, sedekah, i’tikaf di masjid, dan lain-lain, hendaknya kita niati untuk dilakukan secara jujur dan tulus (ikhlas) hanya kerena Allah. Demikian pula amal kebaikan lainnya, seperti menuntut ilmu, bekerja mencari rizki, membantu orang lain, dan perbuatan-perbuatan bagus lainnya pun harus diniati ikhlas karena Allah SWT.

 

Niat karena Alloh ini dikatakan “jujur” jika dia melakukan amal ibadah & amal kebaikan tersebut betul-betul diperuntukkan Alloh, dan tidak ada kepentingan/tujuan lain seperti ingin dipuji (riya’), ingin mendapatkan keuntungan duniawi, dll. Jika ada tujuan dan kepentingan lain, berarti niatnya itu dusta/bohong, sehingga Alloh tidak akan menerimanya, dan tidak memberinya pahala.

Rasulullah SWT bersabda:

اِنَّمَاالْاَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَاِنَّمَالِكُلِّ امْرِئٍ مَانَوٰى (الحديث : متفق عليه)

ارتيپا : "سٓسوڠڮوهۑا عَمَل ڤٓربواتان ايتو تٓرڮٓانتوڠ ڨادا نِيَاتْۑَا دان سٓتياڤ اوراڠ  هاۑا م٘نداڨاتكان س٘سواتو س٘سواي دۤݟان نِيَاتْۑَا"

 

2. Jujur dalam ucapan

Seseorang disebut jujur dalam ucapannya, apabila dia berkata apa adanya dan sesuai dengan perbuatan dan isi hatinya. Setiap orang wajib menjaga lisannya, dan tidak berkata kecuali dengan perkataan yang benar dan jujur. Allah SWT berfirman :

 

يَآاَيُّهَاالَّذِيْنَ اٰمَنُوااتَّقُوااللهَ وَقُوْلُوْاقَوْلًاسَدِيْدًا (الاحزاب ۷٠)

"واهاي اوراݟ-۲ ياݟ بۤرايمان, بۤرتَقْوالَاه كۤڤاداﷲ دان اوݘاڤكانلَاه ڤۤركاتأن ياݟ بۤنار /جوجور " (الاحزاب ٧٠)

 

3. Jujur dalam Perbuatan

Jujur dalam perbuatan, artinya seimbang dan sesuai antara perbuatann lahiriyahnya dengan apa yang ada didalam hati/batinnya. Misalnya, jika pada batinnya telah memaafkan kesalahan temannya, maka dalam penampilan lahiriyah juga diwujudkan dengan persahabatan yang akrab seperti tidak pernah terjadi permasalahan apapun dengan temannya itu. Demikian pula sebaliknya, jangan sampai lahiriyahnya menampakkan keakraban / persahabatan, tetapi dalam batinya terjadi permusuhan.

 

 

4. Jujur dalam Beragama

Puncak dari sikap jujur adalah jujur dalam beragama, artinya seseorang betul-betul melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, baik ketika sendirian maupun ketika bersama dengan orang banyak.

Agama dilaksanakan secara apadanya, sesuai dengan yang diajarkan oleh Alloh dan Rosul-Nya, tidak mengurangi dan tidak menambahi sedikit pun, serta tidak ada yang ditutup-tutupi dan disembunyikan.

 

 

Cara Menanamkan Kejujuran dalam Kehidupan

Kejujuran merupakan sikap terpuji (akhlak mahmudah). Sikap terpuji tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi butuh latihan dan pembiasaan. Oleh karena itu, cara paling efektif menanamkan kejujuran adalah dengan berlatih jujur secara terus-menerus.

Latihan ini harus dilakukan kapan saja dan di mana saja. Jika kita sudah terlatih dan terbiasa jujur, maka sikap jujur ini akan melekat dalam diri kita.

Lalu kapan kita bisa mulai berlatih jujur? Jawabannya adalah sekarang. Jangan ditunda-tunda. Dan dimulai dari diri kita sendiri, kemudian baru mengajak orang lain untuk bersikap jujur.

 

Manfaat Berprilaku Jujur Dan Bahaya Berprilaku Dusta

Beberapa manfaat bersikap jujur, antara lain :

1). Kejujuran menyebabkan munculnya perilaku terpuji dan perbuatan baik lainnya. Sedangkan prilaku terpuji & perbuatan baik ini dapat mengantarkan seseorang ke surga. Sebaliknya kedustaan menyebabkan munculnya perilaku tercela  dan perbuatan jahat lainnya. Sedangkan kejahatan mengantarkan seseorang ke neraka.

2) Jujur akan melahirkan ketenangan hidup. Orang jujur akan tenang dan percaya diri karena tidak ada ketakutan sedikit pun. Sebaliknya, seorang pembohong akan gelisah dan takut kebohongannya terbongkar.

3) Orang jujur akan dicintai semua manusia. Sudah menjadi tabiat dasar bahwa setiap manusia menyukai kejujuran. Tanpa memandang suku, agama, dan ras. Orang yang jujur pasti disukai semua manusia.

4) Jujur akan mendatangkan keahagiaan dan keberkahan hidup dari Allah Swt. Bayangkan jika seluruh warga sebuah desa memiliki sikap jujur, tentu mereka akan hidup penuh bahagia dan mendapat limpahan berkah dan rahmat dari Allah Swt.

5). Kejujuran menguntungkan dirinya sendiri dan orang lain. Sedangkan kebohongan akan merugikan diri sendiri dan menyengsarakan orang lain.

 

  

B. PRILAKU MENEPATI JANJI

 

Memenuhi janji, artinya menepaji janji dan tidak mengingkarinya, baik janji terhadap Allah  maupun terhadap sesama. Alloh mencela orang yang suka mengingkari janji, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Ali Imran : 77:

إِنَّ الَّذِيْنَ يَشْتَرُوْنَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَ أَيْمٰنِهِمْ ثَمَنًا قَلِيْلَا أُولٰـئِكَ لَا خَلٰقَ لَهُمْ فِى الْآخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيْهِمْ وَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ

 

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian di akhirat. Allah tidak akan menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih”. (Q.S.Ali Imran : 77)

 

Ayat di atas menegaskan bahwa orang-orang yang ingkar janji dan melanggar sumpah akan mendapat azab yang pedih dari Alloh SWT. Allah tidak akan menyapa dan memperhatikan mereka pada hari kiamat.

Setiap janji harus dilaksanakan karena janji adalah hutang. “ اَلْوَعْدُ دَيْنٌ”.

Jika hutang atau janji tersebut tidak ditunaikan di dunia, maka dia akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Seorang mukmin akan senantiasa menepati janji dan tidak akan mudah mengucapkan sumpah untuk meyakinkan orang untuk mempercayai janjinya.